Penutupan McD Sarinah Berujung Denda Rp10 Juta

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 15 Mei 2020 14:00
Penutupan McD Sarinah Berujung Denda Rp10 Juta
Penutupan gerai McDonald's di Sarinah mengundang kerumunan orang.

Dream - Manajemen restoran waralaba cepat saji McDonald's didenda Rp10 juta oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Restoran itu dianggap melanggar aturan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) dengan menimbulkan kerumunan saat penutupan gerai pertamanya di komplek pusat perbelanjaan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Minggu 10 Mei 2020.

" Atas pelanggaran yang terjadi, diberikan denda administratif maksimal yakni sebesar Rp10 juta oleh manajemen McDonald’s Sarinah melalui Bank DKI," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, dikutip dari Pojoksatu.

Menurut Arifin, sanksi maksimal dijatuhkan dengan pertimbangan seharusnya selama masa PSBB di Jakarta tidak boleh ada kerumunan lebih dari lima orang. Pemprov DKI memiliki beberapa alat bukti terkait pelanggaran yang dilakukan manajemen McDonald's Sarinah.

Pertimbangan ke dua, waktu PSBB berjalan tidak sebentar, dimulai dari 10 April 2020. Juga sudah ditentukan berbagai batasan yang harus dipatuhi sehingga tidak ada alasan untuk menyebut belum ada sosialisasi.

" Ke tiga, ada alat bukti yang menunjukan ada kesan mengundang orang-orang datang, karena diumumkan di Instagramnya (IG) untuk datang. Lalu disediakan sarana keramaian seperti kain untuk tandatangan. Menurut kami ini sanksinya tidak bisa minimal. Tapi harus maksimal," ucap Arifin.

1 dari 5 halaman

Mengundang Pihak McDonald's Sarinah

Arifin menambahkan, penjatuhan sanksi itu diawali dengan pemanggilan manajemen McDonald’s Sarinah. Dalam pemanggilan tersebut, Satpol PP Provinsi DKI Jakarta memberikan teguran dan menjelaskan kelalaian pihak manajemen terkait pelaksanaan PSBB di Jakarta yang tertuang dalam Pergub Nomor 33 Tahun 2020.

Arifin juga mengatakan manajemen McDonald's Sarinah telah bersedia membayar denda sanksi administratif sesuai yang tertulis pada Pergub Nomor 41 Tahun 2020 Pasal 7.

" Pemanggilan dilakukan pada 14 Mei 2020 ini. Pihak manajemen bersikap kooperatif serta mengakui kelalaiannya," ucap Arifin.

Arifin berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran untuk tetap mengikuti peraturan PSBB di Jakarta. Sehingga tidak ada lagi kerumunan massa selama PSBB berlangsung.

" Hal ini tak lain untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Ibu Kota. Sehingga, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menangani virus ini," ucapnya.

2 dari 5 halaman

Abadikan Penutupan McD Sarinah, Netizen Khawatir Muncul Klaster Baru Covid-19

Dream - Gerai McDonald's pertama di Indonesia yang berlokasi di Gedung Sarinah, resmi ditutup pada Minggu, 10 Mei 2020. Penutupan ini memicu masyarakat berkumpul di tempat tersebut demi mengabadikan momen terakhir tutupnya gerai makan McDonlad's pertama di Indonesia yang sudah berdiri 30 tahun itu. 

Terlihat dalam sebuah unggahan viral di Twitter, banyak warga yang berdatangan pada malam penutupan gerai McD Sarinah. Kegiatan tersebut dinilai tidak mematuhi aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang masih berlaku di DKI Jakarta.

Netizen ramai mempertanyakan tak adanya upaya untuk membubarkan kerumunan yang dikhawatirkan akan memunculkan klaster baru penyebaran Covid-19.

Salah satu suara kekhawatiran antara lain disampaikan oleh koalisi pejalan kaki melalui akun Twitternya, @trotoarian.

" Semoga tidak muncul cluster McD Sarinah Ya? PSBB cuma garang di kertas, tapi loyo saat pelaksanaan? Kok bisa ada perkumpulan massa segini banyak tapi tidak dibubarkan?" tulis pemilik akun.

3 dari 5 halaman

Cuitan tersebut kian viral dengan mendapat 2.000 komentar, menyayangkan perilaku warga yang tidak mematuhi kebijakan PSBB.

" Ternyata org jakarta norak ya,"  tulis akun @hadisagala

" Itu soalnya katanya mcdonald pertama di Indo. Wajar kalau gak suka tapi masalahnya orang2 ngerumpul gini masalah tambah parah,"  tulis akun @cipitih2

" Kenapa Sih mereka, gue bela belain wfh, potong gaji, yakin ga ada thr, mungkin di luar sana udah ada yg phk gegara covid, ga ke emol, belanja bulanan udah kaya jihad bawaannya buru buru. Dan mereka begini? Demi mekdi pertama di indonesia? Mau ngeborong mekdi apa mau poto doang,"  tulis akun @Lolilovitaa

 

4 dari 5 halaman

Warga Berbondong-bondong Datang

McDonald's Sarinah memang memiliki tempat tersendiri di hati para pelanggannya. Mereka berbondong-bondong datang untuk mengabadikan momen terakhir restoran cepat saji tersebut.

Selain itu menikmati pelayanan restoran cepat saji pertama di Indonesia, para pelanggan juga menuliskan kenangan indah mereka pada saat mengunjungi McDonald's Sarinah Thamrin.

Pihak McDonald's Sarinah mengapresiasi antusias masyarakat dengan menyediakan spanduk kosong yang dapat diisi oleh para pelanggan.

 

5 dari 5 halaman

Antrean Panjang

Antrean panjang mengular pada hari terakhir pelayanan McDonald's Sarinah pun terjadi.

Terlihat para pengunjung mengantre menggunakan masker dan hand sanitizer. Pihak pengelola McDonald's Sarinah juga kerap melakukan pengecekan suhu dan menerapkan physical distancing.

Walaupun pihak McDonald's kerap mengikuti anjuran pemerintah DKI Jakarta tentang penanggulangan Covid-19, terjadinya kerumunan tersebut sangatlah disayangkan.

Apalagi dengan kondisi penularan Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi. Masyarakat seharusnya dapat lebih patuh terhadap perundang-undangan hingga masa peraturan berakhir.

Beri Komentar