Kuil Bab Dan Taman Bahai Di Haifa, Israel (Shutterstock.com)
Dream - Baha'i tengah menjadi bahan perbincangan setelah viral video ucapan Selamat Hari Raya Naw Ruz dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Video itu diunggah saluran YouTube Bahai Indonesia.
Baha'i sebenarnya bukan agama baru di Indonesia. Hanya saja, keberadaan agama ini tidak diakui secara tegas dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam situs resminya, Bahai.id, agama ini masuk ke Indonesia dibawa oleh Jamal Effendi, seseorang yang diutus oleh pendiri Baha'i, Baha'ullah. Jamal bersama Sayyid Mustafa Rumi melakukan perjalanan darat dari India menuju ke kawasan timur meliputi Sri Langka, Burma (sekarang Myanmar), dan Penang.
Sekitar 1884-1885, keduanya meninggalkan usaha dagang di Burma untuk kembali ke India. Beberapa tahun kemudian, mereka bepergian ke Dacca (saat ini Dhaka, Bangladesh) lalu ke Bombay dan tinggal di sana selama tiga pekan.
Kemudian, mereka menuju Madras lalu berlayar ke Singapura. Sesampai di Singapura, keduanya meminta izin menuju Jawa lalu melanjutkan perjalanan hingga tiba di Batavia (sekarang Jakarta) dan tinggal di Kampung Arab Pakhojan.
Pemerintah Kolonial Hindia Belanda waktu itu hanya mengizinkan keduanya bepergian ke kota-kota pelabuhan. Mereka pun mengikuti ketentuan tersebut lalu bepergian ke Surabaya.
Perjalanan mereka berlanjut ke Bali dan Lombok. Keduanya sempat bertemu dengan Raja setempat melalui perantara Kepala Bea Cukai Hindia Belanda.
Perjalanan mereka berlanjut ke Makassar, lalu menuju Parepare. Di tempat ini, keduanya disambut Raja Fatta Arongmatua Aron Rafan dan putrinya, Fatta Sima Tana.
Dari Parepare, mereka melanjutkan perjalanan menuju Sedendring, Padalia, dan Fammana. Hingga akhirnya berlabuh di Bone.
Selama di Bone, keduanya sempat diminta bantuan oleh Raja untuk menyiapkan buku panduan administrasi kerajaan. Ketika buku selesai disusun, Sayyid Mustafa Rumi mengatakan kepada Raja buku tersebut ditulis sejalan dengan ajaran-ajaran Baha'i.
Karena waktu berkunjung yang diberikan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda selama 4 bulan hampir habis, keduanya meninggalkan Sulawesi menuju Surabaya. Setelah itu, mereka ke Batavia dan berlanjut ke Singapura.
Melalui jalan darat, mereka kembali menuju India. Melewati rute yang dulu pernah dilewati saat menuju Indonesia.
Advertisement
Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Berawal dari Perasaan Senasib, Komunitas Kuda Klub Eksis 10 Tahun Patahkan Mitos `Mobil Malapetaka`

Siklon Tropis Senyar: Dari Bibit 95B hingga Awan Ekstrem di Sumatera

Sentuh Minoritas Muslim, Dompet Dhuafa Salurkan Bantuan hingga Pelosok Samosir



Dulu Hidup Sebagai Tunawisma, Ilmuwan Ijeoma Uchegbu Raih Gelar Tertinggi dari Raja Inggris

Kuliner Ekstrem asal Islandia Ini Pakai Daging Beracun Ikan Hiu Greenland, Berani Makan?




Dompet Dhuafa Heartventure, Berbagi Bersama Content Creator di Pelosok Samosir

Habitat Terus Tergerus Masif, Populasi Gajah Sumatera Kian Terdesak ke Ambang Kepunahan