Pernah Mengghibah? Segera Bertaubat dengan Cara-Cara Ini

Reporter : Widya Resti Oktaviana
Rabu, 14 Juni 2023 08:02
Pernah Mengghibah? Segera Bertaubat dengan Cara-Cara Ini
Dosa ghibah harus segera ditebus agar tidak menjadi beban ketika di akhirat kelak.

Dream - Ghibah adalah salah satu perbuatan yang sangat dilarang dalam Islam. Ghibah sendiri disebut juga dengan bergunjing yang berarti menyebutkan sesuatu tentang seseorang, sedangkan dia tidak menyukai hal itu diceritakan kepada orang lain.

Selain dilarang dalam agama, ghibah atau bergunjing juga mendatangkan dampak negatif, terutama dari sisi kehidupan sosial. Misalnya saja orang yang menggibah bisa dibenci orang karena kerap menceritakan orang lain, apalagi jika tidak pasti kebenarannya. Kemudian orang yang digibahkan, bisa saja akan dipandang buruk orang lain.

Bagi seseorang yang sudah terlanjut melakukan ghibah, maka harus menyadari perbuatannya dan memohon ampun kepada Allah SWT dengan cara bertaubat. Lalu, bagaimana caranya bertaubat dari perbuatan ghibah?

Berikut adalah penjelasan tentang cara bertaubat dari dosa ghibah sebagaimana dirangkum Dream melalui berbagai sumber.

1 dari 2 halaman

Dalil tentang Ghibah dalam Al-Quran

Surat Qaf Ayat 18

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ اِلَّا لَدَيْهِ رَقِيْبٌ عَتِيْدٌ

Artinya: " Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)." (QS. Qaf: 18)

Surat An-Nur: 19

اِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ اَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۙ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya: " Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar perbuatan yang sangat keji itu (berita bohong) tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. An-Nur: 19)

Surat Al-Ahzab Ayat 58

وَالَّذِيْنَ يُؤْذُوْنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ بِغَيْرِ مَا اكْتَسَبُوْا فَقَدِ احْتَمَلُوْا بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا ࣖ

Artinya: " Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, tanpa ada kesalahan yang mereka perbuat, maka sungguh, mereka telah memikul kebohongan dan dosa yang nyata." (QS. Al-Ahzab: 58)

2 dari 2 halaman

Cara Bertaubat dari Dosa Ghibah

Bagi seseorang yang terlanjur melakukan ghibah pada orang lain, maka harus segera bertaubat. Berikut adalah cara bertaubat dari dosa ghibah yang dijelaskan oleh Imam An-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin:

Meninggalkan Perbuatan Ghibah

Saat bertaubat, langkah pertama yang harus dilakukan adalah bertekad penuh untuk meninggalkan perbuatan ghibah tersebut. Jauhilah perbuatan tersebut karena menyadari bahwa ghibah adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT dan menghadirkan dosa besar serta dampak yang buruk.

Menyesali Perbuatannya

Cara bertaubah dari dosa ghibah yang berikutnya adalah menyesali perbuatannya. Dalam bertaubat, penyesalan menjadi hal yang sangat penting untuk menunjukkan bahwa seseorang benar-benar bertaubat.

Bahkan Imam Ghazali menjelaskan bahwa orang yang menyesal ditandai dengan tiga hal. Yakni hatinya lentur dan sensitif, air matanya mudah meleleh tanpa sadar, dan benci pada dosa yang pernah dinikmatinya. Orang yang bertaubat seperti itulah yang layak mendapatkan ampunan dari Allah SWT.

Bertekad Tidak Mengulangi Lagi

Ketika berniat untuk bertaubat kepada Allah SWT atas dosa ghibah yang dilakukan, maka orang tersebut juga harus bertekad untuk tidak mengulangi kembali perbuatannya. Ia benar-benar sadar akan kesalahan serta konsekuensinya, sehingga tidak ingin melakukan lagi.

Meminta Maaf

Saat bertaubat dari dosa ghibah, maka jangan lupa meminta maaf pada orang yang digibahkan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Imam An-Nawawi:

" Jika berupa harta atau yang semisalnya, maka dikembalikan kepada (orang yang kita ambil hartanya), jika berupa tuduhan palsu, maka direhabilitasi namanya atau minta maaf kepadanya, dan jika berupa ghibah, maka minta dihalalkan."

Meski begitu, Imam Ibnu Taimiyah memiliki pendapat yang lain terkait dengan meminta maaf ini. Bahwa tidak perlu melakukan seperti itu jika akan menambah luka dan membuka bahaya yang baru. Akan lebih baik jika memohon ampun kepada Allah SWT, diam, dan banyak melakukan kebaikan pada orang yang pernah ia ghibahi. Lalu menyebutkan kebaikan dari orang itu untuk memutihkan nama baiknya yang sudah dirusak di masa lalu.

Beri Komentar