Pesan Ridwan Kamil untuk Warga yang Sudah Vaksin: Jangan Jadi Superman!

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 18 Maret 2021 18:02
Pesan Ridwan Kamil untuk Warga yang Sudah Vaksin: Jangan Jadi Superman!
Ridwan mengingatkan antibodi baru terbentuk sempurna setelah 28 hari.

Dream - Jawa Barat terus menjalankan program vaksinasi Covid-19. Sejumlah warga Jabar sudah menerima suntikan vaksin dosis pertama dan kedua namun masih banyak pula yang belum.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan masyarakat untuk tidak menjadi abai pada protokol kesehatan setelah menjalani vaksinasi.

Dia meminta warga yang sudah divaksin untuk tidak beruforia mengingat antibodi belum terbentuk sempurna.

" Saya mohon kepada yang baru beres suntik pertama jangan euforia, kepada yang beres suntik kedua juga jangan merasa jadi Superman, karena antibodi muncul setelah suntikan kedua maksmal tiga bulan," ujar Ridwan, dikutip dari Humas Jabar.

Ridwan berharap suatu saat Indonesia benar-benar bebas dari Covid-19. Ditandai dengan diproklamirkan oleh Presiden bahwa Indonesia bebas Covid-19.

" Di sana kita lega, menata peradaban kita dengan lebih baik," kata dia.

 

 

1 dari 2 halaman

Terus Waspada

Selanjutnya, Ridwan menyatakan warga Jabar harus terus waspada hingga vaksinasi berakhir. Jabar sendiri menargetkan 36 juta jiwa mendapatkan vaksinasi, mulai lanjut usia maupun lintas profesi agar herd immunity tercapai.

Dia pun berharap pengadaan vaksin dari Pemerintah Pusat bisa berjalan tanpa kendala. Meskipun pengadaan dijalankan secara bertahap.

Jabar juga menyiapkan segala kebutuhan teknis untuk percepatan vaksinasi. Di antaranya menerapkan vaksinasi mobile menyasar para lansia yang kesulitan datang ke lokasi penyuntikan.

Selain itu, menyiapkan lokasi vaksinasi massal melibatkan swasta, TNI, maupun Polri. Sehinga kapasitas pelayanan vaksinasi dapat ditingkatkan.

 

2 dari 2 halaman

Manfaatkan Teknologi

Tak hanya itu, Jabar juga memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung program vaksinasi. Contohnya, penggunaan layanan telemedicine untuk memfasilitasi para lansia yang sempat tertunda vaksinasi akibat kondisi kesehatan kurang baik.

" Dengan proses telemedicine, di sini ada good doctor Indonesia sebagai penyedia teknologi maka tingkat kedatangan yang gagal divaksin bisa turun hingga empat persen dan nanti 0 persen," kata Ridwan.

Perbaikan pun dilakukan di sejumlah bidang. Misalnya, penyediaan bilik khusus perempuan serta pendampingan bagi lansia yang harus mengantre saat menunggu giliran penyuntikan.

" Inovasi dibagi-bagi, ada drive thru juga kita lakukan. Pokoknya kita lakukan supaya tidak ada istilah molor (dari target vaksinasi)," kata dia.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar