Dalam peti tersebut, ditemukan banyak sisa-sisa jeroan dalam kondisi yang tidak baik dan mumi kadal yang dibungkus linen.
Peti mati hewan ini mengandung gambar-gambar makhluk berkepala manusia, setengah belut setengah ular kobra yang mengenakan mahkota ganda, yang secara simbolis terkait dengan dewa Mesir Kuno, Atum.
Enam peti mati telah diuji analisis, dan dari tiga di antaranya terdapat patung kadal dan belut yang berasal dari periode 500-300 SM. Kedua patung ini pertama kali ditemukan di kota kuno Mesir, Naukratis.
Adapun peti mati keempat, tertutup oleh patung kadal, yang berasal dari periode 664-332 SM. Patung ini ditemukan di kota kuno Tell el-Yehudiyeh.
Kedua peti ini berasal dari rentang tahun sekitar 650 hingga 250 SM, namun asalnya tidak diketahui.
Di tiga peti mati juga ditemukan tulang-tulang. Salah satunya berisi tengkorak binatang yang sepertinya berasal dari spesies kadal dinding (Mesalina) dari wilayah Afrika Utara.
Dua peti mati lainnya memuat fragmen-fragmen tulang yang hancur, yang diperkirakan berasal dari kadal, sementara tiga peti lainnya terlihat kosong.
Orang Mesir kuno memiliki kecenderungan yang besar dalam memumikan hewan.
Di berbagai lokasi di Mesir, telah ditemukan banyak spesies hewan yang dimumikan, mulai dari anjing, kucing, babon, singa, kuda, kambing, ular, burung, hingga buaya dalam jumlah yang tidak terhitung.
Para ahli sering kali berselisih pendapat mengenai makna dari simbol-simbol aneh dan konten makam-makam tersebut. Beberapa berpendapat bahwa sisa-sisa hewan tersebut mungkin digunakan sebagai bentuk persembahan kepada para dewa.