Kondisi Bangunan Saat Gempa Turki Di Antakya (Liputan6.com/Andry Haryanto)
Dream - Gempa Turki yang terjadi pada 6 Februari 2023 masih meninggalkan kisah mendalam. Salah satunya bagi seorang sopir mobil jenazah di Kota Manisa, Fatih Baskurt.
Pria berusia 35 tahun itu menceritakan betapa luar biasanya dampak akibat gempat Turki itu. Selama 11 tahun berprofesi sebagai sopir mobil jenazah, belum pernah dia menyaksikan langsung mayat yang sangat banyak.
Antakya, Turki merupakan salah satu distrik yang paling parah terdampak gempa. Salah satu kisah yang diceritakan ketika Fatih menemukan jasad satu keluarga di kompleks Ronesans Rezidans di Ekinci, Antakya. Menariknya mereka saling berpelukan.
" Jenazah satu keluarga beranggotakan empat orang ditarik keluar (dari puing-puing). Mereka semua saling berpelukan. Rambut sang ibu menutupi anak-anaknya," ungkap Fatih seperti dikutip dari TRT World.
" Sangat memilukan melihatnya," lanjutnya.
Fatih telah memimipin penyelamatan di Antakya yang membawahi enam ambulans yang sudah mengangkut 400 jenazah. " Sejauh ini, kami telah mengangkut sekitar 400 jenazah," katanya.
Menurut Fatih, jenazah korban gempa dapat diserahkan kepada keluarga setelah autopsi dan pengambilan foto oleh polisi selesai. Sementara itu, kantor kejaksaan akan menyimpan catatan sidik jari dan sampel DNA.
" Kerabat harus memberikan semacam bukti untuk mengklaim kematian seseorang. Seringkali mereka menunjukkan tato atau mengidentifikasi dengan anting atau pakaian dan lain-lain," ujar Fatih.
Namun ada satu hal yang menurutnya mengenaskan ketika menemukan jenazah yang tidak diklaim.
" Terkadang, saya satu-satunya selain imam (yang menyalati) dan pengemudi lain menawarkan diri. Itu sangat menyedikan," tutur Fatih.
Setelah autopsi, Fatih bersama teman-temannya akan membawa jenazah ke tempat peristirahatan terakhir mereka di Narlica. Menurut otoritas Provinsi Denizli, lebih dari 4.000 orang telah dimakamkan di sana.
Berdasarkan data Al Jazeera, korban tewas akibat gempa di Turki dan Suriah dilaporkan telah melampaui 50.000 orang. Di Turki, menurut Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) terdapat 44.218 angka kematian, sementara jumlah korban tewas terakhir yang diumumkan di Suriah adalah 5.914 orang.
Sumber: Dihimpun dari Liputan6.com
Dream - Gempa yang mengguncang Turki awal bulan ini menyisakan duka mendalam bagi para korban.
Puluhan ribu nyawa melayang dan ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 itu.
Para korban harus merelakan segala harta benda yang mereka miliki hancur dan hilang akibat bencana tersebut.
Dalam keadaan demikian tentunya banyak para donatur dan sukarelawan membantu menolong mereka untuk bertahan hidup.
Seperti yang dilakukan seorang kakek berusia 74 tahun bernama Mehmet Cakirhan. Ia rela batal berangkat umroh dan memilih menyumbangkan uangnya kepada para korban gempa Turki dan Suriah.
Dikutip dari Turkey Post English, kakek itu tinggal di lingkungan pedesaan Yüreğil di distrik Sındırgı Balıkesir.
Ia menyumbangkan uang yang dia tabung umroh untuk korban gempa yang ada di daerah Kızılay. Mehmet Çakırhan mengaku merasa iba atas bencana itu.
Mehmet yang harusnya ke Tanah Suci 10 hari setelah peristiwa gempa, membatalkan keberangkatannya. Ia pergi menjadi relawan dan menyumbangkan tabungan umrohnya sebesar Rp20 juta.
Mehmet mengaku sudah pasrah berangkat umroh untuk membantu korban gempa dan tak kuasa menahan air mata saat mengingat kejadian tersebut.
" Ketika ada gempa, saya memberikan uang saya ke sini. Hati saya membawa saya ke sini. Saya berdoa untuk mereka semua," ujarnya.
Putra Mehmet Çakırhan, Halil İbrahim Çakırhan, menyatakan bahwa mereka bangga dengan sang ayah atas perilaku teladannya
Bahkan Presiden Cabang Bulan Sabit Merah Sındırgı Talat Karakaya juga berterima kasih kepada Mehmet Çakırhan.
“ Semoga Allah meridhoi dia. Dia akan melakukan umrah terbaik insya Allah.” katanya
Laporan: Cika Puspita
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas