Innalillahi, Pasien Covid-19 Meninggal di Kursi Saat Antre Masuk IGD RS Sardjito

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Sabtu, 17 Juli 2021 11:15
Innalillahi, Pasien Covid-19 Meninggal di Kursi Saat Antre Masuk IGD RS Sardjito
Pria berinisial P meninggal dunia saat mengantre di IGD RSUP dr Sardjito.

Dream - Seorang pasien Covid-19 berinisial P, (54) asal Banyu Temumpang, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, meninggal dunia saat mengantre di IGD RSUP dr Sardjito pada Selasa, 17 Juli 2021. Jasad pasien tersebut terbaring di bangku depan IGD saat mengantre masuk ke RS tersebut 

Diketahui pria tersebut telah diantarkan oleh ambulans ke RSUP dr Sardjito dan telah terdaftar di rumah sakit tersebut. Namun ketika mengantre, pria tersebut meninggal dunia.

" Namun, tidak berselang lama. Siang harinya, kami dikabari keluarga, pasien tersebut meninggal dunia," kata Carik Bangunjiwo, Sukarman, baru-baru ini.

1 dari 7 halaman

Meninggal Saat Mengantre di Rumah Sakit

Mendengar hal tersebut, Sukarman membawa ambulans untuk menjemput jenazah P yang sudah dimasukkan peti mati oleh rumah sakit.

“ Kami sendiri baru bisa memakamkan malam setelah maghrib. Karena harus menunggu proses yang harus dilalui di rumah sakit. Kami makamkan dengan protokol kesehatan,” jelas Sukarman seperti ditulis Liputan6.com mengutip laman Solopos.

Sukarman menyebut, P memiliki riwayat sakit napas sebelum dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal dunia saat mengantre di RSUP Dr Sardjito.

" Dia punya riwayat komorbid. Sesak napas," tandasnya.

2 dari 7 halaman

Bukan Kejadian Pertama

Sukarman menambahkan, peristiwa meninggalnya pasien Covid-19 asal Bangunjiwo saat antre di rumah sakit baru kali pertama terjadi untuk warganya.

Sedangkan, beberapa hari sebelumnya, di Bangunjiwo juga ditemukan ada pasien Covid-19 yang meninggal saat isolasi mandiri. Pasien tersebut memiliki komorbid dan riwayat cuci darah meninggal di rumah.

“ Jadi dia biasa cuci darah. Sambil menunggu jadwal cuci darah, pasien tersebut meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri. Kami evakuasi dan kami lakukan pemulasaran dan pemakaman dengan protokol kesehatan yang ketat,” ucap Sukarman.

Sumber: liputan6.com

3 dari 7 halaman

Innalillahi, Kasus Kematian Pasien Covid-19 Pecahkan Rekor, Tembus 1.205 Pasien

Dream - Penambahan kasus positif Covid-19 harian mengalami sedikit penurunan. Namun demikian, data kematian harian justru menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 16 Juli 2021, tercatat jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 harian sebesar 54.000 kasus. Total kasus positif hingga saat ini mencapai 2.780.803 kasus.

Kasus aktif harian tercatat sebanyak 24.716 pasien. Saat ini, pasien yang masih dirawat maupun menjalani isolasi tercatat sebanyak 504.915 kasus.

Data kesembuhan harian cukup tinggi meski belum melampaui rekor. Sebanyak 28.079 kasus dinyatakan sembuh sehingga totalnya menjadi sebanyak 2.204.491 kasus.

 

4 dari 7 halaman

Jumlah Kematian Pecah Rekor

Sedangkan kematian memecahkan rekor dengan 1.205 kasus dalam sehari. Total pasien Covid-19 yang meninggal kini menjadi 71.397 kasus.

Capaian vaksinasi harian masih di bawah target Juli. Hari ini, sebanyak 600.662 jiwa menerima dosis kedua vaksin Covid-19 sehingga totalnya menjadi 40.228.811 jiwa.

Sementara, jumlah penerima vaksinasi dosis kedua dalam sehari ini tercatat sebanyak 130.630 jiwa. Total masyarakat yang sudah divaksin sebanyak dua dosis kini sebesar 15.940.729 jiwa.

5 dari 7 halaman

Ini Biang Kerok Meningkatnya Kematian Pasien Covid-19 yang Isolasi Mandiri

Dream - Kasus meninggalnya pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri mendapat perhatian serius dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19. Kasus ini terjadi bukan semata karena tidak tersedianya fasilitas perawatan.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito, menyatakan kematian pasien saat isolasi mandiri meningkat disebabkan keterlambatan penanganan. Selain itu, mereka tidak dipantau secara intensif.

" Kematian yang meningkat ini dapat terjadi akibat keterlambatan penanganan atau perburukan yang tidak dipantau saat isolasi mandiri," ujar Wiku, disiarkan kanal BNPB Indonesia.

Wiku menyatakan Pemerintah menjamin pasien mendapat penanganan sedini mungkin. Selain itu, menjamin tata kelola layanan kesehatan yang baik dan merata.

" Oleh karena itu, kebijakan Pemerintah saat ini untuk mencegah kematian, baik menambah jumlah tenaga kesehatan, distribusi pasien sesuai gejala, konversi tempat tidur, dan membangun rumah sakit darurat.

6 dari 7 halaman

Langkah Saat Mengalami Gejala

Langkah tersebut perlu mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat. Wiku pun meminta masyarakat turut terlibat dalam upaya preventif.

" Apabila ada anggota masyarakat merasakan gejala mirip Covid-19, segera pergi ke puskesmas terdekat," terang Wiku.

Jika didiagnosis positif dan merasakan gejala tergolong ringan atau tanpa gejala, masyarakat dapat segera melakukan isolasi mandiri. " Lakukan komunikasi intensif dengan puskesmas setempat untuk pengawasannya," kata Wiku.

7 dari 7 halaman

Penyebab Tingginya Kematian

Wiku juga mengatakan angka kematian saat ini melonjak cukup tinggi. Menurut dia, ini merupakan imbas dari tingginya kasus yang terkonfirmasi positif.

" Terkait kematian yang tinggi ini berimbas pula dari kenaikan kasus Covid-19 yang tinggi," ucap dia.

Angka kematian harian di Indonesia sempat bertengger di level tertinggi sepanjang pandemi yaitu 1.040 kasus dalam sehari pada Rabu, 7 Juli 2021.

Beri Komentar