Ilustrasi
Dream - Polisi telah mengidentifikasi perampok dan pembunuh pensiunan TNI AL Hunaedi (83) di rumahnya, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis 5 April 2018.
" Masih ada beberapa yang terindentifikasi. Tapi, kami akan kecilkan lagi," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Indra Jafar, Jumat 6 April 2018.
Menurut Jafar, istri Hunaedi, Sopiah, belum dapat dimintai keterangan karena masih trauma akibat peristiwa tersebut. " Istri korban sudah usia lanjut, tidak kita paksakan," ucap dia.
Jafar berharap, Sopiah mampu mengingat ciri-ciri para perampok dan pembunuh Hunaedi. Sebab, Sopiah lah yang melihat suaminya sedang dianiaya.
Sebelumnya dikabarkan, para pelaku datang ke rumah korban sekitar pukul 18.00 WIB ketika Hunaedi sedang mengaji di kamar tengah. Sementara itu, Sopiah mengaji di kamar tidur.
Ketika itu, Hunaedi berhenti mengaji karena mendengar orang mengetuk pintu. Tak berselang lama, Sopiah mendengar suara teriakan dan melihat kepala suaminya sedang dibenturkan ke lantai.
Sopiah kemudian lari ke rumah tetangganya untuk meminta pertolongan. Namun nyawa Hunaedi tak dapat diselamatkan karena menderita dua luka robek di bagian dada bawah kiri dan satu luka robek di lengan kiri.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR