Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono (Foto: Liputan6.com/Johan Tallo)
Dream - Kasubdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Dwiasi Wiyatputera, mengatakan, dosen nonaktif Institut Pertanian Bogor (IPB), Abdul Basith, berencana meledakan bom di Indomaret se-Jakarta.
" Mau ledakkan ritel Indomaret," ujar Dwiasih dikutip dari Merdeka.com, Sabtu 19 Oktober 2019.
Rencana itu dibuat dengan tersangka lainnya, SO, SN, DMR, JA, dan AK. Rencana peledakan bom di Indomaret se-Jakarta itu akan dilakukan pada 28 September 2019.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan, rencana pengeboman minimarket itu dibuat karena mereka belum puas dalam aksi pelemparan bom molotov di Pejompongan, Jakarta, dalam aksi demo pada 24 September 2019.
Setelah itu, para tersangka menggelar pertemuan di rumah SO di Tangerang. Di sini, mereka membagi peran dan menentukan siapa yang menjadi eksekutor ledakan.
" Dievaluasi ternyata kurang maksimal kegiatan (peledakan) untuk mendompleng membuat chaos (kerusuhan) tanggal 24 September, makanya tanggal 24 (September) malam," kata Argo.
Pada 25 Septemer 2019, Abdul Basit memerintahkan Laode S mencari pembuat bom dan diminta menghubungi Laode A dan Laode N yang berada di Papua dan JH yang berada di Bogor.
Abdul Basith kemudian memberikan uang Rp8 juta kepada Laode A dan Laode N untuk berangkat ke Jakarta.
" (Abdul Basith) Juga memberi uang kepada SO senilai Rp.1 juta untuk membeli bahan-bahan(bom rakitan)," ujar Argo.
Pada 26 September 2019, Laode A dan Laode N ini tiba di Jakarta dan langsung ke rumah JH di Bogor. Keesokan harinya, para perakit bom itu berkumpul di rumah SO di Tangerang. Di sini, mereka ditangkap polisi.
(Sumber: Merdeka.com/Nur Habibie)
Dream - Dosen Fakultas Pembangunan Daerah Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (IPB) University berinisial AB, resmi dihentikan sementara.
" Ya (saat ini) diberhentikan sementara. Masih menunggu surat resmi penahanan dari Polda Metro Jaya," kata Rektor IPB University, Arif Satria, diakses dari Liputan6.com, Rabu, 3 Oktober 2019.
Arif mengatakan, IPB telah melakukan beberapa langkah pencegahan agar peristiwa serupa tak terulang. IPB ingin memperkuat iklim kampus yang membuat sivitas akademik fokus pada dunia ilmiah.
" Ada sejumlah langkah yang sudah dan akan kami lakukan untuk antisipasi agar tidak terulang yang secara detail belum bisa saya kemukakan di sini," ujar dia.
Dosen IPB University ditangkap anggota Jatanras Polda Metro Jaya terkait kepemilikan bom molotov untuk chaos saat aksi mujahid 212.
AB ditangkap bersama lima orang lainnya di Cipondoh, Tangerang Kota, Provinsi Banten, Sabtu 28 September 2019 dini hari. Dari hasil penangkapan tersebut polisi menemukan 29 bahan peledak jenis bom.
Kejadian ini tidak hanya mengejutkan keluarga besar IPB University, namun juga kerabat dan tetangga AB sendiri di kawasan Pakuan Regency Linngabuana, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor.
Sumber: Liputan6.com/Achmad Sudarno
Dream - Polisi mendalami peran oknum dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) berinisial AB. Selain jadi pemasok bom untuk aksi mujahid 212, polisi menyebut AB sebagai donatur.
AB disebut mengalirkan dana ke sejumlah orang yang direkrut.
Pelaku lain yang direkrut AB berinisial S alias Laode. Rekrutan itu berperan memproduksi bom molotov.
" Contohnya, S alias Laode didatangkan langsung dari Ambon. Dan dibiayain langsung oleh AB untuk datang ke Jakarta," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, dikutip dari Liputan6.com, Rabu, 2 Oktober 2019.
Dedi menyebut, pelaku lain yang direkrut berinisial, OS. Sosok rektrutan ini bertugas mencari dana untuk eksekutor di lapangan.
Selain menjelaskan peta jaringan AB, Dedi mengonfirmasi jenis bom yang digunakan. Dedi mengatakan, bom yang digunakan AB yaitu bom ikan, bukan bom molotov.
" Bom ikan ini ada paku di dalamnya. Jadi kalau meledak terus kena manusia bisa fatal. Kalau sasarannya properti atau fasilitas publik bisa merusak," ujar dia.
Hingga kini, AB masih diperiksa di Polda Metro Jaya. Sejauh ini, diketahui motifnya ingin menggagalkan pelantikan DPR/MPR dan Presiden.
" Ini masih berproses. Dalam setiap demo buntutnya kerusuhan. Buntunya, impact turunannya menggangu pelantikan DPR/MPR kemarin. Kalau tidak dilakukan penegakan hukum dia (AB) akan mengulangi perbuatannya dengan melempar bom, jatuh korban baik aparat maupun masyarakat," kata dia.
Sumber: Liputan6.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN