Dituduh Sebar Kebencian, Bule Mantan Tentara AS Ditangkap Polisi

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Selasa, 28 Mei 2019 17:52
Dituduh Sebar Kebencian, Bule Mantan Tentara AS Ditangkap Polisi
Sempat bekerja di Arab Saudi.

Dream - Aparat kepolisian menangkap Jerry D. Gray, mantan Tentara Angkatan Udara Amerika Serikat. Jerry diamankan polisi karena diduga membuat ujaran kebencian dan berita bohong saat aksi 22 Mei 2019.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, Jerry bekerja sebagai tentara selama empat tahun. Dia diketahui lahir di Jerman pada 59 tahun silam.

" Kemudian menjadi warga negara Amerika setelah itu kemudian yang bersangkutan bekerja di Arab Saudi dan dari Arab Saudi masuk ke Indonesia tahun 1985," ujar Argo, Selasa, 28 Mei 2019.

Penangkapan Jerry di Polda Metro Jaya (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)

Penangkapan Jerry di Polda Metro Jaya (Foto: Dream.co.id/Muhammad Ilman Nafi'an)

Di Arab Saudi, Jerry berkerja sebagai teknisi pesawat kemudian masuk ke Indonesia bekerja sebagai instruktur selam di Jakarta.

Pada 2010 lalu, ia Jerry mengajukan diri sebagai warga negara Indonesia (WNI) dan permohonannya dikabulkan karena sudah tinggal di Indonesia puluhan tahun.

Lebih lanjut, kata Argo, Jerry diketahui turut mengikuti aksi pada 22 Mei 2019 di dekat toko Sarinah yang lokasinya tidak jauh dari Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu).

Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Jerry terkait kasus ini.

Kabar yang beredar menyebut Jerry dituduh melakukan ujaran kebencian melalui platform Youtube. Jerry yang diwawancara memberi pandangannya soal kondisi Indonesia.

Dalam jawabannya, Jerry menilai kondisi Indonesia saat sangat parah dan rezin yang berkuasa dituding banyak melakukan kecurangan. Dia juga menuding Indonesia sudah disusupi komunis.

Lebih jauh Jerry bahkan mendesak kepemimpinan pemerintah saat ini harus mundur.(Sah)

1 dari 2 halaman

Hati Tenang Dengar Azan, Tentara Amerika Peluk Islam

Dream - Jerry D Gray merupakan salah satu tentara yang memperkuat satuan angkatan udara Amerika Serikat (US Air Force). Ia memutuskan menjadi mualaf saat mengudara di langit Arab Saudi.

Ia merasakan ketenangan saat mendengar azan. Sejak saat itulah, dia mantap masuk Islam pada 1984.

Saat awal memeluk Islam, Jerry mengalami pengalaman begitu pahit dimusuhi keluarganya. Selain itu, dia juga diminta berhenti sebagai tentara US Air Force.

Setelah karirnya sebagai tentara berhenti, Jerry menjadi pengangguran dan hidupnya mulai sengsara. Lantaran frustasi, ia pun sempat meminta kepada Allah SWT untuk dicabut nyawanya saja.

Tetapi Allah SWT berkehendak lain. Jerry justru mendapat panggilan pekerjaan di Arab Saudi guru teknisi pesawat. Sebelum terbang, di dalam pesawat ada yang berbicara menggunakan bahasa Arab, namun dia tidak memahaminya.

" Saya tanya ke orang Amerika di samping saya, apa yang dikatakannya, dia menjawab itu sedang baca doa," kata Jerry di acara Jakarta Ramadhan Festival, Minggu, 12 Juni 2016.

Sesampainya di Arab Saudi, ia mendapati Muslim ternyata bukanlah sebagai teroris, melainkan makhluk yang selalu ingin mendekatkan diri pada Tuhannya.

" Saya lihat Muslim itu bukan teroris, Muslim ingin masuk surga, dan yang luar biasa, ketika ada suara azan, orang langsung melaksankan sholat, itu yang buat saya luar biasa," ujar dia.

2 dari 2 halaman

Merasa Bersalah

Jauh sebelumnya, Jerry pun sempat bermimpi mendapatkan tanda akan masuk Islam. Mimpi itu ia alami ketika masih anak-anak.

" Saya pernah bermimpi main di masjid, tapi waktu itu saya tidak tahu itu namanya masjid. Kemudian saya lihat orang pakai baju warna putih dan mereka sholat. Tapi mimpi ini baru saya ingat lagi setelah saya masuk Islam, rupanya itu adalah tanda yang Allah SWT berikan," ucap dia.

Setelah masuk Islam, dia sangat merasa bersalah karena sudah menyakiti umat Muslim semasa menjadi tentara.

(Laporan: Ilman Nafian)

Beri Komentar