Presiden Jokowi Perintahkan Kemlu dan Dubes Bantu Kepulangan Jenazah Eril

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 10 Juni 2022 20:46
Presiden Jokowi Perintahkan Kemlu dan Dubes Bantu Kepulangan Jenazah Eril
“Saya sudah perintahkan kepada Kementerian Luar Negeri, pada Dubes, untuk secara maksimal membantu kepulangan jenazah dari Swiss ke Indonesia,” kata Presiden Jokowi.

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perintah kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Duta Besar RI untuk Swiss untuk membantu proses pemulangan jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.

Jenazah Eril yang ditemukan di Bendungan Engehale, pada Rabu, 8 Juni 2022, rencananya akan dipulangkan pada Minggu, 12 Juni 2022.

Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangannya kepada jurnalis usai meresmikan Persemaian Rumpin di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Jumat (10/06/2022).

“ Dua hari yang lalu saya sudah berkomunikasi dengan Pak Ridwan Kamil untuk menyampaikan duka cita yang mendalam,” ungkap Presiden Jokowi, pada Jumat, 10 Juni 2022.

“ Tapi juga alhamdulillah sudah ditemukan, saya sudah perintahkan kepada Kementerian Luar Negeri, pada Dubes, untuk secara maksimal membantu kepulangan jenazah dari Swiss ke Indonesia dan kita harapkan insyaallah segera bisa terlaksana pemulangan jenazahnya,” tegas Presiden.

1 dari 3 halaman

Sebelumnya pada Kamis 9 Juni 2022, Duta Besar RI untuk Swiss Muliaman Hadad menyampaikan kabar penemuan jenazah di area Bendungan Engehalde oleh Kepolisian Bern sekitar pukul 06.50 waktu setempat atau 11.50 WIB. 

Sesuai prosedur yang berlaku, tim forensik kepolisian segera melakukan identifikasi dan penelusuran deoxyribonucleic acid atau DNA untuk memastikan bahwa jasad yang ditemukan tersebut adalah jasad Eril.

“ Pada hari Kamis, 9 Juni 2022 siang waktu Swiss, pihak kepolisian menyampaikan konfirmasi bahwa hasil tes DNA bahwa jasad yang ditemukan kemarin adalah Ananda Emmeril Kahn Mumtadz atau Ananda Eril,” ujar Muliaman Hadad dalam konferensi persnya.

Emmeril Kahn Mumtadz diketahui hilang terseret arus saat berenang di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss, pada Kamis, 26 Mei 2022 lalu.

 

2 dari 3 halaman

Jenazah Eril Akan Dimakankan di Permakaman Keluarga di Cimaung Bandung

Dream - Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, anak Gubernur Jabar Ridwan Kamil, rencananya akan dimakamkan di pemakaman keluarga di Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin 13 Juni 2022.

" Rencananya almarhum akan dimakamkan di pemakaman keluarga, itu di daerah Cimaung, Kabupaten Bandung," kata Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Provinsi Jawa Barat, Wahyu Mijaya, di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Jumat 10 Juni 2022.

Menurut Wahyu, Ridwan Kamil dan almarhum Eril pulang ke Indonesia pada Sabtu, 11 Juni, dan akan tiba di Indonesia pada Minggu, 12 Juni 2022.

" Kami belum bisa menginformasi lebih lanjut terkait dengan jadwal penerbangan. Baik itu jadwal penerbangan di sana dan ketibaan di sini karena kami masih mencoba mengkonfirmasi. Tapi Insyaa Allah itu akan direncanakan kepulangan di hari Sabtu dan tibanya di sini di hari Minggu," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Pemprov Jawa Barat, katanya, juga belum dapat memastikan apakah setelah tiba di Indonesia jenazah Eril akan disemayamkan di Gedung Negara Pakuan atau di permakaman.

" Kemudian setelah tiba di Indonesia, kami belum bisa memastikan juga apakah akan disemayamkan dulu di sini atau di permakanan. Karena kita melihat waktu tibanya dulu, kalau waktu tibanya memungkinkan untuk langsung atau apakah memang juga disemayamkan di sini. Jadi kita lihat di hari besok," katanya.

Meski begitu, Wahyu mengaku pihaknya telah melakukan berbagai persiapan terkait penyambutan jenazah Eril. Persiapan mulai dari bandara, perjalanan ke Bandung, tempat disemayamkan hingga pemakaman.

" Di bandara, kita siapkan koordinasi dengan Kemenlu dan pihak bandara. Kesiapan bandara menuju ke sini dan ke sana, lalu kesiapan kalau disemayamkan di Gedung Pakuan kita siapkan dan menyiapkan tempat pemakaman," ujar dia.

Wahyu menambahkan, saat prosesi pemakaman pihaknya tak ingin menghalangi orang bersimpati dan berdoa. Tapi, lingkungan di sana tak terlalu luas dan bisa mencukupi kalau jumlah besar.

" Untuk prosesi pemakaman pada prinsipnya dari keluarga itu tidak ingin menghalangi orang bersimpati dan berdoa. Tetapi yang harus diperhatikan adalah lingkungan di sana itu kapasitasnya tidak bisa mencukupi kalau misalnya untuk jumlah besar," tuturnya.

Sumber: Liputan6.com

 

Beri Komentar