Dream – Lasse Stolley, remaja asal Jerman memilih untuk tinggal, hidup, dan bekerja di dalam gerbong kereta berjalan. Kisahnya viral yang menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Pria berusia 17 tahun itu mungkin mewujudkan impian penggemar lokomotif Francis Bourgeois. Pasalnya dia secara harfiah dan secara hukum tinggal di berbagai kereta Deutsche Bahn di Jerman.
Stolley, yang mengaku sebagai pengembara digital, menjelaskan bahwa meskipun privasi sangat minim dalam tempat tinggalnya yang tidak biasa ini, dia sangat menikmati kebebasan dan fleksibilitas yang diberikan kepadanya.
Namun ia harus menggelontorkan uang ratusan juta untuk hidup di kereta berjalan.
" Jalur kereta api Jerman adalah tiramnya," ujarnya, dikutip dari Mirror.
Menariknya, Stolley kini telah menempuh perjalanan lebih dari 483 ribu kilometer sejak meninggalkan rumah orangtuanya di Fockbek, Schleswig-Holstein, pada usia 16 tahun.
Stolley menjelaskan bahwa keputusannya untuk hidup di gerbong kereta datang setelah rencana kariernya sebagai spesialis IT dibatalkan pada menit-menit terakhir. Lantas ia mendapat ide tinggal di dalam kereta usai melihat video YouTube.
Awalnya, orangtua Stolley sangat khawatir dengan gagasan tersebut, tetapi dengan banyak upaya meyakinkan, mereka akhirnya setuju untuk membantunya mengklarifikasi legalitasnya.
" Saya harus meyakinkan mereka bahwa ini bukanlah sesuatu yang gegabah," kata Stolley.
Meskipun gaya hidupnya yang tidak konvensional, Stolley mengungkapkan bahwa biaya hidupnya mencapai sekitar Rp170 juta per tahun. Namun, dia berharap bahwa pengalamannya ini akan membuka pintu bagi peluang kerja di industri transportasi.
" Keinginan saya adalah memberikan masukan kepada perusahaan transportasi dan mendapatkan kompensasi atas hal tersebut," tuturnya.
Saat ini, Stolley bekerja sebagai programmer di siang hari dan menikmati waktu santainya di gerbong kelas satu di malam hari. Ia membawa empat kaus, dua pasang celana, perlengkapan mandi, bantal leher, dan selimut perjalanan ke dalam.
Ia mengatakan bahwa barang paling penting yang dimilikinya adalah laptop dan headphone peredam bising yang membantunya 'keluar' dari kereta.
" Saya harus mandi di kolam renang umum dan pusat rekreasi, sambil menjalani gaya hidup yang sangat minimalis karena semua barang milik saya harus muat di dalam ransel 36 liter saya," jelasnya.
Kisah Stolley adalah contoh nyata dari keberanian dan keteguhan hati dalam mengejar impian. Dengan semangat petualangannya, dia membuktikan bahwa tidak ada batasan bagi seseorang untuk mengejar apa yang mereka inginkan, bahkan jika itu berarti tinggal di gerbong kereta sepanjang waktu.
" Rumah saya adalah kereta,” kata Stolley.
Laporan: Nisya Aprilya
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal