Seorang Warga Israel (Foto: AFP)
Dream - Rencana Israel pemasangan kereta gantung melewati Kota Tua Yerusalem menuai kecaman dari arsitek dan aktivis Palestina. Mereka mengatakan proyek itu merupakan taktik untuk memperkuat kontrol Israel atas sektor timur yang diperebutkan.
Pengembang mengatakan proyek itu untuk mengurangi kepadatan lalu lintas. Melalui kereta tua itu sebanyak 3.000 turis dalam sejam dapat diangkut dari sisi barat ke Yerusalem Timur.
Dikutip dari Arab News, Rabu 14 November 2018, proyek ini menjadi salah satu dari serangkaian proyek Israel memicu kemarahan orang-orang Palestina.
Proyek ini terkait dengan Yayasan Elad, sebuah kelompok yang telah menempatkan kaum nasionalis Yahudi di jantung kawasan Arab Yerusalem. Stasiun kereta gantung itu rencananya akan terintegrasi dengan pusat wisata masa depan yang dijalankan oleh yayasan itu.
Dikutip dari Liputan6.com, DW melaporkan saat ini serangan antara Israel dan Palestina terus terjadi. Israel mengklaim telah menyerang 100 sasaran di Jalur Gaza.
Serangan itu diklaim balasan atas 370 roket yang ditembakkan dari wilayah yang dikuasai Hamas, sejak Senin, 12 November 2018.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan