Ilhan Omar Dan Rashida Tlaib, Dua Muslimah Yang Terjun Jadi Politikus Di AS (Foto: NDTV)
Dream - Dua perempuan Muslim membuat sejarah dalam perpolitikan Amerika Serikat (AS). Ilhan Omar dan Rashida Tlaib, politikus Partai Demokrat AS, terpilih sebagai anggota kongres AS.
Dua perempuan itu memiliki latar belakang sebagai imigran. Isu inilah yang mereka bawa selama kampanye.
Dilaporkan NDTV, Omar dan Rashida vokal terhadap minoritas dan kebijakan anti-imigran Presiden AS Donald Trump.
Omar memenangkan kursi anggota parlemen di Minneapolis, Minnesota, menggantikan Keith Ellison, muslim pertama di sejarah kongres AS.
Sementara Tlaib, memenangkan perolehan suara di wilayah Detroit hingga Dearborn, Michigan.
Dalam beberapa wawancara, Omar dan Tlaib kerap melontarkan pernyataan menarik. Berikut, kisah politik Omar dan Tlaib di AS.
" Aku Muslim dan (berkulit) hitam," kata Omar yang mengenakan jilbab.
" Saya memutuskan untuk mencalonkan diri karena saya adalah salah satu dari banyak orang yang ingin menunjukkan bagaimana anggota senat seharusnya dalam demokrasi," ujar dia.
Omar dan orang tuanya melarikan diri dari perang sipil Somalia saat umur delapan tahun dan menghabiskan empat tahun di penampungan pengungsi di Kenya.
Keluarganya menetap di Minnesota pada 1997. Di kota ini, komunitas Somalia terbilang besar.
Dia memenangkan kursi di legislatif negara bagian pada 2016 dan menjadi anggota parlemen Somalia-Amerika pertama di negara tersebut.
Sebelum itu, dia telah bekerja sebagai aktivis yang memprotes kebijakan pemimpin Minneapolis, dan sebagai pemimpin pembela kelompok hak sipil Afrika-Amerika.
Dia memutuskan untuk mencalonkan diri untuk Kongres setelah Ellison, yang juga berkulit hitam, memutuskan untuk menyerahkan kursinya setelah 12 tahun masa tugas. Ellison kini mencalonkan diri sebagai jaksa agung Minnesota.
Omar telah menempa identitas politik yang progresif. Dia mendukung digratiskannya pendidikan perguruan tinggi, perumahan untuk semua, dan reformasi peradilan pidana.
Dia menentang kebijakan imigrasi ketat Trump, mendukung sistem perawatan kesehatan universal, dan ingin menghapuskan US Immigration and Customs Enforcement (ICE).
Rashida Tlaib merupakan putri imigran Palestina kelahiran Detroit - anak tertua dari 14 bersaudara. Dia pernah mencela Presiden AS Donald Trump saat berkampanye di Detroit pada 2016. Sebagai Muslimah, dia ingin membuat sejarah.
" Saya berlari karena ketidakadilan dan karena anak-anak lelaki saya, yang mempertanyakan identitas (Muslim) mereka," kata Tlaib.
Seperti Omar, dia membuka jalan melalui politik Michigan. Dia menjadi wanita Muslim pertama yang melayani di legislatif negara bagian Michigan pada 2008.
Pada Agustus, dia muncul sebagai pemenang utama di Partai Demokrat untuk menggantikan John Conyers, singa liberal lama yang mengundurkan diri pada Desember di tengah tuduhan pelecehan seksual dan gangguan kesehatan.
Tlaib menang tanpa adanya penantang dari Partai Republik.
Kursi yang dimenangkannya yaitu di distrik kongres Afrika-Amerika dengan beberapa pemilih Muslim. Dia mengatakan konstituennya tertarik pada politik progresifnya.
Tlaib menganjurkan untuk perawatan kesehatan universal, upah minimum nasional US$15, perlindungan serikat pekerja, dan pendidikan perguruan tinggi yang gratis. (ism)
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online