Putri Candrawathi: Saya Kaget, Menangis, dan Marah kepada Ferdy Sambo

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 12 Desember 2022 18:46
Putri Candrawathi: Saya Kaget, Menangis, dan Marah kepada Ferdy Sambo
"Saya mengetahui tanggal 9 Juli saat Yoshua meninggal dunia, saya bertanya kepada suami saya. Ada apa tanggal 7 kemarin?," kata Putri.

Dream - Putri Candrawathi mengaku baru tahu kematian Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat pada 9 Juli 2022. Padahal, saat terjadi penembakan pada 8 Juli 2022, dia berada di rumah dinasnya, yang menjadi tempat eksekusi ajudan Ferdy Sambo tersebut.

" Saya mengetahui tanggal 9 Juli saat Yoshua meninggal dunia, saya bertanya kepada suami saya. Ada apa tanggal 7 kemarin?," kata Putri saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 12 Desember 2022.

Menurut Putri, Ferdy Sambo baru menginformasikan kematian Brigadir J pada tanggal tersebut. Putri menyebut suaminya mengatakan bahwa sang ajudan tewas dalam insiden tembak-menembak dengan Richard Eliezer.

1 dari 2 halaman

Putri juga mengaku kaget karena Ferdy Sambo menyeret-nyeret namanya dalam kasus tersebut. Menurut dia, sang suami bercerita kepada Kapolri soal insiden di rumah dinas tersebut dengan membawa serta namanya.

" Saya kaget dan marah kepada suami saya, saya menangis, saya sampaikan ke suami saya, kenapa saya diikut-ikutkan oleh peristiwa tersebut?," cerita Putri.

Putri mengaku hanya bisa menangis. " Dan suami saya pergi dari kamar," lanjut dia.

2 dari 2 halaman

Putri mengaku menerima informasi kematian Brigadir J dari Ferdy Sambo saat berada di rumah Saguling. Saat itu, mereka sedang berada kamar pribadi dan Putri bertanya kepada Sambo.

Menurut Putri, dirinya tidak tahu bahwa Brigadir J telah tewas di Duren Tiga. " Saya tidak tahu pada hari itu (Yoshua meninggal). Suami saya jemput saya dari kamar, kepala saya diarahkan ke dadanya dan saya diminta untuk diantar ke Saguling oleh Ricky Rizal," ujar Putri.

Beri Komentar