Ramadan Seru di Negara dengan Jam Puasa Terpanjang

Reporter : Sandy Mahaputra
Sabtu, 12 Juli 2014 11:30
Ramadan Seru di Negara dengan Jam Puasa Terpanjang
Puasa Ramadan di Glasgow berbeda dari sebuah negara muslim seperti Arab Saudi atau Pakistan.

Dream - Seperti jutaan umat Islam di seluruh dunia, umat Islam di Glasgow merayakan Ramadan dengan cara mereka sendiri melalui beberapa kegiatan yang sudah menjadi tradisi selama bertahun-tahun di Skotlandia.

" Ada kesadaran tentang Ramadan di Glasgow, baik melalui media dan integrasi dengan masyarakat setempat, sehingga semua orang tahu tentang hal itu," kata Mohammed Ishaz, asisten Imam di Masjid Al Furqan di Carrington Street, kepada Daily Record dikutip Dream.co.id, Sabtu 12 Juli 2014.

Bagi Ishaz, puasa Ramadan di Glasgow berbeda dari sebuah negara muslim seperti Arab Saudi atau Pakistan.

Menurut Ishaz jam puasa sangat panjang di Glasgow sehingga lebih sulit untuk berpuasa di sana. Tapi di Pakistan iklimnya sangat panas, sehingga orang yang berpuasa tidak dapat bertahan lama tanpa air.

" Jadi di sini harinya yang panjang tapi Anda tidak merasa haus. Jadi ini hanya masalah puasa dengan tingkat kesulitan yang sama," kata Ishaz.

Untuk semakin mempromosikan kesadaran tentang Ramadan di masyarakat, Masjid Al Furqan menggelar pengajian dan diskusi.

" Beberapa orang mengatakan, 'Kami telah melewati masjid selama 30 tahun, dan kami selalu bertanya-tanya apa yang terjadi di dalam'," kata Haq Nawaz Ghani, asisten lainnya di Masjid Al Furqan.

Ghani menuturkan, alih-alih mencoba untuk memerangi secara negatif, pengurus masjid menggelar diskusi dan pengajian yang diikuti oleh non-muslim.

Cara lain dalam mempromosikan kesadaran Ramadan adalah melalui siaran radio. Di Glasgow, Radio Ramadan menawarkan program khusus untuk bulan suci.

Didirikan pada 1996, Radio Ramadan, yang mengudara selama Ramadan, memiliki lebih dari 200 relawan. " Banyak yang menghubungi kami pada awal Ramadan agar mereka dilibatkan," Mazhar Khan, koordinator di Radio Ramadan, mengatakan.

Mereka, lanjut Khan, bersedia bekerja apa saja, asal bisa terlibat dalam siaran Radio Ramadan.

Dengan lebih dari 15.000 pendengar lokal sehari, Radio Ramadan mengadakan acara amal sehingga bisa mengumpulkan £125.000 dalam 10 hari terakhir bulan Ramadan tahun 2013.

Khan menambahkan, Radio Ramadan memiliki 10 saluran telepon. Banyak orang-orang dari luar Glasgow, seperti Malaysia dan Irak, ikut menyumbang. Mereka mendengarkan Radio Ramadan secara online.

Mereka merasa telah melakukan sesuatu yang positif, itulah yang menarik orang untuk mendengarkan Radio Ramadan.

" Orang-orang melakukannya secara sukarela karena itu adalah sesuatu yang baik, memberikan Anda kepuasan spiritual," kata Khan.

Salah satu program Radio Ramadan adalah memperdengarkan puisi Islam yang dibawakan secara live oleh seorang pebisnis asal Pakistan, Zafar Iz Balbabar. Pria 49 tahun ini rela terbang setahun sekali saat Ramadan dari Pakistan ke Glasgow untuk mengisi acara di Radio Ramadan.

" Saya membacakan puisi dalam bahasa Punjabi untuk pendengar saya," kata Balbabar.

" Meski saya pebisnis, tapi saya melakukan ini tanpa bayaran. Saya melakukannya karena cinta, untuk masyarakat. Saya lebih memilih untuk menghabiskan Ramadan di Pakistan tapi saya belajar Islam dari mendengarkan program Radio Ramadan," Balbabar menjelaskan.

Skotlandia adalah rumah bagi lebih dari 500.000 muslim atau sekitar kurang dari satu persen dari seluruh penduduk negara tersebut. Muslim adalah kelompok agama terbesar kedua di negara ini, yang memiliki tiga puluh masjid. (Ism)

Beri Komentar