Presiden Jokowi Disuntik Vaksin Covid-19 Dosis Kedua. ©Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan vaksinasi Covid-19 pada bulan Ramadan akan terus berjalan. Tapi ada aturan yang mmebedakannya. Jokowi menyebut untuk umat Islam vaksinasi dilaksanakan pada malam hari.
" Di bulan puasa, mungkin kita akan tetap vaksinasi yaitu di malam hari, akan kita lakukan tetep di malam hari," kata Jokowi dilihat dari akun Sekretariat Presiden, pada Sabtu Februari 2021.
Sementara, untuk nonmuslim vaksinasi juga tetap dilakukan pada bulan Ramadan. Bagi nonmuslim akan divaksin pada siang hari.
" Kemudian yang di siang hari yang daerah-daerah yang nonmuslim akan tetap kita lakukan di bulan puasa," terang Kepala Negara.
Selain itu, mengenai kebijakan mudik masih dibicarakan di tingkat Menteri Koordinator. Apakah seperti tahun lalu atau tidak masih belum bisa disampaikan. Namun, Jokowi tidak ingin usai libur panjang kasus corona terus meningkat.
" Dari empat kali kita memiliki libur panjang, long weekend libur panjang kemarin semua naiknya lebih dari 40 persen, ini yang terakhir belum kelihatan. Tetapi dari tahun baru dan sebelumnya lebih dari 40 persen," tegas Jokowi.
" Ini saya sudah ngomong jangan diulangi lagi, kita sudah empat kali mengalami kalau kita ulangi kebangetan, hanya modelnya seperti apa belum kita bisa sampaikan mengenai mudik," tuturnya.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Dream - Saat ini, Indonesia telah memiliki 39.000 vaksinator yang siap memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat.
Dari jumlah tersebut, setidaknya 1,2 juta penduduk Indonesia yang akan disuntik vaksin Covid-19 dalam sehari.
Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri Perayaan Imlek Nasional secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu 20 Februari 2021.
Jika setiap vaksinator bisa menyuntik 30 orang per hari, maka akan ada kurang lebih 1,2 juta orang yang mendapat vaksin Covid-19 dalam sehari.
" Kita punya 39.000 vaksinator. Kalau 1 vaksinator bisa 30 orang disuntik, artinya 1 hari kita bisa seharusnya kurang lebih 1,2 juta orang bisa disuntik," kata Jokowi.
Namun, meski jumlah vaksinator di Indonesia sudah banyak, Jokowi menyebut ketersediaan vaksin di Tanah Air belum cukup memvaksinasi 182 juta penduduk Indonesia.
Masalahnya, satu orang harus disuntik sebanyak dua dosis untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunal) yang diinginkan.
" Memang problemnya, problem besarnya adalah ketersediaan vaksin itu sendiri yang tidak bisa dalam jumlah yang kita inginkan dalam waktu sekarang ini," ujarnya.
Masalah ketersediaan ini dipicu oleh aksi 215 negara yang berebut mendapatkan vaksin Covid-19 sesuai permintaan masing-masing.
Namun, pemerintah akan berupaya keras agar 426 juta dosis vaksin yang telah dipesan dapat tiba di Tanah Air setiap bulan, sehingga program vaksinasi tak berhenti.
" Kita akan berusaha terus agar ketersediaan vaksin itu secara continue setiap bulan bisa kita dapatkan. Kita sudah dapat komitmen 426 juta vaksin, tapi datangnya kapan ini yang masih jadi rebutan. Kita terus agar vaksin itu ada terus," jelas Jokowi.
Sebagai informasi, Indonesia memiliki 28 juta dosis vaksin Covid-19, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku. Program vaksinasi di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021.
Saat itu Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 yang diproduksi Sinovac, sebuah perusahaan farmasi asal Cina.
Pada tahap awal, vaksinasi diprioritaskan kepada 1,5 juta tenaga kesehatan. Vaksinasi Covid-19 tahap dua diberikan kepada petugas layanan publik dan orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun.
Petugas layanan publik yang dimaksud di sini adalah mereka yang bekerja sebagai pemadam kebakaran, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, kepala atau perangkat desa.
Selain petugas layanan publik dan lansia, vaksinasi Covid-19 tahap kedua juga diprioritaskan untuk pedagang pasar, pendidik (guru, dosen, tenaga pendidik), tokoh agama dan penyuluh.
Selanjutnya, vaksin Covid-19 akan diberikan kepada wakil rakyat, pejabat pemerintah dan ASN, petugas keamanan, petugas pariwisata, hotel, restoran, atlet dan pekerja transportasi publik.
Jadi, total sasaran vaksinasi Covid-19 pada tahap dua mencapai 38.513.446 orang. Sekitar 21 juta di antaranya merupakan lansia. Sementara sisanya adalah pekerja layanan publik dan kelompok prioritas lain.
Vaksinasi Covid-19 tahap dua telah dimulai pada 17 Februari 2021 dan ditargetkan rampung Mei 2021.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR