Ratusan Mahasiswa Yahudi dan Nasrani Lindungi Jemaah Sholat

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 21 November 2016 06:29
Ratusan Mahasiswa Yahudi dan Nasrani Lindungi Jemaah Sholat
Aksi solidaritas ini dipicu munculnya sikap anti-Islam usai terpilihnya Donald Trump.

Dream – Ratusan mahasiswa di Universitas Michigan, Amerika Serikat, membuat benteng manusia untuk melindungi teman Muslim mereka yang sedang menjalankan Sholat Isya. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk reaksi atas peristiwa kebencian yang diterima seorang Muslimah.

Himpunan Mahasiswa Muslim di perguruan tinggi itu, MSA, menyelenggarakan sesi doa bersama setelah insiden yang menimpa seorang Muslimah yang merupakan mahasiswi Universitas Michigan di Ann Arbor. Muslimah tersebut diminta untuk melepas jilbab dan diancam akan dibakar jika tak menuruti perintah itu.

Ketua MSA, Farhan Ali, mengatakan, sempat terheran-heran ketika ratusan orang siswa mendatanginya dan membuat benteng penjaga saat para siswa Muslim menjalankan Sholat Isya di halaman utama Universitas Michigan.

" Beberapa orang mengkhawatirkan keamanan mereka saat menjalankan ibadah, jadi kami punya ide untuk menelepon para sahabat untuk membuat lingkaran dan melindungi sholat jemaah kami," kata Farhan sebagaimana dikutip Dream dari laman Huffington Post, Jumat 18 November 2016.

1 dari 1 halaman

Dukungan Mengalir Deras

Dukungan Mengalir Deras © Dream

Farhan tak menyangka, dukungan para anggota komunitas lintas agama itu sangat besar. Sebab, ratusan orang datang untuk melindungi dan menunjukkan dukungannya kepada komunitas Islam.

" Jumlah dukungan mereka sangat luar biasa dan benar-benar indah. Itu menunjukkan beberapa kemudahan kepada siswa Muslim dan itu menunjukkan masih ada yang mendukung kami," ucap dia.

Ulama di Universitas Michigan, Mohammed Ishtiaq, mengatakan, banyak siswa beragama Yahudi dan Kristen yang menunjukkan dukungan mereka. Menurut dia, para pendukung yang datang juga membuat tanda bertuliskan, 'You Belong Here (Kalian masih punya [kami] di sini)'.

" Meskipun itu adalah malam yang dingin, jumlah dukungan yang kami punya menghangatkan suasana," Istiaq melanjutkan " Solidaritas yang ditunjukkan memberi kami harapan."

Beri Komentar