Skotlandia Menggelar Referendum (peshawarnights.wordpress.com)
Dream - Jutaan rakyat Skotlandia akan ambil bagian dalam referendum yang digelar hari ini, Kamis 18 September 2014. Mereka akan menentukan apakah tanah mereka akan tetap berada di bawah kekuasaan Inggris Raya atau berdiri sendiri sebagai negara merdeka.
Warga Muslim Skotlandia juga akan ambil bagian dalam penentuan nasib itu. Memang, jumlah Muslim di tanah Inggris bagian utara itu menjadi minoritas. Hanya 1,4 persen dari enam juta warga.
Hampir 64 persen warga Muslim itu merupakan imigran atau keturunan dari Asia. Dan sebagian besar dari mereka inilah yang menginginkan Skotlandia berpisah dari pelukan Inggris Raya. Oleh sebab itu, Muslim di sana diminta menggunakan hak suara untuk menentukan masa depan negara mereka.
" Muslim Skotlandia memiliki suara dan itu dihitung. Untuk siapa pun yang masih belum menentukan pilihan, suara mereka harus ya (untuk kemerdekaan Skotlandia)," kata Tasmina Ahmed-Sheikh, seorang pengacara dari Glasgowsekaligus pejabat kelompok perempuan pro-kemerdekaan dari Partai Nasional Skotlandia.
Muslim Skotlandia ngotot melepaskan diri dari Inggris karena merasa kebijakan negeri Ratu Elizabeth II itu banyak merugikan. Sebagai imigran, mereka menyayangkan susahnya berpindah ke Skotlandia. Mereka merasa didiskriminasi. Skotlandia perlu mengontrol kebijakan luar negeri dan mengurus perkara imigrasi sendiri.
" Kami punya blue print yang disebut ‘Masa Depan Skotlandia: Panduan Anda untuk Skotlandia yang Merdeka’ dan ini merupakan garis yang memungkinkan orang bisa tinggal dengan sah di Skotlandia saat kemerdekaan dapat dijaga," tambah Tasmina.
Dia menambahkan, kebijakan yang diterapkan oleh Kerajaan Inggris terhadap Skotlandia juga menyebabkan popularitas kelompok sayap kanan, seperti Partai Kemerdekaan Inggris (UKI), semakin meningkat. " UKI telah mencaplok tanah di selatan perbatasan. Kami tidak ingin ini terjadi di Skotlandia."
Kerajaan Skotlandia menjadi negara berdaulat yang merdeka pada Abad Pertengahan Awal dan masih berdiri hingga tahun 1707. Setelah James VI, Raja Skotlandia, mewarisi tahta Inggris dan Irlandia pada 1603, Skotlandia bersatu secara politik dengan Kerajaan Inggris pada tanggal 1 Mei 1707. Kemudian membentuk Kerajaan Britania Raya.
Penyatuan ini disahkan melalui Undang-Undang Penyatuan yang disepakati oleh Parlemen kedua negara pada tahun 1707, diikuti oleh penentangan rakyat Skotlandia dan pecahnya kerusuhan anti-penyatuan di Edinburgh, Glasgow, dan di tempat lain. Kerajaan Britania Raya kemudian juga bersatu secara politik dengan Kerajaan Irlandia pada 1 Januari 1806 dan membentuk Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia. (Ism, Sumber: Al Arabiya)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi