Foto: Tangkapan Layar Akun Instagram @statusfakta
Dream - Baru-baru ini seorang wisatawan membagikan pengalaman kurang menyenangkan ketika mengunjungi Gunung Bromo pada Minggu, 19 Juni 2022.
Melansir video yang diunggah oleh akun Instagram @statusfakta pada Rabu, 22 Juni 2022, tampak seorang ojek kuda tengah berjalan di lautan pasir. Dalam video itu terdengar perdebatan sengit antara wisatawan dengan seorang pria yang tiba-tiba datang meminta uang kepadanya.
Sadar tengah direkam, oknum ojek kuda itu pun mendatangi wisatawan yang merekamnya dan meminta biaya Rp50 ribu. Hal ini dikarenakan wisatawan merekamnya tanpa izin.
" Uangnya mana, uangnya mana 50. Sampean nyooting nggak bilang-bilang dari belakang," ujar oknum ojek kuda tersebut dengan nada tinggi.
Wisatawan itu lalu menjawab akan menghapus video tersebut. Namun, oknum ojek kuda itu tak peduli dan tetap memintanya Rp50 ribu.
Terang saja si wisatawan terkejut dan merasa kecewa lantaran tidak mengetahui peraturan harus membayar bila mengambil video.
Insiden kekecewaan semacam ini, bukan kali pertama terjadi. Beberapa waktu lalu, juga sempat heboh soal pemungutan biaya sebesar Rp 1 juta, untuk sesi pemotretan.
Namun hal itu, sudah diselesaikan dengan baik, oleh pihak-pihak yang berkaitan. Seperti BB TNBTS, maupun pengunggah sendiri. Sebab memang ada aturan baku terkait retribusi sebesar Rp 1 juta, dalam aturan taman nasional.
View this post on Instagram
Advertisement
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
5 Komunitas Olahraga di Decathlon Summarecon Bekasi, Yuk Gabung!
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025