Helmy Yahya, Foto : Nur Ulfa/Dream
Dream - Helmy Yahya mengaku prihatin melihat masih banyak orang Indonesia yang tak menyadari kehebatan yang dimiliki bangsanya sendiri. Meski sering memprotes ketika budaya asli diklaim negara lain, Helmi miris banyak orang lupa untuk merawatnya.
" Potensi kita, budaya kita, banyak diambil orang diprotes. Batik diambil orang protes, tapi kita sendiri enggak pernah merawatanya," ungkap Helmy Yahya di kawasan Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Terdorong keprihatinan tersebut, Helmy bersama teman-temannya seperti Utama Prastha, Donna Widjajanto dan Reinhard Tas memutuskan menulis buku novel berjudul 'Clavis Mundi : Legenda Enrique Maluku, Pengeliling Bumi Pertama'. Novel tersebut menceritakan sejarah orang Indonesia sebagai travel pertama yang mengelililingi dunia.
Menurut Helmy, buku ini sengaja dibuat sebagai bentuk keresahannya melihat banyak aset negara yang diakui negara tetangga. Lewat buku ini, dia ingin mengenalkan kepada generasi muda untuk melek budaya dan sejarah Indonesia yang sering terlupakan begitu saja.
" Mereka kaya gini enggak tau, idolanya K-pop. Padahal kita punya tokoh-tokoh di masa lalu yang berjaya. Hari ini menolak lupa kita harus berpijak dari masa lalu," ungkap Helmy Yahya.

Proses pembuatan novel diakui berlangsung cukup lama karena proses riset yang panjang. Helmy sampai harus pergi ke Genoa, Italia untuk membuat fakta-fakta yang tertulis di dalam novel tersebut.
" Saya ke Genoa, kita riset banyak ke perpustakaan. Dari beberapa buku kita eksplorasi," tuturnya lagi.

Di sisi lain, lewat buku ini Helmy Yahya juga ingin menunjukan kebenaran soal nyanyian Nenek Moyangku Seorang Pelaut benar adanya.
" Novel ini menjadi langkah awal membuktikan klaim nenek moyangku seorang pelaut bukanlah omong kosong," tuturnya.
Buku ini ditulis berdasarkan fakta sejarah yang dikubur selama lebih dari 500 tahun lamanya. Bahkan Reinhard Tawas melakukan riset ke Museo Naval Museo del Prado dan Museo Nacional Centro de Arte Reina Sofia di Madrid, Spanyol selama satu bulan.
Hal ini dilakukan untuk membuktikan bahwa sosok Enrique adalah benar pengeliling bumi pertama asal Maluku, Indonesia, yang melakukan ekspedisi perjalanan laut dengan Magellan dalam Armada de Moluccas.
Advertisement
Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa
