Reynhard Sinaga, Terpidana Seumur Hidup Atas Kasus Perkosaan Terbesar Di Inggris (Facebook)
Dream - Reynhard Sinaga dijatuhi vonis penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester. Dia dinyatakan bersalah atas 159 dakwaan terkait pemerkosaan dengan korban mencapai 48 orang. Kejahatan yang dilakukannya menjadi yang terbesar dalam sejarah peradilan Inggris.
Reinhard merupakan mahasiswa Indonesia yang tinggal di Manchester dan meraih gelar PhD. Diketahui, Reinhard juga lulusan Universitas Indonesia.
Pidana yang menjerat Reynhard membuat pihak rektorat UI buka suara. Meski merupakan salah satu alumni, perbuatan Reynhard tidak ada kaitannya dengan almamater.
" Bahwa meski yang bersangkutan alumni Universitas Indonesia, perbuatannya sama sekali tidak terkait dengan statusnya sebagai alumni Universitas Indonesia," ujar Kepala Humas dan KIP UI, Rifelly Dewi Astuti, dikutip dari Merdeka.com.
UI mengutuk perbuatan biadab yang dilakukan Reynhard dan menyebutnya sebagai tindakan bertentangan dengan hukum sekaligus kemanusiaan. UI juga menghormati vonis Pengadilan Manchester.
" Universitas Indonesia sebagai lembaga pendidikan tetap berkomitmen melaksanakan tugas pengajaran dan pendidikan, utamanya mendidik generasi muda yang berintelektualitas tinggi dan berbudi luhur selaku penerus bangsa," kata Rifelly.
Sumber: Merdeka.com/Nur Fauziah
Dream - Reynhard Sinaga, warga negara Indonesia pelaku pemerkosaan terhadap 48 pria di Inggris, menyedot perhatian dunia. Pengadilan London menjatuhkan vonis penjara seumur hidup kepada pemegang gelar PhD tersebut.
Reynhard dinyatakan bersalah atas 159 dakwaan. Dia telah melakukan pemerkosaan terhadap 48 korban yang kesemuanya adalah pria muda dalam rentang waktu antara Januari 2015 dan Juni 2017.
Lembaga penyidikan dan penuntutan Inggris, Crown Prosecution Service, lewat laman resminya cps.gov.uk, merilis kronologi terkuaknya kejahatan Reynhard. Sebagian besar aksi Reynhard terekam dalam ponsel pintar jenis iPhone 4.
" Aksi pemerkosaan Sinaga (Reynhard Sinaga) berakhir sebelum pukul 6 pagi pada 2 Juni 2017, ketika korban berusia 18 tahun terbangun saat diperkosa dan berusaha kabur dengan membawa iPhone 4 milik pelaku," demikian pernyataan CPS.
Korban kemudian membuat laporan ke Kepolisian Manchester. Korban juga menyerahkan ponsel milik pelaku sebagai bukti.
Kepolisian Manchester Raya memeriksa piranti digital milik Reynhard dan menemukan materi gambar ekstrem dengan ukuran 3,29 terabytes (TB), setara 250 DVD atau 300 ribu foto. Kesemuanya memuat aksi bejat Reynhard saat memperkosa korbannya.
Rekaman yang terdapat dalam ponsel memiliki durasi yang berbeda. Durasi paling lama mencapai 8 jam.
Ketika korban mulai terbangun, Reynhard mendorong mereka ke lantai. Dia kemudian melanjutkan aksinya sembari mengambil ponsel agar tidak mengundang kecurigaan.
Reynhard sempat menyangkal dengan menyatakan rekaman tersebut berisi aksi yang dilakukan atas dasar kerelaan. Pernyataan itu memaksa CPS memecah dakwaan menjadi empat dengan korban antara 10-13 orang masing-masing.
CPS North West Deputy Chief Crown Prosecutor, Ian Rushton, menyatakan dakwaan terhadap Reynhard disusun berdasarkan bukti yang terdapat dalam ponsel tersebut. Sebagian besar bukti menunjukkan aksi Reynhard berlangsung tanpa persetujuan dari korban.
" Meskipun ada banyak bukti menunjukkan korban tidak responsif, mendengkur, bahkan sampai muntah, Sinaga mencoba membujuk empat juri dengan mengatakan aksinya dilakukan atas dasar suka sama suka," kata Rushton.
Rushton mengaku lega saat pengadilan menjatuhkan vonis yang berat kepada Reynhard.
" Saya senang kita bisa mengatasi pembelaan menggelikan ini hingga jatuh vonis bersalah dengan suara bulat atas 159 tuduhan yang kami bawa," ucap Rushton.
Dream - Nama warga negara Indonesia (WNI) Reynhard Sinaga menjadi pembicaraan dunia internasional. Pria berwajah kalem ini ternyata menyimpan sifat mengejutkan. Dia ditetapkan sebagai pelaku pemerkosaan terhadap puluhan orang pria yang dilakukannya sejak 2017.
Laman berita Manchester Evening News menyebut sosok Reynhard sebagai sosok yang mahasiswa yang punya latar belakang istimewa.
Seorang detektif menyebut Reynhard sebagai sosipat, sosok yang menampilkan perilaku anti sosial dan tak bisa berempati kepada orang lain.
" Selama wawancara dia menyatakan ‘tidak ada komentar’," kata detektif tersebut.
" Dia tidak menunjukkan penyesalan, tidak ada penyesalan, tidak ada empati, tidak ada simpati," ucap dia menambahkan.
Penyidik senior dalam kasus ini, detektif Inspektur, Zed Ali mengatakan, sosok Reynhard berpenampilan baik dan rapi. " Tutur katanya lembut," kata Ali.
Ali mengatakan, sosok semacam Reynhard akan berbeda dengan stereotip pemerkosa berantai. Dia mampu mengecoh pandangan tersebut.
" Dia tidak cocok dengan profil itu, yang menurut saya, dia berhasil melakukan begitu banyak pelanggaran untuk jangka waktu yang lama dan berada di bawah radar semua orang," kata Ali.
Reynhard lahir di Jambi, pada 19 Februari 1983. Dia disebut tumbuh dalam keluarga konservatif yang kaya di Sumatera.
Dia merupakan satu dari tiga anak seorang bankir. Keluarganya disebut cukup kaya untuk mengirim putra mereka ke sekolah internasional dan kemudian ke Inggris untuk belajar.
Dia disebut pertama kali datang di Inggris pada 2007. Dia pindah ke Manchester sebagai mahasiswa Sosiologi di Universitas Manchester.
Dia kemudian memulai gelar PhD di bidang Geografi Manusia di Universitas Leeds. Dia pulang-pergi ke Leeds dari Manchester.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas