Kesaksian WNI di Ukraina: Saat Bangun Dengar Ledakan, Sirine Meraung-raung

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 25 Februari 2022 15:00
Kesaksian WNI di Ukraina: Saat Bangun Dengar Ledakan, Sirine Meraung-raung
Rusia telah melakukan serangan invasi ke Ukraina. Ada 114 warga Indonesai yang tinggal di Ukraina. Begini kesaksian WNI yang mengungsi di KBRI.

Dream - Rusia telah menyetang Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022, pagi waktu setempat. Ledakan terdengar di sejumlah tempat, sirine pun meraung-raung sebagai tanda anjuran evakuasi.

Jelas saja semua orang panik, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Ukraina, seperti Denny Fachry dan Vanda Sakina, pasangan suami istri yang sudah setahun tinggal di kota Kiev.

" Ada beberapa ledakan yang teman-teman kita semua dengar, sekitar jam 05.00 pagi. Cuma ledakan itu pun kita belum bisa pastikan apakah itu benar-benar invasi atau provokasi, atau false flag ya, jadi memang sedikit rancu," ujar Denny Fachry dikutip dari VOA Indonesia, Jumat 25 Februari 2022.

Meskipun ibu kota Ukraina itu masih aman dan kondusif, para WNI diungsikan ke kantor Kedutaan Besar RI di Kiev pasca serangan tersebut. Duta Besar RI untuk Ukraina, Ghafur Dharmaputra, mengatakan, ada 144 WNI yang ada di Ukraina.

1 dari 5 halaman

Mengungsi ke KBRI

Walaupun merasa cemas akan situasi yang sedang terjadi, Denny dan Vanda berusaha tetap tenang. Namun keduanya memutuskan untuk pergi ke KBRI di Kiev.

" Kebetulan saya lagi enggak bisa tidur, mengecek handphone, enggak lama kemudian sirene bunyi. Ya udah, dari situ kita langsung packing, telpon sana, telpon sini,"   cerita Vanda Sakina.

Rencana pengungsian ini memang sudah direncanakan sejak lama sesuai arahan dari KBRI. Kedua anaknya pun telah mengungsi bersama WNI lainnya.

" Kita udah niat kalau misalnya pun ada apa-apa kita harus kumpul di KBRI karena yang bisa mengevakuasi dari KBRI karena kita punya keterbatasan ya dari mulai bahasa, dari kendaraan," kata Denny.

2 dari 5 halaman

Banyak Penjagaan Ketat

WNI yang mengungsi ke KBRI pun sempat mengambil makanan untuk stok, seperti beras dan daging. 

Ketika keluar dari gedung KBRI, mereka pun harus berhati-hati karena penjagaan ketat yang sudah diberlakukan di Kiev.

" Udah darurat militer di (Kiev), jadi lebih banyak pemeriksaan, lebih bahaya gitu, kalau di jalan. Jadi lebih bagus ke shelter, di rumah, atau ya kalau bisa jangan ke jalan," kata Denny.

 

3 dari 5 halaman

Status Darurat Nasional Diberlakukan

Karena kondisi ketegangan yang semakin meningkat. Status darurat nasional pun telah diberlakukan. 

Pemerintah setempat telah menganjurkan warga untuk tidak keluar rumah dan bahkan mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman.

" Evakuasinya mereka itu adalah ke shelter-shelter yang udah disiapkan, dan juga ke subway ya, karena subway-nya mereka kan juga dibuat untuk shelter dari zaman Soviet,” tambah Denny.

 

4 dari 5 halaman

Kondisi Logistik Sedikit Lumpuh

Denny pun mengatakan kondisi logistik di Ukraina sedikit lumpuh. Antrean panjang pun memadati ATM, pom bensin, dan supermarket. 

Warga berusaha untuk keluar dari kota Kiev demi mencari tempat yang lebih aman. Namun kondisi fasilitas yang lain seperti listrik dan internet masih aman.

" Jadi memang secara logistik sekarang ini sedikit lumpuh ya di Kiev. Tapi alhamdulillah, listrik, air, internet masih nyala," ujar Denny.

 

5 dari 5 halaman

Menunggu Langkah Selanjutnya dari KBRI

Danny dan Vanda yang masih berada di KBRI. Mereka tengah menunggu langkah selanjutnya dari pihak KBRI yang sudah membantu untuk memfasilitasi keamanan.

KBRI juga membuka hotline bagi WNI yang membutuhkan bantuan. Namun belum ada kepastian apakah para WNI akan dievakuasi ke negara lain atau dipulangkan ke Indonesia.

“ Kita sudah ketemu, meeting dengan direktur perlindungan WNI dari Kemlu, dengan duta besar di beberapa negara tetangga,” cerita Denny.

“ Untuk evakuasi langsung itu bukan sesuatu yang kecil, karena mungkin jauh dan kita juga ada anak-anak, banyak anak-anak. Jadi situasinya kalau bisa sih lebih tenang, jadi enggak perlu evakuasi. Tapi kalau memang diharuskan, dari pihak KBRI pun sudah menyiapkan itu,” tambah Denny.

Sumber: voaindonesia.com

 

Beri Komentar