Putin Ingin Akhir Perang Dengan Ukraina: Lebih Cepat Lebih Baik (Shutterstock)
Dream - Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia ingin mengakhiri perang dengan Ukraina. Ia menegaskan bahwa pertempuran harus diakhiri secepat mungkin.
Putin menganggap meningkatkan permusuhan hanya menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan. Menurutnya, semua konflik bersenjata pasti berakhir dengan solusi diplomatik dan negosiasi.
" Saya telah mengatakan berkali-kali, intensifikasi permusuhan menyebabkan kerugian yang tidak dapat dibenarkan," kata Putin dikutip dari Reuters, Jumat 23 Desember 2022.
" Tujuan kami bukan untuk memutar roda konflik militer, tetapi sebaliknya, untuk mengakhiri perang ini. Kami akan berusaha mengakhiri (perang) ini, tentu saja lebih cepat lebih baik," imbuhnya.
Pernyataan Putin yang dinilai kontras dengan apa yang terjadi di medan perang ini muncul sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Washington.
Dalam kunjungan perdana Zelensky ke luar negeri sejak invasi Rusia itu, Biden menyatakan AS menggelontorkan bantuan tambahan senilai hampir Rp28 triliun bagi Ukraina termasuk mengirim sistem rudal Patriot yang selama ini diidam-idamkan Kyiv.
Merespons hal itu, Putin meremehkan rudal Patriot AS akan memberikan dampak signifikan terhadap perlawanan tentara Ukraina terhadap pasukannya. Putin mengklaim tentaranya akan menemukan cara untuk melawannya.
" Jadi mereka yang melakukannya sia-sia, itu hanya akan memperpanjang konflik," ujar Putin.
Putin mengklaim selama ini Rusia terbuka untuk negosiasi. Ia justru menuding Ukraina yang selama ini menolak berdialog.
" Semua konflik bersenjata berakhir dengan satu atau lain cara dengan semacam negosiasi di jalur diplomatik," kata Putin.
" Cepat atau lambat, pihak mana pun dalam keadaan konflik akan duduk dan membuat kesepakatan. Semakin cepat kesadaran ini datang kepada mereka yang menentang kita, semakin baik. Kami tidak pernah menyerah dalam hal ini," imbuhnya.
Kyiv mencurigai taktik itu dipakai Putin untuk mengulur waktu setelah kemunduran pasukan Rusia di Ukraina sejak awal September lalu. Pemerintahan Zelensky mengaku tidak pernah menutup pintu dialog dengan Putin.
Namun, hal itu harus dilakukan dengan syarat Rusia harus menghentikan seluruh serangannya dan menyerahkan semua wilayah Ukraina yang telah direbut sejak invasi berlangsung hampir 11 bulan lalu.
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Bahas Asam Urat dan Pola Hidup Sehat, Obrolan Raditya Dika dan dr. Adrian Jadi Sorotan