Dream – Kaum Yahudi dikenal menolak kebenaran ajaran Allah SWT. Namun ada fakta yang menyebutkan bahwa ada satu hadits yang paling ditakuti kaum Yahudi.
Hadits Nabi SAW ini menyebutkan mengenai nasib kaum Yahudi di akhir zaman.
Fakta ini sekaligus menunjukkan bahwa mereka sebenarnya mengakui kebenaran hadits Rasulullah SAW.
Meskipun mayoritas umat Yahudi tidak mau beriman kepada Allah SWT.
Mayoritas Zionis Israel pun menganut agama Yahudi (Yudaisme).
Mereka selalu menutupi kebenaran dan melancarkan permusuhan terhadap Umat Islam.
Fenomena tragis yang Zionis Israel lakukan terhadap masyarakat Palestina membuktikan bahwa mereka punya sikap perusak, zalim dan tidak manusiawi.
Sifat-sifat ini sesuai dengan yang disebutkan dalam Al-Quran.
Sabda Rasulullah SAW banyak menyampaikan hal-hal ghaib di masa depan. Termasuk mengenai nasib kaum Yahudi di akhir zaman. Meskipun beliau hidup lebih dari 14 abad yang lalu, namun apa yang disampaikan Nabi SAW adalah suatu kebenaran yang berasal dari Allah SWT.
Salah satu hal ghaib yang diketahui Nabi SAW adalah mengenai peperangan antara umat Islam dan kaum Yahudi jelang Hari Kiamat.
Dalam hadits Rasulullah SAW, pasukan Yahudi di akhir zaman nanti berada di bawah komando Dajjal. Sedangkan umat Islam berada di bawah komando Imam Mahdi.
Hingga kemudian Allah menurunkan Nabi Isa AS untuk mengakhiri kekuasaan Dajjal di muka bumi. Dajjal akan ditumbangkan Nabi Isa AS di Kota Lod, Palestina (syam) yang kini diduduki Israel.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga kaum Muslimin memerangi Yahudi, lalu kaum Muslimin akan membunuh mereka sampai-sampai setiap orang Yahudi bersembunyi di balik batu dan pohon, tetapi batu dan pohon itu berkata: " Wahai Muslim, wahai hamba Allah, ini ada orang Yahudi di belakangku, kemarilah dan bunuhlah dia." Kecuali (pohon) Gharqad karena ia adalah pohon Yahudi." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits Nabi SAW di atas menyebutkan bahwa bebatuan dan pepohonan yang kelak akan berbicara atas izin Allah SWT.
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Dalam hadits ini terdapat berita adanya tanda-tanda menjelang datangnya hari kiamat. Di antaranya berbicaranya benda-benda mati, seperti pohon dan batu. Berdasarkan lahirnya, adalah berbicara secara hakiki, meskipun ada kemungkinan adanya makna kiasan. Maksudnya, bersembunyi (Di balik benda-benda tersebut) tidak bermanfaat bagi mereka (kaum Yahudi). Tetapi (makna) yang pertama (secara lahiriyah) adalah lebih utama.” (Fathul Barri)
Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, “Maka tidak ada satupun ciptaan Allah yang dijadikan tempat persembunyian Yahudi, melainkan Allah jadikan mereka berbicara, baik batu, pohon, maupun hewan….”
Dalam hadits dari Abu Hurairah pada penjelasan di atas disebutkan bahwa ada satu pohon yang tetap diam ketika ada orang Yahudi yang bersembunyi di baliknya. Pohon itu adalah pohon Gharqad. Pohon ini disebut sebagai Pohon Yahudi karena tidak berbicara sebagaimana pohon dan benda-benda lainnya.
Imam Nawawi berkata, “Gharqad adalah sejenis pohon berduri yang dikenal di Negeri Baitul Maqdis (Palestina). Di sanalah Dajjal dan Yahudi akan dibunuh Nabi Isa alaihissalam dan kaum Muslimin.”
Dalam Al-Mu’jamul Wasith disebutkan ciri-ciri Pohon Gharqad. Tinggi pohon ini diperkirakan antara 1 sampai 3 meter dan termasuk spesies terung-terungan. Batang dan dahannya berwarna putih, mirip pohon ‘Ausaj dari segi daunnya yang lunak dan dahannya berduri.
Menurut orang-orang yang sudah melihatnya, bentuk daun, batang dan rantingnya mirip pohon cemara. Bedanya pohon ini tidak tinggi.
Pohon Gharqad pernah tumbuh di tanah pemakaman Madinah (Al-Baqi). Namun ditebangi ketika Utsman bin Mazh’un radhiyallahu ‘anhu dimakamkan di pemakaman tersebut.
Benjamin Netanyahu yang merupakan Perdana Menteri Israel beberapa kali menanam pohon yang diberitakan sebagai pohon Gharqad. Penanaman pohon ini dilakukan di berbagai wilayah pendudukan Israel yang disponsori oleh Jewish National Fund (JNF).
Israel gencar menanam pohon Boxthorn (Gharqad) karena disinyalir ketakutan terhadap mengenai sabda Nabi SAW terkait nashi Yahudi Israel di akhir zaman.
Faktanya, Israel memang gencar melakukan penanaman pohon ini. Bahkan sejak belum berdirinya negara Israel pada 1948.
Sejak didirikan, JNF/KKL gencar membeli tanah ketika wilayah Palestina masih berada di bawah kekhalifahan Turki Utsmani.
JNF mengklaim telah menanam sebanyak 1,7 juta pohon Gharqad di Kawasan seluas 7 km persegi pada 1935.