Dream - Salah seorang peserta Clash of Champions, Sandy Kristian Waluyo, mengaku merasa terbebani oleh ekspektasi orang lain terhadap dirinya.
Sempat gagal masuk Pelatnas olimpiade berkali-kali, Sandy pun sempat merasa depresi hingga mengunci diri di kamar.
“Aku coba ikut Pelatnas dari SMP itu gagal, SMA kelas 10 gagal, pas kelas 11 tuh baru dapet baru bisa lolos,” ungkap Sandy dalam kanal Youtube Denny Sumargo, Kamis, 11 Juli 2024.
Berkali-kali mencoba mengikuti Pelatnas sejak SMP, ia baru lolos di tahun kedua SMA. Hal tersebut membuat Sandy merasa tertekan karena ekspektasi orang yang begitu besar terhadap dirinya.
“Itu rasanya kayak sempet tertekan, karena ekspektasi orang tuh mikirnya ‘oh kamu pasti lolos lah’ tapi realitanya nggak lolos lagi nggak lolos lagi,” ujar Sandy.
Akibat tekanan dan ekspetasi yang besar, Sandy sempat mengalami depresi. Hal tersebut diperparah dengan pandemi Covid-19 yang membuat situasi serba terbatas.
Pada momen-momen tersebut, Sandy memilih untuk mengurung diri di kamar dan menangisi kegagalan-kegagalannya selama ini. Terlebih ia telah mendedikasikan waktu dan berupaya keras untuk mengikuti olimpiade sejak kecil.
“Itu jadi nabrak gitu lho di mental. Terus sempet depresi juga. Itu waktu zaman-zamannya Pandemi kak. Jadi kayak di rumah terus, nggak ketemu orang. Itu aku bisa ngunci diri di kamar kayak nangis sendiri karena nggak bisa sesuai sama ekspektasi orang, takut ngecewain orang tua, nggak mau ngecewain diri sendiri juga,” kata Sandy.
“Karena usaha terus biar bisa lolos ke tim olimpiade ini kan sangat dedikasi ya dari kecil,” imbuhnya.
Tekanan yang sama juga Sandy rasakan saat mengikuti Clash of Champions. Peraih IPK 5,0 di National University of Singapore (NUS) itu sempat stres sampai menangis karena kompetisi. Padahal, dia merupakan salah satu peserta favorit dalam acara itu.
Sandy mengaku sempat kena mental dalam salah satu episode di Clash of Champions. Bukan karena soal yang diberikan, namun karena suasana dalam kompetisi itu memang dirinya stres sampai menangis.
" Kena mental bukan karena the game tapi lebih suasananya, presurenya kayak aduh, lebih ke stres bahkan aku sampai nangis," ucap Sandy.
Sandy adalah peserta Clash of Champions yang berasal dari National University of Singapore (NUS). Ia merupakan mahasiswa dengan dua jurusan, yaitu Computer Science dan Mathematics, dan berhasil meraih IPK sempurna 5.0.
Prestasi akademis Sandy sangat mengesankan. Ia meraih medali perunggu pada ajang Internasional Mathematical Olympiad tahun 2022 dan telah memenangkan sekitar lima medali di OSN Matematika sejak SD.
Di luar dunia akademik, Sandy juga seorang Kpoper sejati yang gemar menonton konser. Dari akun Instagram pribadinya, @sandyk_sk, terlihat bahwa ia pernah menonton konser IVE, TWICE, dan BLACKPINK.
Selain itu, Sandy juga aktif dalam berbagai kegiatan lainnya. Ia adalah seorang Mathematics Olympiad Content Creator di DeuX Math pada tahun 2021-2022, Junior Developer di Perhimpunan Indonesia NUS (PINUS) dari 2023 hingga Mei 2024, tutor olimpiade matematika di Star Generation, dan intern Software Engineer di Ruangguru hingga saat ini.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN