Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aksi Brutal Guncang Kanada, Satu Keluarga Muslim Jadi Target Penabrakan

Aksi Brutal Guncang Kanada, Satu Keluarga Muslim Jadi Target Penabrakan Kepolisian London, Ontario, Kanada Sedang Melakukan Penyelidikan Di Lokasi Ditabraknya Satu Keluarga Muslim (Foto: Ilustrasi Shutterstock))

Dream - Aksi teror mengguncang Ontario, Kanada pada Minggu, 5 Juni 2021 malam. Satu keluarga Muslim di Kanada terdiri dari lima anggota ditabrak seorang pengemudi truk. Empat orang anggota keluarga tersebut tewas, sedangkan satu lagi mengalami luka parah.

Kepolisian Kanada menyatakan tabrakan yang terjadi pada Minggu malam di London, Ontario tersebut sengaja dilakukan. Alasannya, pelaku diduga Islamopobia karena menyasar satu keluarga Muslim.

Otoritas setempat menyatakan seorang pemuda ditahan di tempat parkir dekat lokasi kejadian usai peristiwa nahas itu berlangsung. Kepolisian menyatakan sebuah truk pickup hitam menaiki trotoar dan menabrak para korban di sisi jalan.

"Ini adalah tindakan pembunuhan massal yang dilakukan terhadap Muslim. Itu berakar pada kebencian yang tak terkatakan, " ujar Wali Kota London, Ontario, Ed Holder, dikutip dari Washington Post.

Polisi mengatakan korban tewas adalah seorang wanita berusia 74 tahun, pria berusia 46 tahun, wanita berusia 44 tahun dan gadis berusia 15 tahun. Anak laki-laki berusia 9 tahun dilaporkan dalam kondisi serius.

Para pejabat setempat mengatakan pihak keluarga meminta nama-nama para korban tidak dirilis. Holder sendiri mengatakan peristiwa ini adalah pembunuhan.

"Dalam satu tindakan pembunuhan, beberapa individu telah memusnahkan tiga generasi keluarga. Ini mengerikan," kata Holder.

Pelaku Ditangkap

Nathaniel Veltman, 20, ditahan dan menghadapi empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama. Polisi mengatakan Veltman, warga London, mengaku tidak mengenal para korban.

Detektif Paul Waight mengatakan polisi belum mengetahui apakah tersangka menjadi anggota kelompok tertentu yang menebarkan kebencian. Polisi London bekerja sama dengan polisi federal dan jaksa sedang mengkaji kemungkinan tuduhan terorisme pada pelaku.

Waight menolak merinci bukti yang menunjukkan kemungkinan kejahatan rasial. Tetapi secara tegas mengatakan serangan itu direncanakan.

Sekitar selusin petugas polisi menyisir area di sekitar lokasi kecelakaan untuk mencari bukti pada Senin. Lokasi kejadian telah dipasangi garis pengaman berwarna biru.

"Kami yakin para korban menjadi sasaran karena keyakinan Islam mereka. Tidak ada toleransi di komunitas ini yang dimotivasi oleh kebencian, menargetkan orang lain dengan kekerasan," kata Kepala Polisi London Stephen Williams.

 

Pengakuan Mengerikan Para Saksi Mata

Kanada umumnya dikenal ramah terhadap imigran dan semua agama. Tetapi pada 2017, seorang pria Kanada Prancis yang diketahui berafiliasi dengan pandangan kelompok nasionalis sayap kanan, melakukan penembakan di sebuah masjid Kota Quebec dan menewaskan enam orang.

Seorang saksi wanita mengatakan dia tidak bisa berhenti memikirkan para korban. Paige Martin mengatakan dia berhenti di lampu merah sekitar pukul 20.30 waktu setempat, ketika sebuah pickup besar menderu melewatinya.

Dia mengatakan mobilnya sampai bergetar dipengaruhi tekanan dari truk saat menabrak lima orang pejalan kaki.

"Saya terguncang, mengira itu adalah pengemudi yang mabuk," kata Martin.

Beberapa menit kemudian, dia mengaku mendapati situasi yang mengerikan dan kacau di persimpangan dekat rumahnya. Dia sempat melihat ada orang pertama yang berlari membantu, seorang petugas polisi melakukan penekanan dada pada satu orang dan tiga orang lainnya tergeletak di tanah.

Sejumlah orang berdiri di trotoar. Sedangkan beberapa pengemudi turun dari mobil mereka untuk membantu.

"Saya tidak bisa menghilangkan suara jeritan dari kepala saya," kata Martin.

Dari apartemennya, Martin mengatakan dia bisa melihat pemandangan itu. Dia juga menyaksikan seorang pejabat menutupi satu tubuh sekitar tengah malam.

"Hati saya sangat hancur untuk mereka," katanya.

 

Korban Dikenal Rajin ke Masjid dan Ramah

Zahid Khan, seorang teman keluarga, mengatakan tiga generasi di antara yang tewas adalah nenek, ayah, ibu, dan putri remaja. Keluarga tersebut telah berimigrasi dari Pakistan 14 tahun yang lalu dan merupakan anggota Masjid Muslim London yang baik dan murah hati, katanya.

"Mereka hanya keluar untuk jalan-jalan, kegiatan yang mereka lakukan setiap hari," kata Khan sambil menangis di dekat lokasi kecelakaan.

Sebuah halaman web penggalangan dana mengatakan sang ayah adalah seorang fisioterapis dan penggemar kriket dan istrinya sedang mengerjakan PhD di bidang teknik sipil di Western University di London. Putri mereka menyelesaikan kelas sembilan, dan neneknya adalah "pilar" keluarga, kata halaman itu.

Qazi Khalil mengatakan dia melihat keluarga itu pada hari Kamis ketika mereka keluar untuk jalan-jalan malam. Keluarga-keluarga itu tinggal dekat satu sama lain dan akan berkumpul di hari libur, katanya.

"Ini benar-benar menghancurkan saya dari dalam. SSaya benar-benar tidak bisa menerima bahwa mereka tidak lagi di sini," kata Khalil.

 

Kecaman Terhadap Islamofobia di Kanada

Dewan Nasional Muslim Kanada mengatakan Muslim di Kanada telah menjadi terlalu akrab dengan kekerasan Islamofobia.

"Ini adalah serangan teroris di tanah Kanada, dan harus diperlakukan seperti itu," kata Ketua Dewan, Mustafa Farooq.

Wali Kota menyatakan bendera akan diturunkan setengah tiang selama tiga hari di London. Kota London memiliki 30 ribu hingga 40 ribu Muslim di antara lebih dari 400 ribu penduduknya.

"Kepada komunitas Muslim di London dan Muslim di seluruh negeri, ketahuilah kami mendukung Anda. Islamofobia tidak memiliki tempat di komunitas kami. Kebencian ini berbahaya dan tercela dan itu harus dihentikan," cuit Perdana Menteri Justin Trudeau.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP