Ilustrasi Haji (Shutterstock.com)
Dream - Menteri Kesehatan Arab Saudi, Tawfiq Al Rabiah, meluncurkan protokol kesehatan bagi Muslim yang akan melaksanakan haji tahun ini. Protokol ini diharapkan dapat mencegah jemaah haji tertular Covid-19.
" Ini sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona yang mematikan," ujar Tawfiq.
Ibadah haji merupakan salah satu lima tiang agama Islam wajib dikerjakan oleh Muslim dengan fisik yang mampu minimal sekali seumur hidup. Tahun ini, Kementeria Luar Negeri Saudi menyatakan ibadah haji akan dilaksanakan dengan jumlah jemaah yang dibatasi.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 di antara para jemaah, Kementerian Kesehatan bersama Kementerian Urusan Haji dan Umrah Saudi mengembangkan rencana untuk memastikan keamanan dari seluruh pengunjung.
" Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Saudi untuk mengembangkan sejumlah langkah preventif dan protokol yang dibutuhkan guna memastikan keamanan musim haji," ujar Menteri Urusan Haji dan Umrah Saudi, Muhammad Saleh Benten.
Berikut protokol yang disusun untuk menjamin keamanan jemaah haji.
Sumber: Alarabiya
Dream - Para mufti dan ulama dari seluruh kawasan Arab dan Dunia Islam mendukung keputusan kerajaan Arab Saudi yang akan menggelar haji secara terbatas tahun ini. Di tengah pandemi Covid-19, Saudi hanya mengizinkan orang-orang yang bermukim di negaranya untuk menjalankan ibadah Rukun Islam kelima itu.
Mulai dari Djibouti hingga Pakistan, para ulama menyatakan menerima dengan baik keputusan tersebut.
Majelis Ulama Pakistan menyatakan dukungan terhadap upaya Saudi untuk menjaga keselamatan dan kesehatan jemaah dengan menggelar ibadah haji secara terbatas. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Pakistan yang menyatakan keputusan Saudi merupakan hal yang bijaksana.
Di Mesir, Syeikh Agung Al Azhar, Ahmed Al Tayeb, menyatakan keputusan Saudi mengelola haji tahun ini secara terbatas sejalan dengan tuntunan syariat karena krisis kesehatan global luar biasa.
Demikian pula dengan Sekjen Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Youssef bin Ahmed Al Othaimeen. Dalam sebuah pernyataan, Youssef menyatakan dukungan lembaganya.
" Sekjen OKI mengapresiasi upaya terbaik yang dijalankan Kerajaan Arab Saudi untuk kesehatan dan keselamatan para jemaah," demikian pernyataan tersebut.
Pimpinan Liga Muslim Dunia yang berbasis di Mekah, Syeikh Muhammad Al Issa, mengatakan keamanan dari pengunjung Muslim sepanjang musim haji adalah prioritas.
" Penanggulangan virus corona yang ditunjukkan Saudi telah didukung oleh para pemimpin Islam di seluruh dunia," kata Syeikh Muhammad.
Sumber: Alarabiya
Dream - Kementerian Urusan Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan ibadah haji 1441 H/2020 M tetap digelar. Tetapi dengan pembatasan yang sangat ketat terutama jumlah jemaah.
Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan masih terjadinya pandemi Covid-19. Juga untuk menjaga kesehatan masyarakat dunia.
" Diputuskan bahwa haji untuk tahun ini (1441 H/2020 M) akan dilaksanakan. Jemaah sangat terbatas dari seluruh kewarganegaraan yang telah bermukim di Arab Saudi, dapat melaksanakannya," demikian keputusan dari Kementerian Haji dan Umrah Saudi yang diunggah di akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri Saudi, @KSAmofaEN.
Jemaah yang dibolehkan melaksanakan haji adalah seluruh warga negara asing yang telah menetap atau sedang berada di dalam Saudi. Penerbangan internasional hingga saat ini belum dibuka.
#Statement issued by the Ministry of Hajj and Umrah regarding Hajj of 2020 pic.twitter.com/UGCShFZw1n
— Foreign Ministry ???????? (@KSAmofaEN)June 22, 2020
Tahun lalu ada sekitar 2,5 juta jemaah yang melaksanakan haji. Tetapi skala penyebaran Covid-19 saat telah meluas ke seluruh penjuru dunia menandakan orang-orang tidak dapat bepergian ke wilayah Kerajaan untuk turut melaksanakan haji.
" Keputusan ini diambil untuk memastikan haji dijalankan dengan kebiasaan aman berdasarkan perspektif kesehatan masyarakat, sembari terus melaksanakan upaya pencegahan dan penerapan protokol jaga jarak," demikian lanjut Kementerian.
Pada musim haji tahun lalu ada lebih dari 1,8 juta jemaah dari berbagai negara datang ke Saudi. Kementerian Haji mengatakan tahun ini risiko penularan penyakit antara negara-negara dan peningkatan kasus infeksi secara global terlalu tinggi.
Kementerian menyatakan prioritas utama Saudi adalah selalu memastikan umat Islam dapat melaksanakan haji dan umrah secara aman dan selamat.
(Sumber: Arab News)
Advertisement

Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget