Saudi Tiadakan Sholat Tarawih di Masjid Selama Pandemi Corona

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 14 April 2020 20:03
Saudi Tiadakan Sholat Tarawih di Masjid Selama Pandemi Corona
Sholat Tarawih di masjid seluruh Saudi ditiadakan.

Dream - Arab Saudi meniadakan ibadah Sholat Tarawih Ramadan di semua masjid. Keputusan ini diumumkan menyusul situasi yang semakin mengkhawatirkan akibat pandemi virus corona.

Menurut laporan media berbahasa Arab, Al Riyadh, Menteri Urusan Agama Islam Saudi, Abdul Latif Al Sheikh, menyatakan Sholat Tarawih lebih baik dijalankan di rumah. Hal ini selama situasi masih tetap sama akibat pandemi yang melanda Saudi.

" Penangguhan sholat lima waktu di masjid lebih penting dari pada penangguhan Sholat Tarawih. Kami memohon kepada Allah SWT agar menerima amalan Sholat Tarawih, baik yang dikerjakan di masjid-masjid ataupun di rumah," kata Abdul Latif, dikutip dari Khaleej Times.

Penangguhan sholat di masjid dijalankan untuk mencegah meluasnya pandemi Covid-19. Sudah ada sejumlah kasus positif Covid-19 di Saudi.

Selain mengenai sholat di Masjid, Abdul Latif juga menyatakan Sholat Jenazah untuk kematian pasien Covid-19 cukup dikerjakan oleh 5 hingga 6 orang saja. Selebihnya, bisa dilakukan di rumah.

1 dari 5 halaman

150 Bangsawan Saudi Diduga Tertular Covid-19

Dream - Pangeran senior Arab Saudi yang juga menjabat Gubernur Riyadh, menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena Covid-19.

Tidak hanya dia, beberapa orang anggota keluarga kerajaan Arab Saudi juga dikabarkan sakit.

Rumah Sakit Spesialis King Faisal menyiapkan 500 tempat tidur untuk para bangsawan lain dan orang-orang yang terdekatnya.

" Arahan harus siap untuk para VIP dari seluruh negara," tulis Rumah Sakit Spesialis King Faisal, dikutip The New York Times, akhir pekan lalu. 

" Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan, tetapi waspada," tulis pesan itu.

Pesan itu juga tertuang, instruksi untuk memindahkan pasien kronis secepatnya. Rumah sakit hanya akan menerima kasus mendesak utama.

Saat ini, setiap anggota staf yang sakit akan memberikan ruang bagi para bangsawan.

Lebih dari enam pekan setelah Arab Saudi melaporkan kasus pertamanya, virus corona membuat teror ke jantung keluarga kerajaan kerajaan.

2 dari 5 halaman

Raja dan Pangeran

Sebanyak 150 bangsawan di kerajaan sekarang diyakini telah tertular virus. Termasuk anggota dari cabang yang lebih rendah, menurut seseorang yang dekat dengan keluarga.

Raja Salman bin Abdul Aziz al Saud, 84, telah mengasingkan diri untuk keselamatannya di sebuah istana pulau dekat kota Jeddah di Laut Merah.

Sementara Putra Mahkota Mohammed bin Salman, telah mundur dengan banyak para menterinya ke situs terpencil di pantai yang sama, di mana dia telah berjanji untuk membangun kota futuristik yang dikenal sebagai Neom.

Tetapi, penyakit dalam keluarga kerajaan juga dapat memberi penjelasan alasan di balik kecepatan dan skala respons kerajaan terhadap pandemi.

Para penguasanya mulai membatasi perjalanan ke Arab Saudi. Sejumlah ziarah ke tempat-tempat suci Muslim di Mekah dan Madinah bahkan sebelum kerajaan melaporkan kasus pertamanya, pada 2 Maret 2020.

3 dari 5 halaman

Cegah Corona, Penerbangan Domestik, Bus, Taksi, dan Kereta di Arab Saudi Disetop

Dream - Aksi karantina mandiri untuk menghadapi virus corona terus bergulir. Hari ini, pemerintah Arab Saudi mengeluarkan penangguhkan penerbangan domestik, bus, taksi, dan kereta api.

Dilaporkan Saudi Gazette, Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi menyatakan, penangguhan 14 hari itu akan dimulai pada Sabtu, 21 Maret 2020.

" Hanya penerbangan yang terkait dengan kasus-kasus kemanusiaan, pesawat evakuasi medis dan penerbangan pribadi yang akan diberikan izin yang diperlukan yang dikeluarkan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA)," kata sumber itu.

Menurut laporan itu, bus milik lembaga pemerintah atau fasilitas kesehatan publik atau swasta, dan perusahaan komersial yang mengangkut karyawan mereka, atau bus yang digunakan untuk tujuan kesehatan, kemanusiaan atau keamanan dikecualikan dari larangan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Arab Saudi telah melarang pelaksanaan sholat berjemaah dan sholat Jumat untuk menghindari penyebaran wabah corona. Kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, masjid-masjid di pelosok Arab Saudi diminta untuk menggiring jemaah sholat secara mandiri.

4 dari 5 halaman

Arab Saudi Ubah Azan untuk Cegah Wabah Virus Corona

Dream - Kerajaan Arab Saudi memutuskan mengganti panggilan azan.  Arab Saudi telah mengamandemen untuk panggilan `datanglah untuk sholat` dalam bahasa Arab, diganti dengan `berdoalah di rumah`.

Dilansir Arab News, panggilan azan itu juga dapat diterjemahkan sebagai `berdoalah di mana kamu berada`. Pernyataan itu mengatakan bahwa sholat Jumat dapat dilakukan umat Islam di rumah.

Dilaporkan Saudi Press Agency, Dua Masjid Suci di Mekah dan Madinah dibebaskan dari keputusan itu.

" Pintu masjid akan ditutup sementara, tetapi mereka akan diizinkan untuk melafalkan panggilan untuk sholat," kata dia.

Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Abdulatif Al-Sheikh mengatakan, fasilitas untuk mencuci orang mati di masjid akan tetap dibuka, namun akan dibatasi untuk beberapa orang. Berdoa atas orang mati hanya akan diizinkan di kuburan pemakaman.

Keputusan ini diumumkan Selasa, 17 Maret 2020. Arab Saudi ingin mendorong umat Islam untuk sholat di rumah untuk menghindari penyebaran virus corona.

5 dari 5 halaman

Raja Saudi Resmi `Lockdown` Mekah dan Madinah Usai Dua Pasien Corona Meninggal

Dream - Dua kota suci, Mekah dan Madinah, ditutup total untuk sementara waktu. Ini menyusul adanya dua pasien positif terjangkit virus corona Covid-19 di Arab Saudi yang meninggal dunia.

Penutupan ini dijalankan atas perintah dari Raja Saudi, Salman bin Abdul Aziz. Selain Mekah dan Madinah, penutupan juga diberlakukan di Riyadh, dilaporkan kantor berita Arab Saudi, Saudi Press Agency

Informasi yang sama tentang penutupan akses keluar masuk (lockdown) ketiga kota di Arab Saudi juga juga  dilaporkan laman berita ekonomi terkenal dunia, Bloomberg.

Perintah penutupan tersebut dikeluarkan Raja Salman pada Rabu, 25 Maret 2020 malam waktu setempat. Para penduduk di tiga kota tersebut dilarang keluar maupun masuk terhitung mulai hari ini (Kamis, 26 Maret 2020).

Raja Salman juga menyetujui ditutupnya 13 wilayah Kerajaan dari semua pengunjung dari berbagai area. Perpindahan penduduk antarkota maupun antarprovinsi dihentikan.

 

 

Beri Komentar