Edi Warsito Diamankan Polisi (Foto: Merdeka.com)
Dream - Ada banyak cara untuk menyikapi anak yang kecanduan gim online. Meski butuh kesabaran, mengajak anak untuk beraktivitas bersama bisa menjadi solusi menjauhkan anak dari kegiatan itu.
Tapi, cara itu tak dilakukan seorang ayah di Jember, Jawa Timur. Edi Warsito, pedagang ayam di Pasar Tanjung, tega menganiaya anak kandungnya, MI.
Edi menganiaya MI karena bocah 12 tahun itu dinilai bandel dan kecanduan gim online. Tak hanya memukuli, sang ayah juga memborgol dan mengurung anak kandungnya itu di kandang ayam.
Bahkan, sang anak dilaporkan polisi sempat ditelanjangi beberapa jam. " Pengakuan dari pelaku, ini baru sekali. Disekap seperti itu karena malu kepada publik (tetangga)" kata Kapolres Jember, AKBP Alfian Nurrizal, dilaporkan Merdeka.com, Selasa, 14 Januari 2020.
Polisi menyebut, kasus kekerasan ini terjadi pada Sabtu, 11 Januari 2020. Saat itu, MI ketahuan bermain gim online di lokasi yang tak jauh dari rumah Salma. Perempuan tersebut merupakan pengasuh MI.
" Korban atas nama MI, dari keluarga broken home. Nah, saat kejadian, sang ayah mengetahui dari Salma bahwa anaknya masih bermain gim," kata dia.
Edi mendatangi lokasi bermain gim dan meminta MI berhenti bermain. Edi emosi karena sang anak enggan menuruti perintah tersebut.
" Tersangka lalu menarik tangan korban sambil melakukan kekerasan fisik," ucap dia.
Edy mengaku memukul korban dua kali dengan tangan kiri, lalu tangan kanan sekali. Kemudian pelaku juga menendang lutut korban hingga mengenai paha dan perut.
" Penganiayaan saat itu dilakukan tidak jauh dari lokasi rental game online," imbuh Alfian.
Setelah puas memukul, Edi lantas membawa korban ke rumah di Sukorambi. Pelaku kemudian mengikat korban dengan dua borgol serta sebuah tali berbahan ban karet.
" Karena malu dan risih dilihat publik (tetangga), akhirnya korban oleh tersangka disembunyikan ke kandang ayan yang sering digunakan memotong ayam," ujar Alfian.
Ayah korban juga tega menelanjangi sang anak yang masih dalam kondisi terikat dua borgol dan sebuah tali ban.
Tapi, upaya mengerangkeng sang anak itu tak berhasil. MI lolos karena bisa melepaskan diri dari ikatan tali ban.
MI menggunakan api kompor gas yang berada di dekat kandang ayam. MI yang baru lulus SD melompati ventilasi pagar rumah setinggi 3 meter dan menemui tetangganya Baidi.
Baidi membawa MI ke markas Koramil Sukorambi yang tidak jauh dari rumahnya. Dari Markas Koramil, korban kemudian dibawa ke Polsek Sukorambi, untuk dilepaskan ikatan borgolnya.
Saat diamankan polisi, Edi mengatakan, tindakan itu dia lakukan karena kenakalan sang anak dinilai sudah di luar batas kewajaran. MI kerap meminta uang Rp100 ribu untuk membeli pulsa. Tapi, nyatanya, uang tersebut dia gunakan untuk bermain gim online. Tak jarang, MI juga mencuri uang miliknya.
(sah, Sumber: Merdeka.com/Muhammad Permana)
Dream - Gim telah menjadi daya tarik bagi sejumlah pengguna ponsel. Dari orang tua hingga anak-anak kerap memainkan gim di ponsel sebagai hiburan.
Tetapi, ketagihan bermain gim kerap membuat kantong bolong. Sejumlah barang dalam gim harus ditebus dengan uang.
Ketidaktahuan inilah yang dirasakan salah satu pengguna Facebook, Ririn Ike Wulandari. Tagihan pulsa ponsel suaminya menembus belasan juta karena digunakan sang anak membeli beberapa barang di PlayStore.
Kisah itu berawal dari kegemaran anak Ririn yang bermain gim ponsel, antara lain Free Fire, Mobile Legend, dan Minecraft. Sang anak bermain gim tersebut menggunakan ponsel sang suami.
Tagihan besar itu mulai terlihat ketika Ririn ingin membayar tagihan pulsa pascabayar. Dari data tagihan di mobile banking, tertera angka yang mengejutkan.
" Saya masuk ke aplikasi Mandiri inet banking, nyoba bayar lewat aplikasi, di sana jelaslah terbaca oleh saya tagihan 6.109.xxx dan saya shock," tulis Ririn.
Tapi setelah penelusuran, jumlah Rp6.745.829 itu hanya tagihan pada 3 hingga 28 Maret 2019. Pada transaksi 1 dan 2 April 2019, sang anak telah membayar barang gim dengan total nilai Rp4.803.000.
" Jika dihitung semua 11.548.829," tulis dia.
Meski begitu, Ririn berusaha menelusuri uang itu. Dalam salah satu unggahan, dia membatalkan 50 barang dari gim Minecraft senilai 789.000.
Menurut pengakuan sang anak, barang-barang itu tidak sengaja terbeli karena kesalahan pencet. Dia kemudian meminta pengembalian dana.
" Alhamdulillah setelah ketiduran sebentar, saya baca email bahwa refund saya di-approve, bukan cuma satu tapi keduanya," kata dia.
Ririn mengambil pelajaran penting dari kasus ini. Dia tak segan mempelajari pola belanja barang-barang gim. Dia ingin tahu bagaimana proses pembelian anaknya dapat terjadi.
Semoga dengan kasus ini, para orang tua dapat belajar menjaga keamanan ponsel miliknya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR