Sederet Kontroversi Ponpes Al Zaytun Indramayu, Shaf Sholat Digabung Hingga Boleh Berzina Bagi Yang Punya Uang (al-zaytun.sch.id)
Dream - Pondok Pesantren (ponpes) Al Zaytun di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kembali jadi bahan pembicaraan usai disebut memperbolehkan berzina karena dosanya bisa ditebus dengan uang.
Hal itu disampaikan oleh Ken Setiawan, mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII), dalam podcast di kanal YouTube Herri Pras.
Ponpes Al Zaytun didirikan oleh AS Panji Gumilang, sosok yang juga kerap menuai kontroversi. Dikutip dari laman resmi MUI, sederet kontroversi dari Ponpes Al Zaytun ini sebenarnya sudah terjadi puluhan tahun yang lalu.
Kontroversi Ponpes Al Zaytun itu ternyata bersangkut erat dengan doktrin ajaran, afiliasi kelembagaan, dan konsep keagamaan yang dipahaminya. Bahkan, beberapa pihak menilai pesantren ini sesat dan berbahaya.
Berikut ini sederet kontroversi yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun yang viral di media sosial hingga mendapat kecaman publik karena dinilai tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.
Publik digegerkan dengan sebuah video di media sosial yang memperlihatkan jemaah sholat Idul Fitri laki-laki dan perempuan digabung.
Selain jemaah dibuat berjarak, juga ada jamaah perempuan di posisi paling depan di antara laki-laki. Dalam unggahan tersebut disertakan caption, kegiatan perayaan Id Al Fithri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Al-zaytun-Indonesia.
Terkait video tersebut, perwakilan dari Kemenag menjelaskan kalau pihak Ponpes Al-Zaytun mengambil dasar hukum dari Alquran Surat Al Mujadalah ayat 11.
Yang artinya: " Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu," Berilah kelapangan didalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu"
Selain itu, disampaikan pula bahwa Islam tidak melarang pelaksanaan shalat berjarak. Malah dianjurkan memberikan ruang kepada orang agar jangan terlalu berdesak-desakan.
Ponpes Al Zaytun kembali menuai kontroversi setelah beredar sebuah video yang memperlihatkan gaya azan sholat Jumat yang berbedari dari biasanya.
Video berdurasi kurang dari satu menit itu memperlihatkan seorang muadzin yang memakai jas lengkap dengan dasi berwarna biru, sepatu serta peci berwarna hitam nampak seperti jemaah Ponpes Al Zaytun.
Pada setiap lantunan azan yang dikumandangkan selalu diikuti dengan gerakan tangan yang berbeda dari biasanya.
Terlihat juga para santri mengikuti lantunan azan tersebut dan disertai dengan shaf sholat yang memiliki jarak antar jemaahnya.
Sang muadzin melantunkan azan dengan menghadap para santri, bukan ke arah kiblat sebagaimana yang dilakukan oleh umat Islam umumnya.
Dalam video viral yang diunggah akun akun Instagram @say.kocak pada Minggu, 7 Mei 2023, memperlihatkan pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang mengajak para santri untuk menyanyikan 'Salam Kristen' yang merukaan ucapan salam untuk umat Kristiani.
" Saya mengajak saudara-saudara untuk mengucapkan salam yang tidak Assalamualaikum saja, sambil kita bernyanyi, saya kira yang hadir walaupun tidak pandai, tapi bisa bernyanyi. Kita ucapkan kepada sahabat kita " havenu shalom aleichem" , dalam bentuk bernyanyi. Silahkan berdiri, karena ini satu suro," ujar Panji Gumilang dalam video.
Hingga kini belum ada klarifikasi dari pihak Ponpes Al Zaytun terkait dengan ajakan menyanyikan 'Salam Kristen' yang dipimpin langsung oleh pimpinan ponpes, Panji Gumilang.
Ponpes Al Zaytun baru-baru ini kembali menjadi sorotan usai memperbolehkan berzina karena dosanya bisa ditebus dengan uang.
Hal itu disampaikan oleh Ken Setiawan, mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII) dalam podcast di kanal Youtube Herri Pras beberapa waktu lalu.
Dalam siaran, Ken mengungkapkan secara gamblang pemahaman yang dianut Ponpes Al Zaytun yang tidak memperbolehkan santrinya untuk berpacaran dan berzina.
Namun, aturan tersebut tak berlaku bagi mereka yang memiliki uang. Sebab, seseorang bisa menebus dosanya dengan membayar menggunakan uang.
“ Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan,” kata Ken Setiawan, dikutip dari kanal YouTube Herri Pras, Selasa, 6 Juni 2023.
Ken menyebut, bahwa Ponpes Al Zaytun memiliki pemahaman lembaga kerasulan. Sehingga dengan pemahaman tersebut dianggap bisa menebus dosa, termasuk berzina.
" Nanti ada majelis hukumnya bertahkim, kena pasal sekian, kena dosa, (dengan bayar) dua juta dosanya hilang," kata Ken.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN