Penyesalan Dosen yang Selingkuhi Istri Lalu Nikahi Mahasiswi

Awalnya Rumah Tangga Bahagia

Berikut kisahnya:

Aku mengenalnya saat dalam satu organisasi pemuda, Dia sangat aktif, 'smart', serba bisa, dan salehah.

Aku sangat tertantang ketika jadi satu dalam forum rapat dengannya pendapatnya selalu ku bantah meski ku tahu pendapatnya itu benar.

Aku sebal setiap melihatnya selalu kekeh dengan programnya tapi justru hal itulah yang membuat aku mulai jatuh cinta kepadanya, hingga akhirnya ku beranikan diri tuk menyatakan cinta padanya.

Alhamdulillah dia ternyata punya perasaan yang sama denganku. Tidak berapa lama aku mengajak keluargaku ke orangtuanya untuk melamarnya, dari awal sebelum menerimaku ia memang sudah memberi 'warning' kalau memang serius mencintainya tujuannya hanya satu yaitu menikah.

Aku setuju, tanpa ada pacaran hanya sebuah taaruf, dan setelah melalui proses istikharah kami berdua yakin dan langsung menyelenggarakan pernikahan secara sederhana.

Setelah menikah kami memutuskan untuk kontrak rumah, karena dia memang sangat mandiri.

Kehidupan kami setelah menikah sangat bahagia. Dia seorang istri yang menurut dengan suami, dia juga salehah.

Kebahagiaan kami semakin lengkap ketika dari rahimnya lahir seorang bayi perempuan yang sangat cantik.

Dan beberapa tahun kemudian lahirlah bayi laki-laki yang lucu. Terasa klop kehidupan kami.

Tergoda Mahasiswi Cantik

Namun sayang, ketika itu keluarga kami bergejolak. Aku tiba-tiba merasa jenuh dengan hubungan yang terlalu mulus ini. Sebagai seorang dosen, aku punya banyak mahasiswi yang cantik-cantik dan terlihat pintar.

Banyak dari mereka dekat denganku. Ada yang karena nilai. Ada juga yang benar-benar baik.

Tapi meski begitu, mereka semua seakan begitu segar dan sangat menggoda.

Sampai akhirnya, ada satu mahasiswi yang benar-benar berbeda. Dia begitu ceria, cerdas dan pintar bergaul.

Aku memanggilnya Mawar. Awalnya hanya keinginan tuk mengobrol tapi lama-kelamaan kami sering bertemu dengan alasan bimbingan mata kuliah.

Hingga suatu hari istriku mendengar aku sedang bercanda dengan Mawar di telepon malam hari, bahkan ia sempat membaca beberapa smsnya. Dia mencoba mengingatkanku.

Aku pun berjanji untuk tidak mengulanginya, hingga ia menemukan sebuah foto Mawar dengan tulisan pujianku kepadanya.

Dia sangat marah, aku pun menyesal sudah menyakitinya hingga aku menyesal dan berjanji untuk melupakan Mawar.

Namun setan memang telah merasuki jiwaku. Aku belum bisa melupakan Mawar hingga aku berhubungan lewat jejaring sosial.

Yang terjadi kemudian..........baca kisahnya di sini.

(ism, Sumber: wajibbaca.com)