Berangsur Kondusif, Siswa di Papua Barat Sudah Kembali Sekolah

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Kamis, 22 Agustus 2019 18:40
Berangsur Kondusif, Siswa di Papua Barat Sudah Kembali Sekolah
Masih ada beberapa aparat keamanan dari TNI dan Polri yang masih berjaga di lokasi kerusuhan.

Dream - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, kondisi Papua Barat pasca kerusuhan yang terjadi beberapa hari lalu sudah kondusif. Asep menyebut, siswa sekolah yang semula sempat diliburkan sudah mulai kembali bersekolah.

" Situasi keamanan Papua Barat alhamdulilah kondusif, seluruh aktivitas masyarakat berjalan normal. Untuk anak-anak sekolah sempat diliburkan tapi hari ini sudah sekolah," ujar Asep di Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2019.

Meski sudah kondusif, aparat keamanan masih menempatkan beberapa personil dari TNI dan Polri berjaga di lokasi kerusuhan.

Menurut Asep upaya itu dilakukan untuk menciptakan rasa aman kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas.

" Mereka memberikan jaminan keamanan, agar masyarakat tenang beraktivitas sehari-hari," ucap dia.

Selain itu, TNI-Polri juga terus melakukan komunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama untuk menenangkan masyarakat, sehingga aksi kerusuhan dapat dihindari.

Asep mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mudah percaya dengan provokasi yang ada di media sosial.

1 dari 4 halaman

Kemenkominfo Blokir Akses Internet di Papua dan Papua Barat

Dream - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir layanan data di Papua dan Papua Barat. Keputusan itu dibuat agar proses pemulihan situasi keamanan dan ketertiban di Papua dan sekitarnya bisa lebih cepat.

" Pemblokiran berlaku hingga suasana Tanah Papua kembali kondusif dan normal," kata Plt Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu, diunggah laman Setkab, Kamis, 22 Agustus 2019.

Sebelumnya, Kementerian kominfo telah melakukan pelambatan akses atau throttling di beberapa wilayah Papua Barat dan Papua saat aksi massa Senin, 19 Agustus 2019. Beberapa lokasi yang terkena throttling diantaranya, Manokwari, Jayapura, dan beberapa tempat lain.

Pelambatan akses tersebut dilakukan sejak Senin, 19 Agustus 2019 pukul 13.00 WIT. Akses kembali dinormalkan pada 20.30 WIT, usai suasana dianggap sudah kondusif.

“ Dapat kami sampaikan bahwa tujuan dilakukan throttling adalah untuk mencegah luasnya penyebaran hoaks yang memicu aksi,” ucap Ferdinandus.

Ferdinandus meminta masyarakat mengecek kembali kabar dan informasi yang didapat. Dia juga meminta masyarakat tak turut menyebar hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian berbasis SARA.

2 dari 4 halaman

BIN Petakan Aktor Aksi Kerusuhan di Papua

Dream - Badan Intelejen Negara (BIN) telah memetakan aktor aksi kerusuhan di Papua dan Papua Barat, Senin 19 Agustus 2019.

" Siapa bermain, siapa itu, sudah ada pemetaan. Dan kami antisipasi supaya bisa segera dilakukan peredaan ketegangan," kata Juru Bicara BIN, Wawan Hari Purwanto, dikutip dari Liputan6.com, Rabu 21 Agustus 2019.

Wawan mengatakan, BIN sudah sudah melihat gejala kerusuhan ini. Tapi mereka tak ingin gegabah. " Kita semua itu harus menahan dirilah. Artinya tidak gegabah. Semua ini kan ada sensitivitas," ujar dia.

Wawan meminta semua pihak untuk tak asal berkomentar. Sebab, tiap komentar dapat menimbulkan perselisihan pandangan.

" Maka cooling down itu penting," kata dia.

3 dari 4 halaman

Kelompok Provokator

Wawan telah berkoordinasi dengan lembaga lain untuk melaporkan kondisi terkini di Papua.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, menyebut ada kelompok yang ingin memancing kerusuhan di Fakfak, Papua Barat.

Kelompok itu, kata Dedi, menyusup di antara para pendemo yang sedang melakukan aksi damai.

" Segelintir orang mencoba memprovokasi. Ya, ada sekelompok kecil saja masyarakat yang mengagitasi situasi," kata Dedi.

Sumber: Liputan6.com/Putu Merta Surya

4 dari 4 halaman

Aktivitas Papua Barat Kembali Normal

Dream - Pasca-aksi menolak rasisme yang berujung ricuh, aktivitas warga Kota Sorong, Papua Barat, sudah kembali berjalan normal. Masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa.

Dilaporkan Liputan6.com, yang mengutip Antara, jalan utama di depan Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, sudah ramai dengan warga yang melintas.

Sementara itu, aktivitas di Bandara Sorong telah mulai terlihat sejak pukul 06.00 WIT. Kendaraan bebas masuk keluar tanpa dikendalikan karena fasilitas halaman parkir masih rusak.

Di lokasi lain, terpantau waga bergotong royong membersihkan puing kayu dan batu. Material itu sebelumnya digunakan massa untuk memblokade jalan.

Kapolres Sorong Kota, AKBP Mario Siregar mengimbau warga setempat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi hoaks dan isu yang menyesatkan.

" Mari kita menenangkan diri dan tidak melakukan aksi-aksi yang mengganggu kamtibmas yang pada akhirnya merugikan kita semua selaku warga Kota Sorong," ucap dia.

Sumber: Liputan6.com

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More