Sering Diduduki Penumpang Tunggu Angkot di Pasar Rebo, Ternyata Batu Ini Punya Nilai Sejarah

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 1 November 2021 12:29
Sering Diduduki Penumpang Tunggu Angkot di Pasar Rebo, Ternyata Batu Ini Punya Nilai Sejarah
Batu penggilingan yang ditemukan di Jalan TB Simatupang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun.

Dream - Sebuah batu yang kerap diduduki penumpang yang menunggu angkot di Jakarta Timur ternyata menyimpan nilai sejarah. Batu tersebut adalah batu penggilingan yang digunakan untuk industri gula di Batavia abad ke-18.

Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Iwan Henry Wardhana, batu Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB) berlokasi Jalan TB Simatupang, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Ada lebih dari satu batu dengan bentuk yang sama ditemukan di sejumlah wilayah di Jakarta Timur

Batu tersebut telah dievakuasi dan saat ini disimpan di Balai Budaya Condet. Iwan mengatakan langkah ini sebagai upaya penyelamatan obyek yang terlindungi.

" Ini merupakan upaya perlindungan dan penyelamatan agar obyek lebih terlindungi karena selama ini berada di trotoar jalan yang rentan rusak, baik karena cuaca atau tindakan vandalisme," ujar Iwan.

 

1 dari 2 halaman

Lebih dari Satu

Selain di trotoar, batu penggilingan juga ditemukan di Kelurahan Gedong, Pasar Rebo, dan di Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung. Total batu yang ditemukan ada lima buah.

Iwan menjelaskan proses yang dijalankan terhadap batu-batu tersebut setelah evakuasi yaitu konservasi dengan pembersihan. Kemudian, dilakukan perbaikan pada bagian yang mengalami kerusakan.

Usai proses konservasi, pihaknya memberikan narasi terkait sejarah batu tersebut. Ini sebagai edukasi tentang aspek sejarah yang melekat pada batu tersebut.

Batu-batu itu kemudian menjadi koleksi museum di Balai Budaya Condet. Masyarakat dapat menyaksikan hasil penemuan batu-batu itu.

" Selain diletakkan di Balai Budaya Condet, saat ini salah satu batu penggilingan lainnya juga berada di Museum Sejarah Jakarta," kata dia.

 

2 dari 2 halaman

Berperan Viral di Era Industri Gula Abad ke-17

Batu penggilingan digunakan pada industri gula abad ke-17 dan ke-18. Batu ini berfungsi menggiling tebu untuk mendapatkan sarinya yang kemudian diolah menjadi gula pasir.

Di abad tersebut, Batavia merupakan pemasok gula untuk China dan Jepang. Ketika VOC menguasai Batavia, perusahaan dagang tersebut membuat larangan penjualan gula selain kepada VOC.

Masa kejayaan industri gula Batavia berlangsung pada 1710. Saat itu, ada 130 pabrik gula milik pengusaha China berdiri dan sebagian besar berlokasi di dekat Sungai Ciliwung, dikutip dari Liputan6.com.

Beri Komentar