Singapura Ancam Tak Bakal Tanggung Biaya Perawatan Covid-19 Untuk Penolak Vaksin

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 11 November 2021 17:01
Singapura Ancam Tak Bakal Tanggung Biaya Perawatan Covid-19 Untuk Penolak Vaksin
Masyarakat Singapura yang menolak vaksinasi ternyata cukup banyak.

Dream - Pemerintah Singapura mulai bersikap tegas kepada warganya yang menolak divaksin Covid-19. Mulai 8 Desember 2021, setiap orang Singapura yang tolak vaksin kemudian terkena Covid-19, biaya perawatannya tidak akan ditanggung Negara.

Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, mengatakan ini merupakan sinyal bagi masyarakat agar segera mendapatkan vaksinasi. Dia menyatakan saat ini rumah sakit tidak menarik biaya perawatan pasien Covid-19 belum divaksinasi.

Ong menyatakan perubahan kebijakan ini harus dijalankan lantaran mereka yang tidak divaksin merupakan pasien yang mayoritas mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Mereka memiliki kontribusi tidak proporsional terhadap beban sumber daya kesehatan di Singapura.

Saat ini, tagihan perawatan warga Singapura yang terinfeksi Covid-19 ditanggung Pemerintah. Juga untuk warga asing pemegang izin tinggal tetap, pemegang izin tinggal jangka panjang, serta mereka yang dites positif atau mengalami gejala Covid-19 selama 14 hari setelah tiba di Singapura dari perjalanan luar negeri.

Tagihan biaya perawatan akan dilakukan pada masyarakat yang memilih menolak vaksin padahal memenuhi syarat medis lalu masuk rumah sakit karena terinfeksi Covid-19.

" Penagihan masih akan didasarkan pada kerangka subsidi kami saat ini, tunduk pada penggunaan MediSave dan klaim MediShield Life, sehingga masih akan sangat didukung dan sangat disubsidi," kata Ong.

 

1 dari 4 halaman

Anak-anak Bawah 12 Tahun dan Pemilik Komorbid Dikecualikan

Mereka yang tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi, seperti anak-anak di bawah 12 tahun, dan mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan medis, biaya perawatannya tetap ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah.

Jaminan biaya perawatan penuh akan terus diberikan kepada mayoritas penduduk Singapura yang divaksinasi penuh hingga situasi virus corona lebih stabil. Sementara bagi penduduk yang baru menerima satu dosis vaksin tidak akan dikenakan biaya Covid-19 hingga 31 Desember 2021.

Kebijakan tersebut untuk memberi mereka waktu segera mendapatkan dosis penuh. Setelah tenggat waktu tersebut, mereka yang belum juga mendapatkan vaksinasi penuh harus membayar sendiri tagihan medis jika terkena Covid-19.

Artinya, mulai 1 Januari, hanya warga Singapura, PR, atau pemegang izin jangka panjang yang telah divaksinasi penuh dan belum lama bepergian yang tagihan perawatan Covid-19-nya akan dibayar penuh oleh Pemerintah.

Sementara, pasien Covid-19 yang memilih untuk tidak divaksinasi masih dapat memanfaatkan pengaturan pembiayaan perawatan kesehatan reguler untuk membayar tagihan mereka jika berlaku.

Warga negara dan pemegang izin tinggal tetap Singapura dapat mengakses subsidi pemerintah reguler dan paket MediShield Life atau Integrated Shield, sementara pemegang pass jangka panjang dapat memanfaatkan pembiayaan biasa mereka seperti asuransi swasta, dikutip dari Straits Times.

2 dari 4 halaman

Singapura Diperketat Lagi, RS Bersiap Hadapi Lonjakan Pasien Covid-19

Dream - Singapura memutuskan memperpanjang kembali pengetatan kegiatan masyarakat selama satu bulan. Hal ini menyusul terjadinya lagi lonjakan kasus Covid-19 yang sangat tinggi.

Menteri Kesehatan Singapura, Lawrence Wong, mengatakan pengetatan diberlakukan hingga 21 November untuk menekan tingginya kasus baru. Pada Rabu kemarin, Singapura mencatatkan kasus harian mencapai 3.800 kasus.

" Sayangnya, mengingat tekanan yang terus berlanjut pada sistem perawatan kesehatan kami, lebih banyak waktu diperlukan untuk menstabilkan situasi," ujar Wong.

Dia mengatakan saat ini rumah sakit tengah bersiap menghadapi beban lebih berat, dengan jumlah pasien yang dirawat terus meningkat. Meski demikian, pihaknya terus melakukan upaya terbaik yang bisa dilakukan.

Wong juga menyatakan saat ini para dokter dan perawat sudah dalam tahap kelelahan. Sehingga sistem perawatan di Singapura kewalahan menghadapi situasi ini.

" Pada situasi saat ini, kami menghadapi risiko yang cukup besar pada sistem perawatan kesehatan yang kewalahan," kata dia.

3 dari 4 halaman

Padahal Vaksinasi Sudah Lebih dari 80 Persen

Pada Juni, Singapura mengumumkan mereka akan meninggalkan strategi nol-Covid demi rencana baru untuk hidup berdampingan dengan virus. Kondisi ini dimungkinkan terjadi berkat tingkat vaksinasi yang tinggi, yang termasuk yang terbaik di dunia.

Pada 19 Oktober, sebanyak 84 persen populasi Singapura telah divaksinasi penuh. Sedangkan 85 persen populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, menurut Kementerian Kesehatan.

Namun, pada akhir September, Singapura terpaksa menunda pelonggaran pembatasan. Negara kota ini mengalami lonjakan kasus disebabkan oleh varian Delta yang sangat menular.

Pembatasan baru, yang dikenal sebagai " Fase Stabilisasi" , mulai berlaku pada 27 September dan semula dijadwalkan berakhir 24 Oktober. Di bawah langkah-langkah ini, pertemuan sosial dibatasi hingga maksimal dua orang, dan pekerja didorong untuk tinggal di rumah.

Pembatasan diperpanjang dan akan ditinjau setiap dua pekan. Pengetatan akan disesuaikan berdasarkan situasi masyarakat Covid-19.

 

4 dari 4 halaman

98,7 Persen Infeksi Lokal Tak Bergejala

Selama 28 hari terakhir, 98,7 persen kasus terinfeksi lokal tidak menunjukkan gejala atau memiliki gejala ringan. hanya 0,1 persen kasus yang harus dirawat di ICU.

Dari 3.862 infeksi virus corona baru yang diidentifikasi Rabu, 630 kasus berkaitan dengan asrama pekerja migran. Sedangkan sisanya hampir seluruhnya merupakan penularan lokal.

Jumlah kematian keseluruhan Singapura dari pandemi sekarang mencapai 264. Kementerian juga memperingatkan masih ada jumlah infeksi yang tinggi di antara warga yang tidak divaksinasi di atas usia 60 tahun.

" Selama 5 hari terakhir, jumlah infeksi di antara kelompok ini rata-rata 127 per hari" , kata kementerian itu, menambahkan warga lanjut usia di atas 60 menyumbang dua pertiga dari total pasien di ICU, dikutip dari CNN.

Beri Komentar