Dream - Bakal Calon Wakil Bupati Mimika Emanuel Kemong mengaku siap mendampingi Johannes Rettob maju di Pilkada Kabupaten Mimika, Papua Tengah periode 2024-2029.
Mengawali kariernya sebagai guru, pria yang akrab disapa Pak Manu ini ternyata punya alasan tersendiri saat memutuskan terjun ke dunia politik. Menurutnya, pendidikan merupakan jendela dunia, sehingga pembangunan daerah bisa dilakukan melalui pendidikan.
“Jadi saya diangkat menjadi guru waktu pemerintahan Kabupaten Fakfak, lalu mengajar di sekolah-sekolah di pesisir pantai, kemudian juga di pegunungan, dan itu hampir 10 sampai 15 tahun,” kata Emanuel Kemong saat ditemui Dream beberapa waktu lalu.
Pria kelahiran 1964 itu meyakini bahwa dunia bisa diubah melalui pendidikan.
“Jadi saya terpanggil karena motivasi tadi, kalau saya berubah, dunia akan berubah, hanya lewat pendidikan, motivasi saya di situ,” ucapnya.
Menjadi seorang akademisi, Emanuel memiliki pandangan bahwa pendidikan merupakan bentuk investasi sumber daya manusia di masa depan. Meskipun membutuhkan banyak biaya dan waktu yang panjang, namun lewat pendidikan bisa tercipta sumber daya manusia yang berkualitas.
ucap dia.
Menurutnya, lewat pendidikan yang berkualitas, akan menghasilkan para penggerak pembangunan yang akan menjadi penerus bangsa. Oleh sebab itu, ia menyebut bahwa investasi tak hanya berbentuk uang dan modal saja, melainkan juga investasi sumber daya manusia.
“Manusia itu harus dididik secara baik, kemudian memang dia harus punya kemampuan, dan proses-proses ini kan pembentukan mulai dari yang kecil sampai dengan yang besar ini butuh biaya dan memang tidak mudah,” tuturnya.
“Tapi kalau kita mulai bahwa ini, sumber daya manusia yang kemudian bermanfaat, berbagai cara harus kita lakukan, memang biaya besar, tidak mudah untuk menciptakan manusia yang berkualitas, butuh biaya besar sekali, harus berkorban,” ujarnya.
Ia pun mengutip sebuah ucapan bahwa tak ada orang di dunia yang bodoh, melainkan yang ada hanyalah orang yang tidak tahu. Oleh sebab itu, penting bagi seseorang untuk memiliki pengetahuan.
“Karena dia tidak tahu, makanya tanggung jawab kita adalah berusaha agar dia tahu, karena tidak ada manusia yang bodoh, yang ada hanya dia tidak tahu,” ucap dia.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur