Ilustrasi Warga Slovenia (Foto: Shutterstock)
Dream - Kasus Corona di dunia sudah tembus lebih dari 95 juta. Bahkan beberapa diantara kembali mencatat lonjakan kasus Covid-19. Namun, beberapa negara juga menunjukkan penurunan bahkan telah mencabut status emergency, salah satunya Slovenia.
Dikutip dari Euronews.com, Rabu 16 Juni 2021, status darurat Covid-19 di Slovenia telah berakhir sejak Selasa, 15 Juni 2021, setelah sebelumnya diberlakukan lockdown secara ketat selama 8 bulan lamanya. Dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Slovenia, mencatat 112 kasus aktif dan dua kasus kematian.
Sekitar 45 persen penduduk dewasa di Slovenia juga sudah menerima vaksin Corona dosis pertama dan 32 persen lainnya sudah menerima dosis kedua. Hingga pada akhirnya, negara ini pun mencapai herd immunity (kekebalan komunal).
Meski herd immunity diklaim sudah terbentuk, pemerintah tetap memberlakukan protokol kesehatan ketat seperti memakai masker di dalam ruangan tempat umum serta menjaga jarak aman.
Sumber: euronews.com
Dream - Republik Kiribati tengah jadi perbincangan. Negara yang letaknya di kepulauan Samudera Pasifik dengan populasi 122.330 jiwa, dilaporkan tidak miliki kasus virus corona alias masih bersih dari Covid-19.
Penduduk Kiribati percaya kelapa merupakan makanan pokok yang diklaim sebagai kunci status bebas virus Covid-19 di sana.
" Kami menggunakan moimoto (kelapa) untuk bertahan melawan virus. Ini sangat kaya akan vitamin C dan vitamin A," kata seorang guru Sekolah Dasar di Tarawa, Rooti Tianaira, dilansir dari Mirror.co.uk, Selasa 12 Mei 2020.
Kata Rooti, nenek moyang mereka biasa makan kelapa parut yang dikenal karena rasanya khas tetapi memiliki khasiat memberi kesehatan untuk sarapan.
" Kami kuat, tanpa penyakit. Jadi sekarang, buah-buahan lokal ini digunakan sebagai obat untuk membangun sistem kekebalan tubuh. Sudah dijual di kios-kios pinggir jalan," jelasnya.
Meski jumlah pohon kelapa melebihi penduduknya, Rimon Rimon, seorang jurnalis setempat, mengaku baru mengetahui buah ini bisa digunakan sebagai obat melawan Covid-19.
Bukan hal aneh jika ada orang yang menjual kelapa. " Namun bisa mengatasi virus corona? Ini baru bagi saya," tegas Rimon.
Kemampuan moimoto adalah satu dari sekian rumor konyol dari negara bekas koloni Inggris itu.
" Kabar itu menjadi isu utama di sini. Karena baru belakangan ini orang mendapat akses ke internet, jadi mereka dibombardir dengan informasi," ujar dia.
Berdasarkan pengamatan Rimon, masyarakat di negara yang masuk kategori paling tidak berkembang itu (LDC) oleh PBB, masih tidak bisa membedakan mana kabar hoaks. Jadi, mereka menyebarkan apa yang menurut mereka benar.
Merebaknya informasi keliru ditambah dengan belum jelasnya regulasi pemerintah mengenai apa saja yang bisa dibagikan di media sosial.
Selama ini, masyarakat mengandalkan informasi mengenai wabah dari Kementerian Kesehatan dan Kantor Kepresidenan.
" Pemerintah perlu memerhatikan bagaimana rakyat memperoleh informasi, dan memperingatkan mereka bisa terkena masalah jika membagikan kabar ngawur" .(Sah)
Advertisement
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata
BPKH Setor Rp2,7 Triliun ke Arab Saudi untuk DP Haji 2026
10 Usulan Dewan Pers Soal Perubahan UU tentang Hak Cipta
Arab Saudi Buat Proyek `Sulap` Sampah Jadi Energi Listrik
Video Gempa 7,4 Magnitudo di Filipina yang Peringatan Tsunaminya Sampai Indonesia
5 Sumber Penghasilan Amanda Manopo yang Menikah di Hotel Mewah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Inovasi Koper Akses Ganda untuk Pengalaman Traveling Lebih Praktis dan Stylish
Ruang Aman Baru untuk Perempuan: Salon Premium yang Hadirkan Privasi dan Pemberdayaan
4 Rekomendasi Susu Penambah Nafsu Makan Anak yang Bikin Lahap Lagi di 2025
18 Selebritas Terkaya di Dunia Tahun 2025, Jumlah Uangnya Bikin Deg-degan
Komunitas Muda Mudi Surabaya, Peduli Lingkungan Lewat Langkah Kecil Berdampak Nyata