Presiden AS Donald Trump (Shutterstock.com)
Dream - Tiga jaringan stasiun televisi besar di Amerika Serikat, ABC, CBS, dan NBC, secara tiba-tiba menghentikan siaran langsung konferensi pers Presiden Donald Trump pada Kamis malam waktu setempat. Ketiga stasiun televisi ini menilai Trump mengeluarkan pernyataan yang dinilai palsu terkait integritas pemilihan umum.
Trump mengatur waktu konferensi persnya di sela jam siaran berita malam. Di AS, berita malam merupakan tayangan yang cukup banyak dilihat pemirsa televisi.
Pembawa berita buru-buru mengakhiri siaran pers langsung Trump. Tepatnya setelah Trump menyeluarkan pernyataan menyerang pelaksanaan pemilu.
" Kami harus menyela di sini, karena Presiden membuat sejumlah pernyataan palsu, termasuk anggapan telah terjadi pemungutan suara yang curang. Belum ada bukti soal itu," ujar pembawa acara NBC Nightly News, Lester Holt.
Hal yang sama terjadi di stasiun televisi ABC. Pembawa acara David Muir langsung memberikan pernyataan ketika siaran dihentikan.
" Ada banyak hal yang harus dibongkar di sini dan faktanya diperiksa," kata Muir.
Koresponden CBS, Nancy Cordes, menghabiskan waktu 90 detik untuk memeriksa beberapa pernyataan Trump yang tidak berdasar.
MSNBC menghentikan siarannya setelah 35 detik Trump berpidato. Stasiun televisi ini dikenal sering menunda siaran konferensi pers Trump.
Tapi kali ini, penghentian tersebut tidak dimaksudkan untuk siaran tunda. Melainkan lebih karena pernyataan Trump tidak memiliki dasar.
" Kami tidak bisa menyiarkannya. Itu tidak berakar pada kenyataan dan, pada titik di mana negara kita berada, itu berbahaya," kata penyiar berita Brian Williams.
Hanya jaringan CNN dan Fox News yang menyiarkan konferensi pers Trump hingga selesai. Tetapi, CNN menyertakan keteraangan pada layar ketika Trump berbicara.
" Tanpa bukti apapun, Trump bilang dia telah dicurangi," demikian tulisan pada layar CNN.
Berbeda dengan Fox News. Televisi itu menyertakan tulisan demikian, " Trump: Mereka mencba mencuri pemilihan."
Tetapi beberapa saat setelah konferensi pers selesai, koresponden Fox News di Gedung Putih, John Roberts, mengatakan, " kami belum menyaksikan bukti apapun."
(Sah, Sumber: New York Times)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan