Subhanallah..Kisah Perjuangan Mursidah Rambe Melawan Rentenir

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 29 April 2016 14:01
Subhanallah..Kisah Perjuangan Mursidah Rambe Melawan Rentenir
Mursidah bertekad menghapus rentenir yang selama ini selalu mempersulit pedagang.

Dream - Nama Mursidah Rambe mungkin tidak asing di kalangan pelaku dan pemerhati ekonomi syariah. Dia adalah pendiri Baitul Maal wa Tamwil (BMT) Beringharjo, yang menjadikan lembaga itu sebagai alat efektif memberangus praktik rentenir yang tentu bersistem riba.

Semua bermula di pelataran Masjid Muttaqien yang terletak tidak jauh dari area parkir motor Pasar Beringharjo, Yogyakarta. Banyak pedagang berkeluh kesah lantaran sistem riba yang menjerat mereka akibat ulah rentenir.

Curahan hati para pedagang itu membuat Mursidah ingat betul bagaimana seorang kawan dan keluarganya sangat menderita lantaran rumah mereka disita oleh rentenir. Padahal, orang tua kawannya itu hanya pedagang kecil di sebuah pasar di Sumatera Utara yang penghasilannya tidak cukup untuk melunasi utang.

Kenangan itu menumbuhkan tekad dalam diri Mursidah untuk melawan praktik riba dan menghapus rentenir. Dengan semangat yang begitu besar, Mursidah mengajukan pinjaman modal ke Lembaga Amil Zakar Dompet Dhuafa dan mendapatkan Rp1 juta.

Uang itu dia gunakan untuk mendirikan kantor pertama BMT Beringharjo dengan meminjam salah satu ruangan Masjid Muttaqien. Sejumlah peralatan kantor bahkan sampai meminjam ke sana sini.

Mursidah cukup sadar modal yang dia dapat tidak bisa menyasar pedagang besar. Alhasil, dia mendekati pedagang kecil yang kerap sholat dzuhur di masjid tersebut.

Dia menawarkan pinjaman kepada para pedagang dengan sistem syariah. Lambat laun, BMT Beringharjo menjadi perbincangan dan membuat para pedagang tertarik.

Mursidah pun menerapkan pengawasan dan pendampingan terhadap para pedagang. Tujuannya agar pinjaman yang telah diberikan tidak digunakan untuk kebutuhan konsumtif melainkan produktif yaitu mengembangkan usaha.

" Sungguh, ini adalah perjuangan panjang untuk mengedukasi masyarakat merdeka dari riba dan jerat paus rentenir," kata Mursidah, dikutip dari dompetdhuafa.org, Jumat, 29 April 2016.

Lambat laun, BMT yang dirintis Mursidah sejak 22 tahun lalu kini telah berkembang. BMT ini telah memiliki 16 cabang di Pulau Jawa dengan total aset Rp111 miliar.

Sumber: dompetdhuafa.org

 

Beri Komentar