Superkomputer Ramal Dunia Kiamat Tahun 2050
Dream - Selalu ada akhir bagi setiap hal, begitu juga dengan dunia dan seluruh kehidupannya. Bagi beberapa kepercayaan, hal ini disebut sebagai kiamat.
Tidak ada yang tahu pasti bagaimana dan kapan dunia akan berakhir, walaupun tanda-tandanya dapat dilihat sejak dini. Hanya Tuhan yang tahu kapan kiamat terjadi.
Namun, beberapa ahli terus mencari cara untuk mengungkap waktu pasti dunia ini akan berakhir. Bahkan, sebagimana dimuat Daily Star, sebuah superkomputer berhasil dirancang untuk memprediksi pola dalam peradaban manusia.
Mesin yang dibuat pada tahun 1973 oleh profesor universitas terkemuka ini telah melihat beberapa prediksi menjadi kenyataan, termasuk penurunan ketersediaan sumber daya alam dan mineral penting.
Kini, mesin itu hadir dengan prediksi yang lebih gila. Prediksi itu menyatakan bahwa kehidupan manusia akan berakhir di tahun 2050.
Algoritma canggihnya memperhitungkan berbagai faktor yang mempengaruhi, termasuk tingkat kelahiran dan tingkat polusi.
Sebelumnya, mesin ini memprediksikan bahwa kondisi planet akan ‘sangat kritis’ di tahun 2020. Mesin itu juga menyatakan bahwa jika manusia tidak melakukan apapun, kualitas hidup akan turun ke nol.
" Polusi menjadi begitu serius sehingga akan mulai membunuh orang, yang pada gilirannya akan menyebabkan populasi berkurang, lebih rendah dari pada tahun 1900. Pada tahap ini, sekitar tahun 2040 hingga 2050, kehidupan beradab seperti yang kita kenal di planet ini akan lenyap," bunyi laporan mengenai hasil prediksi mesin canggih itu.
Mesin yang disebut sebagai ‘World One’ ini juga menyatakan upaya manusia mengendarai kendaraan ramah lingkungan dan menurunkan tingkat kelahiran hanya akan memberikan dampak kecil.
Sehingga tidak relevan untuk melindungi kelangsungan hidup manusia. Prediksi superkomputer ini didukung oleh salah seorang astrofisikawan paling terkemuka, Astronom Royal Martin Rees.
Prediksi lain juga menyatakan adanya masa depan yang suram bagi umat manusia, ancaman bencana dari perubahan iklim, hingga ketergantungan berlebih pada teknologi akan membuat manusia sulit untuk bertahan hidup.
Laporan : Erdyandra Tri Sandiva
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik