Ilustrasi Tablig Akbar (Foto: Liputan6.com)
Dream – Dalam Islam sering diadakan sebuah pengajian besar yang dikenal dengan istilah tablig akbar. Islam merupakan agama yang sempurna dengan berbagai muatan persoalan kehidupan yang bisa dijadikan pedoman dari seluruh aspek.
Islam memuat masalah akidah hingga fikih, mulai tata cara bersuci sehabis buang air besar hingga tata cara pembagian harta warisan dan jual beli. Ajaran-ajaran dalam Islam tersebut sering disampaikan dalam acara tablig.
Sering kita dengar istilah tablig, namun tahukah kamu makna tablig sebenarnya? Tablig adalah suatu upaya merealisasikan nilai atau pesan tertentu yang dilakukan dengan metode pendekatan tertentu sesuai dengan salah satu dari sifat nabi.
Tabligh adalah mengajak atau menyampaikan sekaligus memberikan suatu contoh kepada orang lain untuk melakukan perbuatan yang benar di dalam kehidupan sehari-hari.

Asal kata tablig adalah ballagha-yuballighu-tablighan. Kata dalam Bahasa arab tersebut artinya menyampaikan. Sehingga secara istilah, arti tablig adalah menyampaikan ajaran-ajaran Islam yang ada di dalam kitab suci Al-Quran dan Al-Hadis kepada umat manusia.
Ajaran-ajaran yang disampaikan dalam tablig dijadikan pedoman dan diamalkan supaya manusia memeroleh kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pengertian tablig juga bisa diartikan sebagai kegiatan mengajak atau menyampaikan sekaligus memberikan suatu contoh kepada orang lain untuk melakukan pernuatan yang benar sesuai akidah di dalam kehidupan. Tablig ini sifatnya boleh komunikatif maupun argumentatif.
Contoh kegiatan tablig adalah saat kyai atau ustad menyampaikan ajaran Islam di depan umum, seperti pengajian di lapangan, atau pengajian di masjid.

Isi tablig adalah pidato atau ceramah yang disampaikan oleh orang yang memiliki pengetahuan agama yang mendalam dan mampu menyampaikannya kepada khalayak. Orang yang melakukan tablig adalah mubaligh bagi laki-laki dan mubalighah bagi perempuan.
Supaya diterima dengan baik oleh khalayak, mubaligh diharapkan memiliki kemampuan komunikasi dan retorika yang mumpuni. Seperti dengan menggunakan Bahasa dan istilah yang mudah dipahami, suara yang jelas, tidak terlalu tegang dan kaku.
Isi pokok kegiatan tablig adalah amar ma’ruf nahi munkar, yang berarti mengajak manusia untuk mengerjakan perbuatan baik dan mencegah perbuatan buruk. Intinya mengajak umat manusia untuk beriman kepada Allah Swt.

Kisah awal adanya kegiatan tablig adalah mencontoh dari apa yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para sahabat.
Awalnya tablig dilakukan oleh Rasulullah Saw sendiri. Kemudian para sahabat yang termasuk dalam golongan as-Sabiqunal Awwalun atau pemeluk agama Islam pertama kali pun turut melakukannya.
Karena telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw dan para sahabat, maka tablig menjadi kewajiban setiap Muslim sesuai kemampuannya untuk menyampaikan ajaran Islam yang diketahuinya.
Tablig berbeda dengan khutbah pada sholat Jumat atau sholat ied yang merupakan bagian dari ibadah, tablig dapat dilakukan sesuai kreativitas mubaligh.
Tidak ada tata cara dan rukun yang mengatur pelaksanaan tablig seperti pelaksanaan khutbah Jumat. Tablig bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan cara-cara yang baik.

Dasar kegiatan tablig adalah perintah Allah Swt yang tertuang dalam kitab suci Al-Quran. Kata tablig di dalam Al-Quran disebutkan dalam bentuk kata kerja (fi’il) sekurang-kurangnya 10 kali, yaitu pada surat Al-Maidah ayat 67, surat al-Ahzab ayat 62 dan 68, surat al-Ahqaf ayat 23, surat al-Jin ayat 28, surat Al-A’raf ayat 79 dan 92, dan surat Hud ayat 57.
Salah satu dasar kegiatan tablig adalah tercantum dalam al-Quran surat al-Maidah ayat 67 artinya:
“ Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.”
Setelah diperintahkan kepada Rasulullah Saw, tablig menjadi tanggungjawab setiap umat Muslim. Hal ini sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Tirmidzi, dan Imam Ahmad dari Ibnu Amr, yang artinya:
“ Sampaikanlah (tablig) olehmu apa yang kalian peroleh dari aku meski hanya satu ayat.”
Kegiatan tablig adalah sebatas menyampaikan ajaran. Tablig tidak berarti memaksakan suatu kepercayaan kepada orang lain. Karena pada akhirnya Allah-lah yang akan memberikan petunjuk dan hidayah kepada manusia untuk beriman kepada-Nya.
Allah berfirman “ Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-nya dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” QS Al-Qashash ayat 56.
(Dilansir dari berbagai sumber)
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang