5 Kritik BEM Fisip Unpad di IG 'Kami Bersama Presiden Jokowi, Tapi Boong'

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Sabtu, 17 Juli 2021 14:23
5 Kritik BEM Fisip Unpad di IG 'Kami Bersama Presiden Jokowi, Tapi Boong'
BEM FISIP UNPAD melalui pernyataan di media sosial Instagram, mengunnggah kritik terhadap Presiden Joko Widodo.

Dream - Aksi mahasiswa mengkritik pemerintah, khususnya Presiden Joko Widodo, masih belum berhenti. Setelah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), kali ini kritik terbaru datang dari BEM Fisip Universitas Padjadjaran melalui unggahan di akun Instagramnya.  

BEM Fisip Unpad membuat dua foto dalam satu unggahan bernada kritik kepad presiden. Di unggahan pertama, terlihat foto presiden yang tengah merekatkan telapak tangan di depan wajahnya dibumbui tulisan Kami Bersama Presiden Joko Widodo.

Tak lupa pengelola akun tersebut membubuhkan tambahan tulisan di bawah kata-kata tadi dengan menuliskan, `Baca sampai slide terakhir`.

Di bagian kedua foto, akun tersebut membuat tulisan Tapi Boong dengan satu wajah presiden yang dibuat bersebelahan. 

Unggahan tersebut dibuat sekitar dua hari yang lalu dengan mencantumkan berbagai akun sosial media milik BEM Fisip Unpad. 

 

 

1 dari 9 halaman

5 Kritik BEM Fisip Unpad

Dalam keterangan fotonya, BEM Fisip Unpad menyampaikan menilai rezim Presiden Jokowi, baik periode pertama maupun kedua, selalu melahirkan kebijakan-kebijakan absurd yang justru merugikan rakyat Indonesia.

" Presiden Jokowi juga sering kali terlihat seperti tidak memiliki ketegasan akan ucapan yang dikeluarkannya. Hal ini terlihat dari lahirnya kebijakan yang tidak sesuai dengan ucapannya," tulis pernyataan BEM FISIP UNDAP melalui unggahan Instagram @bemfisipunpad, Jumat 16 Juli 2021.

Dengan membuat unggahan dalam 10 slide, BEM Fisip Unpad menyampaikan kritiknya dengan menyoroti lima hal. 

Pertama, presiden anti ktitik, yang kritik kena delik hingga diserang buzzer. Dilansir dari catatan YLBHI sepanjang 2019, terdapat 1.084 penangkapan sewenang-wenang yang dilakukan aparat, terutama saat aksi Reformasi Dikorupsi. Tahun 2020 juga menjadi tahunnya kekerapan aparat kepada massa aksi Tolak Omnibu Law yang terjadi di Indonesia. Bahkan BEM UI dan BEM KM Unnes menjadi korban serangan digital dan mendapat panggilan rektorat karena mengkritik Jokowi.

Kedua, presidennya pakai baju adat, tapi di negaranya masyarakat dikriminalisasi. Setidaknya, terjadi 51 kriminalisasi terhadap masyarakat adat sepanjang 2019, termasuk penangkapan tokoh adar Laman Kinipan, Effendi Buhing pada 2020.

" Ketiga, presiden bilang A, jajarannya malah B. Seperti kasus Tes Wawasan Kebangsaan pegawai KPK," tulis BEM Fisip Unpad dalam unggahan tersebut.

2 dari 9 halaman

Pertanyakan Pengambilan Kebijakan

Keempat, pemimpin bingung hadapi krisis, anti lockdown, hingga kebijakan bermasalah. Ini berkaitan dengan karut marutnya penanganan Covid-19 hingga beberapa kebijakan kontroversial yang dijeluarkan seperti UU Minerba dan UU Cipta Kerja.

Kelima, kursi pejabat publik hingga komisaris BUMN yang diisi keluarga dan rekan dekat.

Sebelumnya, BEM UI mengkritik Jokowi dengan sebutan " King of Lip Service" , dan diikuti dengan sindiran BEM Unnes mengkritik Wapres Ma'ruf Amin sebagai " King of Silence" .

      View this post on Instagram      

A post shared by BEM FISIP Unpad (@bemfisipunpad)

Unggahan terbaru kritik mahasiswa terhadap pemerintah Joko Widodo menambah daftar BEM yang menjadikan Instagram sebagai media penyampaikan kritik. Presiden sendiri menyatakan tak pernah melarang apalagi menghalangi kritik kepada diriinya karena Indonesia menganut demokrasi  

" Ini negara demokrasi, jadi kritik itu boleh-boleh saja dan universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk berekspresi," kata Jokowi.

Namun presiden mengingatkan Indonesia memiliki budaya tata krama dan kesantunan. Dia kembali mengatakan para mahasiswa mungkin sedang belajar mengekspresikan pendapat.

" Tapi yang saat ini penting kita semuanya memang bersama-sama fokus untuk penanganan pandemi Covid-19," kata Jokowi.

(Baca: Dijuluki 'The King of Lip Service' oleh BEM UI, Begini Respons Jokowi)

3 dari 9 halaman

Daftar Julukan yang Diingat Jokowi dari Klemar-klemer Sampai King of Lip Service

Dream - Sebagai Presiden, Joko Widodo tentu tidak lepas dari kritik. Kebijakan yang dibuat Pemerintah memang tidak bisa memuaskan semua pihak.

Selain kritikan, Jokowi juga sering mendapat julukan-julukan miring dari para pengkritiknya. Julukan itu muncul akibat ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintahannya.

Berbagai julukan itu juga diketahui oleh Jokowi yang tidak menganggapnya sebagai hal serius. Dia memandang kritikan dari masyarakat sebagai hal biasa karena Indonesia yang memegang prinsip sebagai negara demokrasi.

" Itu kan sudah sejak lama ya, dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter," ujar Jokowi dalam pernyataannya yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Terbaru, Jokowi mendapat julukan 'The King of Lip Service' dari BEM UI. Jokowi menganggapnya sebagai bentuk pembelajaran mahasiswa dalam mengungkapkan ekspresi.

Julukan miring memang sudah lama didapatkan Jokowi. Setidaknya ada beberapa julukan muncul sejak awal dia menjabat sebagai Presiden.

4 dari 9 halaman

Presiden Ndeso

Julukan 'Presiden Ndeso' didapat Jokowi setelah beberapa saat dia terpilih sebagai Presiden pada 2014 lalu. Julukan ini dilontarkan pengkritik lantaran menilai sosok Jokowi yang kurang berwibawa sehingga tidak cocok menjadi presiden.

Jokowi memang dikenal memiliki perawakan yang sederhana. Penampilannya tidak pernah mencolok.

Tetapi, hal itu justru menjadi senjata bagi kelompok oposan untuk mengkritik Jokowi.

5 dari 9 halaman

Klemar-klemer

Julukan ini muncul akibat ketidakpuasan atas sikap Jokowi. Para pengkritik saat itu menilai Jokowi lambat dalam mengambil keputusan.

Kala itu, Jokowi juga dinilai tidak bisa tegas dalam menegakkan aturan. Khususnya terkait aturan ormas

6 dari 9 halaman

Diktator dan Otoriter

Julukan ini muncul ketika Jokowi menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Ormas. Banyak yang menilai Perppu tersebut membatasi ruang gerak ormas.

Perppu tersebut mengatur sejumlah ketentuan terkait ormas. Terutama soal asas dan transparansi sumber dana.

Atas terbitnya Perppu tersebut, Jokowi mendapat julukan sebagai diktator dan otoriter.

7 dari 9 halaman

Presiden Boneka

Jokowi juga pernah dijuluki sebagai Presiden Boneka. Ini lantaran Jokowi dituding menjalankan kekuasaan atas pengaruh dari sejumlah pihak.

Kebijakan Jokowi dinilai hanya menguntungkan kepentingan kelompok tertentu. Ditambah lagi, Jokowi tercatat sebagai anggota aktif PDIP ketika menjabat sebagai Presiden.

Belum lagi di internal pemerintahan, kebijakan Jokowi dituding dipengaruhi sejumlah orang. Itulah yang menjadi dasar munculnya julukan ini.

8 dari 9 halaman

Bapak Bipang

Bapak Bipang disematkan kepada Jokowi lantaran dia pernah mempromosikan Bipang sebagai kuliner lokal yang pas untuk hantaran. Momen itu dianggap tidak tepat lantaran dilakukan jelang Lebaran 2021 untuk mengimbau masyarakat agar tidak mudik.

Bipang merupakan singkatan dari Babi Panggang. Makanan ini dinilai tidak tepat dipromosikan saat jelang Lebaran karena bertentangan dengan ajaran Islam yang mengharamkan makan babi.

Video tersebut mengundang reaksi dari banyak pihak. Sampai ada yang mengatakan tim perumus pidato Jokowi tidak cermat. 

9 dari 9 halaman

The King of Lip Service

Julukan ini dilontarkan BEM UI melalui poster yang diunggah di akun Twitter mereka, @BEMUI_official. Mereka menilai Jokowi hanya pandai berucap namun bertolak belakang dengan fakta yang terjadi.

Semisal, menyebut UU ITE meresahkan karena ada pasal karet. Tetapi, malah muncul ketentuan yang membuat UU ITE yang dianggap lebih represif.

Selain itu, mengaku kangen didemo. Tetapi ketika mahasiswa menggelar demo, Jokowi malah tidak ada di tempat.

(Dari berbagai sumber)

Beri Komentar