Takut Tangani Pasien MERS, Dokter Saudi Pilih Mundur

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 8 Mei 2014 13:34
Takut Tangani Pasien MERS, Dokter Saudi Pilih Mundur
Sejumlah dokter menolak menangani pasien MERS. Alasan mereka khawatir tertular. Setidaknya empat dokter sudah mengundurkan diri pada pertengahan April lalu.

Dream - Menteri Kesehatan Arab Saudi Adel Fakeih memecat Direktur Rumah Sakit Raja Fahd di Jeddah, karena dianggap tidak becus menangani penyebaran virus  Middle East Respiratory Syndrom Coronavirus (MERS-Cov).

Diberitakan laman Gulfnews, Kamis 8 Mei 2014, Fakeih mengumumkan pemecatan itu lewat akun Twitter miliknya, usai meninjau unit gawat darurat RS Raja Fahd.

Fakieh melakukan kunjungan setelah banyak laporan sejumlah staf medis di rumah sakit itu terkena MERS dari pasien setempat. Oleh karena itu, untuk sementara rumah sakit tersebut ditutup.

Sempat terjadi kepanikan di RS Raja Fahd lantaran sejumlah dokter menolak menangani pasien MERS. Alasan mereka khawatir tertular virus MERS. Virus ini dapat menyebar antarmanusia melalui kontak dalam lingkup keluarga, masyarakat dan antara pasien dan staf medis.

Banyaknya dokter yang mundur membuat RS Fahd kekurangan tenaga medis. Setidaknya empat dokter sudah mengundurkan diri pada pertengahan April lalu.

" Tim baru akan segera mengambil tugas ini. Kementerian kesehatan telah mengambil langkah kongkret untuk menyelesaikan masalah ini," tulis Fakieh dalam akun Twitter-nya. "

Perkembangan terakhir, sebanyak 18 orang dilaporkan tertular MERS, sehingga menambah jumlah kasus menjadi 414 kasus, di mana lebih dari seperempatnya meninggal dunia. Kasus yang baru dilaporkan dua hari lalu ini terjadi di Riyadh, Jeddah dan di dua kota suci Mekah dan Madinah.

Beri Komentar