Papan Seluncuran Maut Memakan Korban. (Foto: Siakapkeli.my)
Dream - Peselancar sosial media di Taiwan dibuat geram dengan peristiwa nahas yang dialami seorang anak kecil di taman bermain. Di areal yang seharusnya menyenangkan itu, si anak mengalami korban keisengan orang tak bertanggung jawab.
Foto-foto papan seluncur maut di sebuah taman bermain itu viral di media sosial Taiwan. Foto-foto itu dipercaya diambil di kawasan Banqiao, Taipei, Taiwan.
Menurut portal Setn, seorang anak menjadi korban papan seluncur maut yang diyakini sengaja dipasangi pisau oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Akibat bermain di papan seluncur itu, tangan bocah itu dilaporkan terluka parah hingga menerima tiga jahitan.
Ayah dari anak yang malang itu juga mengunggah foto-foto itu di media sosial dan memperingatkan warga untuk lebih berhati-hati.
Dalam salah satu foto yang dibagikannya, jelas terlihat sebagian papan seluncur itu berlumuran darah.
© Siakapkeli.my
Darah tersebut diyakini berasal dari tangan putranya yang terluka akibat bermain di papan seluncur itu.
Postingan ayah dari anak itu mendapat tanggapan dari pihak berwenang yang langsung melakukan investigasi.
Investigasi mengungkapkan bahwa itu adalah tindakan seorang pria berusia 20 tahun yang sebelumnya nongkrong dengan teman-temannya di taman tersebut.
(Sah, Sumber: Siakapkeli.my)
Dream - Nasib nahas dialami dua bocah asal Dusun VII Silau Barat, Kecamatan Setia Janji, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Dwi Isaputri, 5 tahun dan Meila Paramita, 2 tahun.
Dua bocah yang merupakan buah hati pasangan Suwarno, 28 tahun dan Dewi Sartika Situmorang, 29 tahun, itu tewas terbakar saat bermain dalam mobil rongsokan.
Dikutip dari Pojoksatu, insiden itu terjadi pada Selasa, 19 Maret 2019 sekitar pukul 09.00 WIB. Dua bocah itu ditemukan tak bernyawa di dalam mobil rusak yang terbakar di gudang milik tetangganya bermarga Bangun.
Sebelumnya, dua bocah itu bermain di dalam mobil rusak tersebut. Secara tiba-tiba, mobil yang sudah jadi rongsokan itu terbakar.
Diduga, kedua bocah itu panik sehingga tidak bisa keluar mobil. Akibatnya, keduanya meregang nyawa.
Tidak ada satupun masyarakat yang menyadari kematian dua bocah itu. Mereka kemudian bersama-sama memadamkan api yang membakar gudang itu.
Ketika api sudah padam, barulah mereka tahu ada dua bocah di dalam mobil rusak. Keduanya sudah tewas dalam kondisi terbakar.
Salah satu warga, Budi, mengatakan dia bersama warga lainnya tidak tahu ada bocah di dalam mobil. Bahkan, kata dia, orangtua dari dua bocah itu turut memadamkan api.
" Setelah api padam, kami baru mengetahui kalau di dalam mobil ada dua anak dengan posisi Dwi duduk di jok sebelah kiri dan adiknya (Meila) dalam keadaan telungkup di bawah kaki kakaknya," kata Budi.
Kapolsek Prapat Janji, Ajun Komisaris Nasib Manurung, membenarkan hal tersebut. Dia mengatakan penyelidikan masih digelar untuk mengetahui penyebab kebakaran itu.
" Benar, ada dua anak yang tewas, kakak beradik. Penyebabnya masih dalam penyelidikan. Tapi di dalam mobil ditemukan mancis (korek api gas)," kata Nasib.
Dua jenazah bocah itu dibawa ke RSUD Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk keperluan otopsi.
(ism, Sumber: Pojoksatu.id)
Dream - Tidak ada yang ingin kehilangan orang tua tercinta, terutama di usia yang begitu muda. Semua orang pasti ingin tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orangtua.
Namun tidak demikian dengan yang terjadi pada bocah Malaysia bernama Muhammad Arfan Ziqri atau dikenal dengan julukan Afan berikut ini.
Baru berusia dua tahun, dia kehilangan kedua orang tuanya. Orang tua Afan mengalami kecelakaan sepeda motor di Kuala Lumpur.
Yang lebih memilukan lagi adalah ibunya sedang mengandung adik Afan, yang diperkirakan kembar. Sekarang Afan telah kehilangan segalanya.
© Facebook Info Kemalangan & Bencana Malaysia
Ketika anak lain dirawat dengan penuh kasih sayang oleh orangtua mereka, Afan yang berumur hampir dua tahun dan masih belum tahu apa-apa, sudah tidak mendapat belaian manja orang tuanya.
Pilu rasanya hati menatap wajah polos Afan. Sungguh berat ujian yang ditanggung anak kecil ini.
© Facebook Info Kemalangan & Bencana Malaysia
Dia terlihat riang gembira. Bermain di sekitar keranda, tempat jenazah orang tuanya disemayamkan.
Lebih memilukan lagi, Afan terlihat bermain saat orang-orang sedang mensholatkan jenazah kedua orang tuanya.
© Facebook Info Kemalangan & Bencana Malaysia
Banyak yang mendoakan Afan menjadi anak soleh yang senantiasa mendoakan orang tua sehingga dimasukkan dalam golongan syurga.
(Sumber: Siakapkeli.my)