Wacana Internasionalisasi Mekah dan Madinah Muncul Lagi

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 20 Februari 2018 10:01
Wacana Internasionalisasi Mekah dan Madinah Muncul Lagi
Kerajaan Saudi menegaskan wacana itu sama saja dengan deklarasi perang terhadap Saudi.

Dream – Wacana internasionalisasi dua kota suci umat Islam, Mekah dan Madinah, kembali mengemuka. Kerajaan Arab Saudi sebagai negara yang selama ini mengelola lokasi penting haji dan umroh ini menolak usulan tersebut. 

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi menegaskan desakan internasionalisasi sebagai upaya mendelegitimasi Arab Saudi.

“ Hal ini bukanlah bentuk kebaikan. Ini adalah deklarasi perang terhadap Arab Saudi,” jelas Osama dalam kuliah umum di Universitas Indonesia (UI), Depok, Indonesia, Senin, 19 Februari 2018.

Kantor berita Turki, Anadolu Agency melaporkan Osama menuding wacana internasionaliasi dua kota suci ini diembuskan Iran, seteru Arab Saudi. 

“ Iran tak berhasil mempengaruhi Saudi dan mereka kini berupaya melemahkan Saudi dengan isu internasionalisasi dua kota suci,” ucap Osama.

Beberapa hari lalu, Majelis Ormas Islam (MOI) menyampaikan pernyataan sikap menolak internasionalisasi penyelenggaraan haji dan umroh serta urusan dua kota suci.

Menurut MOI, internasionalisasi dua kota suci dapat menjadi ancaman bagi stabilitas Mekah dan Madinah serta wilayah sekitarnya.

“ Arab Saudi telah memberikan perhatian yang sangat besar dalam penyelenggaraan ibadah haji serta urusan dua tanah suci,” ujar perwakilan MOI Nazar Haris yang juga Ketua Umum Persatuan Umat Islam.

Sebelumnya, Iran menyuarakan pengelolaan ibadah haji dilakukan secara internasional. Desakan ini makin kuat setelah musibah jatuhnya crane di Masjid Al-Haram, Mekah pada 2015.

Tak hanya Iran yang ingin pengelolaan haji dapat diinternasionalisasi, dilaporkan Arab News, pada 2017, Qatar pernah menghembuskan isu serupa.

Isu itu ditanggapi keras Menteri Luar Negeri Arab Sadui Adel Al-Jubeir. " Permintaan Qatar untuk menginternasionalisasi dua kota suci itu agresif dan sebuah deklarasi perang melawan kerajaan," kata Al-Jubeir.

Belakangan, Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, membantah isu tersebut. Al Jazeera melaporkan Al Thani mengatakan tak pernah mempolitisasi isu mengenai haji itu.

" Arab Saudi berusaha mempolitisasi haji di tengah krisis Teluk. Tidak ada saran dari pejabat Qatar pendapat mengenai internasionalisasi ini," ucap Al-Thani.

(Sah)

 

Beri Komentar