Jessica
Dream - Tangis Jessica Kumala Wongso pecah di dalam persidangan. Terdakwa kasus kopi bersianida ini tak kuasa menahan air mata saat menceritakan saat-saat penangkapannya.
Setelah ditangkap di hotel, Jessica mengaku langsung dibawa ke Mapolda Metro Jaya. Saat sampai di gerbang Mapolda, dia mengaku hanya melihat dua wartawan yang membawa kamera. Namun, kata Jessica, mobil yang dia tumpangi berputar-putar.
“ Sekembalinya saya, wartawan sudah ramai. Jadi saya pikir, ini biar heboh,” kata Jessica di persidangan kasus kopi bersianida di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu 28 September 2016.
Setelah turun, Jessica langsung disuruh masuk ke ruangan Krishna Murti, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro. “ Saya ditanya apa ada yang mau disampaikan. Saya bilang tidak ada,” kata Jessica.
Dia mengaku langsung menjalani Berita Acara Pemeriksaan (BAP). Dia ditempatkan di sebuah sel. Seorang polisi, Jessica menyebut namanya Hendro, menyuruhnya untuk mengaku. “ Kamu akui saja karena sudah ada CCTV,” ujar Jessica menirukan Hendro.
© Dream
Jessica mengaku ditempatkan di sel sempit. Ukurannya tak lebih dari 2 meter persegi. “ Tas saya diambil, celana saya diambil.”
“ Ruangan itu banyak nyamuk, kecoa, kalajengking, dan nggak ada udara. Dan itu hari Sabtu dan hari Senin saya baru boleh dikunjungi. Ya sudah saya nangis saja,” kata Jessica.
“ Pernah juga suatu malam, hujan besar. Banjir dan kecoa pada keluar semua, tapi saya tetap di situ.”
Saat itulah suara Jessica tersendat. Suaranya bergetar. Berulang kali tangan kirinya membetulkan kacamata yang dia kenakan. Rupanya, Jessica menangis.
© Dream
Krishna Murti, kata Jessica, masuk ke sel tersebut. Dia kemudian dibawa ke ruangan staf. Di ruangan itulah Jessica mengaku berbicara empat mata dengan Krishna. Sementara staf di ruangan itu menyaksikan dari jauh.
“ Saya menjatuhkan harga diri saya untuk turun ke tahanan,” tutur Jessica menirukan Krishna. Jessica mengaku hanya diam mendengar kalimat Krishna ini.
Dan Krishna, kata Jessica, mengaku bingung saat menangkapnya. Krishna, menurut Jessica, juga bersumpah sangat bingung saat menandatangani surat perintah penangkapannya.
“ Saya itu sebenarnya bingung, bagaimana saya berdoa demi Allah harus menandatangani surat penahanan kamu,” ucap Jessica menirukan Krishna.
© Dream
Tak hanya itu, Jessica juga mengaku disuruh Krishna untuk mengaku sebagai pelaku pembunuhan Mirna, yang tewas setelah menenggak es kopi Vietnam di Kafe Olivier pada 6 januari 2016. Kopi itu memang dipesan oleh Jessica.
“ Kalau kamu mengaku sekarang, nggak akan dihukum mati, dihukum seumur hidup saya juga nggak kasih. Paling juga 7 tahun,” ujar Jessica menirukan perintah Krishna.
© Dream
Jessica pun mengaku hanya diam. Tak merespons permintaan Krishna tersebut. “ Ini maksudnya apa? Saya diam saja. Saya stres,” kata dia.
Kata-kata Jessica terhenti. Dia terdiam sejenak. Tangannya kembali membetulkan kacamata. Jessica kembali menangis.
Selama tiga bulan di tahanan, Jessica mengaku sakit. Dia merasa menderita karena tahanan yang dia jalani dia anggap tak layak. “ Itu tak manusiawi.”
Advertisement
Respons Rifat Sungkar Saat Putranya Lakukan Kesalahan di Sirkuit Bikin Haru Warganet

Inspiratif Banget, 5 Komunitas Kebangsaan di Indonesia

FKSM 2025 Singgah di Cirebon, Hadirkan Seni Media Sampai Layar Tancap

5 Tempat Makan Pempek Legendaris di Palembang untuk Manjakan Lidah

Anti Mainstream, 7 Spot Wisata di Korea Utara yang Curi Perhatian
