Kronologi Insiden Tarik Tambang Pecahkan Rekor MURI di IKA Unhas Makassar Berakhir Petaka, Satu Peserta Meninggal Dunia

Reporter : Ferdike Yunuri Nadya
Minggu, 18 Desember 2022 15:48
Kronologi Insiden Tarik Tambang Pecahkan Rekor MURI di IKA Unhas Makassar Berakhir Petaka, Satu Peserta Meninggal Dunia
Satu orang meninggal dunia dan tiga luka. Insiden tersebut terjadi di Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar

Dream - Memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI) kerap dilakukan instansi ataupun brand. Seperti kegiatan tarik tambang Ikatan Keluarga Alumni Universitas Hasanuddin (IKA Unhas) Sulawesi Selatan yang melibatkan 5 ribu peserta untuk memecahkan rekor muri.

Namun sayangnya kejadian ini berakhir duka. Satu orang meninggal dunia dan tiga luka. Insiden tersebut terjadi di Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar.

" Peserta dibagi dua untuk saling bertanding, yakni 2.500 vs 2.500 orang," ujar Rahmansyah, panitia Tarik Tambang Pecah Rekor MuRI IKA Unhas dikutip dari Merdeka.com.

Namun saat pelaksanaan, satu peserta atas nama Masyita terpental hingga kepalanya membentur separator jalan yang terpasang di lokasi. Masyita meninggal meski sempat dibawa ke Rumah Sakit Pelamonia Makassar.

" Iya, betul. Tapi kalau ditanya kronologinya saya belum bisa jelaskan karena masih urus ini (korban)," tambah Rahmansyah.

 

1 dari 2 halaman

Tiga Lainnya Luka

Sementara panitia pelaksana lainnya, Mursalim menjelaskan korban akibat kejadian tersebut setidaknya ada empat orang. Satu meninggal dunia dan tiga lainnya mengalami luka.

" Korban memang merupakan peserta tarik tambang dan meninggal akibat terbentur di beton pembatas jalan," tambahnya.

Mursalim membantah kejadian yang menyebabkan korban jiwa tersebut akibat kesalahan panitia pelaksana. Dia menyebut kejadian tersebut murni kecelakaan.

" Talinya besar mana bisa putus dan tidak ada yang terlilit tali. Masa bisa terlilit bari banyak orang. Logikanya di mana," kata Rahmansyah.

 

2 dari 2 halaman

Tak Diinginkan dan Semua Ditanggung

Sementara Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto yang juga ada di lokasi mengaku kejadian tersebut merupakan peristiwa tidak diinginkan. Termasuk juga jatuhnya korban meninggal dan luka.

" Kita tidak pernah menginginkan kejadian ini. Kita bahkan sudah antisipasi sejak awal. Namanya juga kecelakaan," kata dia.

Danny menegaskan tidak akan lepas tangan kejadian tersebut. Dia menyebut akan memberikan santunan kepada korban.

" Semua kita tanggung (santunan). Mulai dari yang luka-luka sampai meninggal," kata dia.

Kepala Kepolisian Sektor Ujung Pandang, Komisaris Syarifuddin mengatakan masih melakukan penyelidikan terkait insiden kegiatan IKA Unhas Sulsel. Dia belum bisa memberikan banyak komentar karena sedang penyelidikan.

" Masih penyelidikan. Ini kami menuju ke rumah sakit untuk periksa saksi-saksi dan korban," ucap Syarifuddin.

(Sumber: Merdeka)

Beri Komentar