Guguran Tebing Lava Gunung Merapi (Instagram @BPPTKG)
Dream - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan aktivitas kegempaan di Gunung Merapi masih terjadi dengan intensitas cukup tinggi. Karakter gempa dangkal yang sering muncul membuat material lama tidak stabil dan terjadi keguguran.
Salah satunya terjadi pada Minggu, 22 November 2020. Tebing lava lama Gunung Merapi dilaporkan gugur dan berjatuhan.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 06.50 WIB dan terpantau dari CCTV pengamatan yang dipasang di Deles, Klaten, Jawa Tengah. Guguran ini juga tercatat pada seismogram dengan amplitudo 75 mm berdurasi 82 detik.
" Guguran tersebut merupakan guguran dari tebing lava 1954 yang berada di dinding kawah utara," ujar Kepala BPPTKG-PVMBG- Badan Geologi, Hanik Humaida, dalam instagram BPPTKG.
Menurut Hanik, material tebing jatuh ke dalam kawah. Saat ini, guguran tersebut tidak berpengaruh terhadap aktivitas Gunung Merapi.
Peristiwa ini, kata Hanik, merupakan kejadian biasa saat Gunung Merapi mengalami kenaikan aktivitas sebelum erupsi.
" Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mematuhi rekomenasi dari BPPTKG serta arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat," kata dia.
Selama pengamanan periode 22 November hingga pukul 24.00 WIB, terjadi 50 gempa guguran dan 81 kali gempa hembusan. Kemudian 342 gempa multifase, 41 gempa vulkanik dangkal, dan sekali gempa tektonik jauh.
Lihat postingan ini di Instagram
Advertisement
Perlindungan Rambut Maksimal yang Ringan dan Praktis Lewat Ellips Hair Serum Ultra Treatment

Temukan Pengalaman Liburan Akhir Tahun yang Hangat di Archipelago Hotels

Kolaborasi Strategis KEC dan Archipelago Hadirkan Perusahaan Manajemen Hotel Baru di Madinah

Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari
