Tertular Corona dan Kena PHK, Satpam Meninggal Saat Mudik Jalan Kaki

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Jumat, 15 Mei 2020 13:01
Tertular Corona dan Kena PHK, Satpam Meninggal Saat Mudik Jalan Kaki
Jenazahnya ditemukan tergeletak di pinggir jalan.

Dream - Nasib nahas dialami mantan petugas keamanan asal Tawau, Johor, Malaysia. Dia mengalami penderitaan bertubi-tubi. Kisah perjalanan hidup kerasnya dimulai dari terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), positif terinfeksi virus corona, mudik jalan kaki hingga meninggal dalam perjalanan.

Dikutip dari World of Buzz, mantan security berusia 30 tahun itu tak punya pekerjaan setelah menjadi korban PHK. Dia memutuskan mudik dengan berjalan kaki ke desanya yang berjarak 372 kilometer.

Malang nasibnya. Pria ini tak pernah sampai ke rumah. Tubuhnya ditemukan tak bernyawa di pinggiran jalan di daerah Muadzam Shah, Pahang.

Polisi meyakini pria tersebut mengalami sakit parah ketika berjalan kaki ke kampung halamannya di Kuala Terengganu setelah diberhentikan dari pekerjaannya.

1 dari 5 halaman

Nekat Karena Kangen Anak

Menurut informasi, pria tersebut berusaha pulang ke desa asalnya dengan berjalan kaki karena sangat merindukan anak-anaknya. Mereka berpisah akibat lockdown atau karantina wilayah yang dilakukan Pemerintah Malaysia.

Situasi memburuk setelah perjalanan lintas negara dengan bus dilarang. Menyebabkan pria tersebut terdampar di Johor setelah dia dipecat.

Berita Harian melaporkan almarhum terlihat di penghalang jalan oleh pihak berwenang. Saat itu, menurut saksi mata, pria tersebut sudah terlihat pucat dan lemas.

" Almarhum diberi makanan dan dinasihati agar tidak melanjutkan perjalanan, tetapi dia tetap gigih," jelas Ketua Eksekutif Skuad Pengurus Jenazah, Rafie Zainal.

 

2 dari 5 halaman

Hasil Swab Positif Terinfeksi Virus Corona

Ketika tubuh jenazah ditemukan tak bernyawa, otoritas rumah sakit setempat langsung melakukan tes swab otopsi. Setelah hasil keluar, ternyata pria tersebut positif terinfeksi virus corona.

Semakin tragis ketika diketahui keluarga almarhum tak mampu membayar biaya pemakaman sebesar 1.500 ringgit (Rp5 juta). Beruntung, ada bantuan dari Skuad Pengurus Jenazah.

Pemakaman kemudian dilakukan secara ketat sesuai SOP Covid-19 dengan mengenakan Personal Protective Equipment (PPE).

Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengungkapkan peristiwa lelaki tersebut menjadi kasus ke-110 di Malaysia. Sumber infeksi almarhum masih dalam penelurusan.

3 dari 5 halaman

Gus Miftah Teladani Mualaf yang Jual Aset Rp12 M Demi Atasi Covid-19

Dream - Baru-baru ini pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta, KH Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah mengunggah video di Instagramnya.

Video itu mengisahkan seorang mualaf yang menjual asetnya hingga terkumpul Rp12 miliar dan digunakan untuk membantu penanganan Covid-19.

Video yang merupakan rekaman pemberitaan sebuah stasiun televisi swasta nasional itu, memuat sosok mualaf bernama Steven Indra Wibowo. Steven menjual rumah, beberapa mobil dan sepeda motor senilai Rp12 miliar lalu disedekahkan.

" Seorang mualaf rela menjual hampir seluruh hartanya demi membantu korban Covid-19. Dia adalah Steven Indra Wibowo atau yang akrab dipanggil Steven. Steven telah menjual 2 rumah, 7 mobil dan 3 motor miliknya dengan total sekitar Rp12 miliar. Ini dia gunakan untuk memproduksi 48 ribu baju hazmat atau alat pelindung diri," ujar narator dalam video Gus Miftah.

Tidak hanya itu, Steven diketahui juga telah menyumbang 43 ribu sarung tangan bedah, 150 ribu masker dan 80 ribu liter hand sanitizer bagi para tenaga medis.

Tak berhenti sampai situ, Steven juga kerap membagikan ribuan sembako dan makanan siap saji kepada warga yang terkena dampak Covid-19.

 

4 dari 5 halaman

Yakin Semua Hanya Titipan

Steven percaya, apa yang dia miliki saat ini hanya titipan dari Allah SWT semata. Dia yakin suatu hari nanti akan kembali kepada Allah SWT.

" Aku sama istriku punya prinsip hidup yang dititipin sama Allah sekarang pasti akan diambil lagi. Caranya aja, dengan cara baik-baik seperti kita sedekah digunakan untuk jalan yang baik atau harta kita dijajanin ke sesuatu yang tidak bermanfaat atau mungkin karena kita gak pernah sedekah segala macem, sama Allah diambil secara paksa," ungkap Steven.

 

5 dari 5 halaman

Pujian Gus Miftah

Dalam unggahan Gus Miftah, ia memuji langkah yang diambil Steven.

" Izinkan kami meneladani mu wahai sang muallaf.

Seorang mualaf @steven.indra.wibowo menjual semua rumah dan mobilnya untuk disedekahkan melawan covid-19 ..... anda keren broooo, kami iri dengan semua kebaikanmu. Bukan begitu kang @andiantony ?," tulis Gus Miftah.

Gus Miftah

Instagram @gusmiftah

Beri Komentar