Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo
Dream - Alasan Amerika Serikat (AS) melarang Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mulai tersibak. Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri Dave Lapan di Washington DC menegaskan Gatot tidak dapat menuju AS karena `Protokol keamanan Amerika Serikat` atau US Security Protocols.
Tetapi, Lapan tidak menjelaskan secara detail mengenai poin apa saja yang membuat Gatot dilarang ke AS.
Lapan hanya mengatakan Protokol Keamanan AS bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang yang masuk ke Negeri Paman Sam itu telah melewati pemindaian dan pemeriksaan yang benar.
" Kami menyesalkan bahwa Gatot dan istrinya merasa tidak nyaman," kata Lapan mengutip laman ABC News.
Masalah ini, kata Lapan, telah diselesaikan secara cepat oleh otoritas AS. Panglima TNI juga telah diberi rujukan untuk terbang dengan pesawat lain, namun dia memilih untuk membatalkan keberangkatan.
Sehari lalu, Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Erin McKee telah meminta maaf atas pelarangan tersebut.
" Kami sangat menyesalkan ketidaknyamanan yang ditimbulkan atas insiden ini dan kami mohon maaf," kata McKee kepada wartawan.
" Sama sekali tidak ada masalah dengan kemampuannya untuk bepergian ke Amerika Serikat, kami menyambutnya, kedutaan bekerja sangat keras untuk memahami apa yang terjadi," ucap dia menambahkan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi mengatakan Indonesia mendesak penjelasan yang lengkap AS mengenai masalah ini.
" Saya sudah mengatakan bahwa maaf saja tidak cukup. Masih perlu penjelasan mengapa kejadian itu terjadi," tegas Retno.(Sah)
Dream - Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia meminta maaf terkait pelarangan terhadap Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo dan istri ketika hendak berangkat ke Amerika Serikat. Permintaan maaf itu dimuat dalam situs resmi Kedubes Amerika Usembassy.gov.
" Dubes AS Joseph Donovan Jr telah meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas ketidaknyamanan yang dialami oleh Panglima TNI," tulis Kedubes Amerika seperti diakses Dream, Minggu 22 Oktober 2017.
Saat ini, Kedubes Amerika Serikat terus berkoordinasi dengan Mabes TNI terkait masalah ini. " Kedutaan Besar AS terus berkomunikasi dengan staf Panglima TNI sepanjang akhir pekan," tulis pernyataan resmi tersebut.Berikut pernyataan resmi Kedubes AS terkait pelarangan Panglima TNI masuk wilayah AS:
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph Dunford mengundang Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo untuk menghadiri konperensi kepala staff angkatan bersenjata Chiefs of Defense Conference on Countering Violent Extremism di Washington, D.C, 23-24 Oktober. Jenderal Gatot tidak dapat melakukan perjalanan sesuai rencana. Kedutaan Besar AS terus berkomunikasi dengan staf Panglima TNI sepanjang akhir pekan, berusaha untuk memfasilitasi perjalan Jenderal Gatot ke AS.
Dubes AS Joseph Donovan Jr telah meminta maaf kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi atas ketidaknyamanan yang dialami oleh Panglima TNI. Kedubes AS siap untuk memfasilitasi perjalanan Panglima TNI ke AS. Kami tetap menjaga komitmen kami untuk Kemitraan Strategis dengan Indonesia sebagai cara untuk memberikan keamanan dan kemakmuran baik bagi bangsa maupun masyarakat di kedua negara.
Rencananya, Gatot akan menghadiri Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations ( VEOs). Acara itu dilaksanakan pada 24-24 Oktober 2017 di Washington DC dan akan dihadiri oleh 78 Panglima Angkatan Bersenjata dari kawasan Asia-Pasifik.
Gatot Nurmantyo dan delegasi berangkat menghadiri acara tersebut pada Sabtu, 21 Oktober 2017 kemarin, tapi tak jadi terbang lantaran pihak maskapai Emirates memberitahu kalau dirinya tak boleh memasuki wilayah AS.
Pihak TNI tak tahu-menahu mengenai larangan tersebut. Setelah pelarangan terjadi, Panglima TNI dan stafnya pun langsung memberi laporan pada Presiden, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Politik, Hukum dan Keamanan.
Dream - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) langsung bereaksi ketika mengetahui Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo dan istri dilarang masuk ke Amerika Serikat pada Sabtu, 21 Oktober 2017 kemarin.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir mengatakan, untuk mengetahui alasan Amerika Serikat melarang Gatot masuk ke wilayahnya, Kemlu segera memanggil Wakil Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia besok, Senin 23 Oktober 2017.
" Mengingat Dubes AS sedang tidak di Jakarta, Wakil Dubes AS juga telah dipanggil untuk ke Kemlu besok guna memberikan keterangan," kata Armanatha dalam keterangannya, Minggu, 22 Oktober 2017.
Selain itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC juga telah mengirim nota diplomatik kepada Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, untuk meminta klarifikasi atas kejadian itu.
" Kemlu RI pagi ini juga kirim nota diplomatik ke Kedubes AS di Jakarta untuk meminta keterangan atau penjelasan terkait kejadian kemarin," ucap Armantha.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pemerintah Amerika Serikat terkait pelarangan Gatot dan istri masuk ke wilayah mereka. Keberangkatan Gatot Nurmatyo sendiri bersama istri dan delegasi ke negeri Paman Sam itu atas undangan resmi Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat Jenderal Joseph F. Durford, Jr untuk menghadiri acara Chiefs of Defence conference on country violent Extremist organizations ( VEOs).
Advertisement
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
TemanZayd, Komunitas Kebaikan untuk Anak Pejuang Kanker
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Perhatian Buat yang Suka Menyangga HP Pakai Kelingking, Ini Bahayanya!
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern